p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ampere
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Setting Relai Arus Lebih (OCR) Dan Relai Gangguan Tanah (GFR) Pada Penyulang Gurami Gardu Induk Sungai Kedukan Palembang Choirul Rizal; Abdul Azis
Jurnal Ampere Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v7i1.7706

Abstract

Over Current Relays are equipment that signals an overcurrent, whether caused by a short circuit that can damage electrical power system equipment within its protection area. This overcurrent relay is used in almost all electrical power system security patterns, and can also be used as the main safety or backup safety. From the results of the study, it was found that the magnitude of the short-circuit fault current is influenced by the distance of the fault point, the farther the fault location is, the smaller the short-circuit fault current will be, and vice versa. The relay working time on the feeder side is faster than the incoming working time with an average time difference of 1.34 seconds. This is because the location of the disturbance affects the size of the time difference. The farther the distance from the fault location, the greater the difference in relay working time in incoming ABSTRAKRelai Arus Lebih merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat yang dapat merusak peralatan sistem tenaga listrik yang berada dalam wilayah proteksinya. Relai arus lebih ini digunakan hampir pada seluruh pola pengamanan sistem tenaga listrik, dan dapat juga digunakan sebagai pengaman utama ataupun pengaman cadangan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa besarnya arus gangguan hubung singkat dipengaruhi oleh jarak titik gangguan, semakin jauh lokasi gangguan maka arus gangguan hubung singkat akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Waktu kerja relai di sisi penyulang lebih cepat dibandingkan dengan waktu kerja di incoming dengan selisih waktu rata-rata sebesar 1,34 detik. Hal ini disebabkan lokasi gangguan mempengaruhi besar kecilnya selisih waktu. Semakin jauh jarak lokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja relai di incoming.
CCR PERFORMANCE AGAINST ILLUMINATION OF AIRCRAFT RUNWAY LIGHTS AT SULTAN THAHA AIRPORT JAMBI Raden Ahmad Yani; Eka Herta Julianda; Dian Eka Putra; Choirul Rizal; Subianto Subianto
Jurnal Ampere Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v7i2.9360

Abstract

Keselamatan pengguna transfortasi sangat penting diperhatikan terutama pada dunia penerbangan konmersil, salah satu faktor pendukung keselamatan terletak pada landasan pacu pesawat terbang atau runway, pengunaan landasan pacu pesawat terbang bukan hanya pada siang hari tetapi juga pada malam hari, untuk pendaratan dan lepas landas pada malam hari diperlukan penerangan pada sisi landasan pacu, penelitian ini sangat penting dikarenakan  penerangan inilah yang menjadi acuan keselamatan penumpang dan transfortasi udara terutama untuk pendaratan pada malam hari dan pada cuaca yang buruk, untuk mempertahankan intensitas penerangan pada landasan pacu diperlukan CCR (Constan Current Regulator) terutama pada keadaan gelap dan berkabut, selain kinerja CCR kinerja kuat penerangan pada lampu landasan pacu perlu dievaluasi untuk keselamatan dan kenyamanan pendaratan pesawat terbang. Maka dari itu pada penelitian ini didapatkan intensitas penerangan tertinggi dengan nilai sebesar 177,1 lux dan arus listrik yang digunakan untuk penerangan landasan pacu pada CCR sebesar 6,6 ampere.Â