Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI DONASI MASKER DAN VITAMIN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 KEPADA PARA PEDAGANG DI PASAR AMAHAMI KOTA BIMA Nurnani - Nurnanti; Ahmad Ahmad; Mastorat Mastorat; Ulfa Widayati; Muhammad Kandriana; Annisa Annisa; Mutmainah Mutmainah; Arwan Arwan; Asrul Sani; Abu bakar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.379 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1190

Abstract

Corona Virus atau yang kita kenal dengan sebutan Covid-19 menjadi topik pembahasan paling penting di Negara Indonesia. Dengan jumlah pasien positif terpapar virus ini yang semakin bertambah membuat masyarakat tak berhenti resah dan adanya kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah. Banyak sekali faktor penyebab yang membuat makin bertambahnya pasien Covid-19 salah satunya dari ketidak-sadaran masyarakat tentang Covid-19 membuat pemerintah dengan mudah mengidentifikasi kasus. Dalam hal ini, program yang telah kami laksanakan adalah memberi pemahaman kepada masyarakat baik disekitar maupun masyarakat luas mengenai bahaya Covid-19 dan mengapa kita harus mencegahnya. Melihat dari potensi masyarakat yang terus menghiraukan himbauan pemerintah bahwa kita diharuskan untuk bekerja, belajar dan beribadah dirumah untuk sementara waktu guna mencegah penularan Covid-19. Namun, kegiatan perekonomian bagi pedagang di pasar tampaknya memang sulit untuk diminimalisir, sebab pasar menjadi tempat masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pokok. Melalui kegiatan ini dilakukan program penyuluhan kepada masyarakat pedagang di pasar Amahami Kelurahan Dara, Kecamatan Rasane Barat Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Indonesia secara langsung tentang Covid-19 dan memberikan masker medis serta vitamin yang menjadi alat ampuh untuk mencegah penularan covid-19. Luaran dari kegiatan ini ialah bentuk video program proses penyuluhan dilakukan bagaimana mencegah penularan Virus Corona menggunakan masker dan mengkonsumsi vitami. Video yang kami unggah melalui halam Youtube dengan harapan program yang telah kami dokumentasikan bisa terakses oleh masyarakat secara luas
The Constitutional Position of the President and Vice Pres-ident in Indonesia Abdul Haris; Muhammad Awaluddinul Akbar; Muhammad Kandriana; Muslimin Muslimin; Muhammad Wildan; Erham Erham
International Journal of Social Science and Humanity Vol. 2 No. 2 (2025): June : International Journal of Social Science and Humanity
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijss.v2i2.398

Abstract

This study examines the constitutional position of the President and Vice President in Indonesia following the four amendments to the 1945 Constitution between 1999 and 2002, focusing on how these reforms reshaped executive authority and accountability. It addresses the problem of excessive presidential dominance and unclear vice-presidential functions under the New Order regime, with research objectives to analyze the institutional, authority, accountability, and relational dimensions of the amended constitutional framework. Employing a normative doctrinal method through statute and conceptual approaches, the study analyzes primary legal texts, scholarly articles, and tertiary materials using descriptive-analytical techniques. The main findings reveal that the introduction of direct joint elections, strict two-term limits, impeachment mechanisms, and the establishment of the Constitutional Court significantly strengthened checks and balances, clarified the Vice President’s supportive and succession roles, and redistributed legislative powers to the DPR. These reforms created a more balanced separation of powers and enhanced democratic legitimacy while also highlighting emerging challenges in institutional capture and democratic backsliding. In conclusion, Indonesia’s gradualist constitutional reform successfully transformed an authoritarian executive into a more accountable presidential system, though ongoing vigilance and potential further amendments are necessary to consolidate democratic gains.