Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENYALURAN DAYA LISTRIK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV DARI PLTU BUKIT ASAM KE GARDU INDUK KERAMASAN PALEMBANG Azis, Abdul; Pebrianti, Irine Kartika
JURNAL SURYA ENERGY Vol. 3 No. 2 2019
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v3i2.1534

Abstract

Jatuh tegangan dan rugi-rugi daya pada saluran transmisi selain dipengaruhi oleh rugi-rugi korona juga dipengaruhi jenis kawat penghantar; luas penampang kawat penghantar; panjang kawat penghantar; resistansi, induktansi, kapasitansi kawat penghantar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyaluran daya listrik pada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV dari PLTU Bukit Asam ke Gardu Induk Keramasan Palembang. Metode penelitian kasus berdasarkan pengumpulan data pada objek kajian. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa jatuh tegangan pada saluran transmisi adalah sebesar  atau . Kemudian rugi-rugi daya pada SUTT 150 kV adalah  atau , sehingga efisiensi penyaluran daya adalah  atau daya pada ujung penerima sebesar .
ANALISIS SISTEM PROTEKSI ARUS LEBIH PADA PENYULANG CENDANA GARDU INDUK BUNGARAN PALEMBANG Azis, Abdul; Febrianti, Irine Katika
JURNAL AMPERE Vol 4, No 2 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.261 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i2.3468

Abstract

Protection system is an electric safeguard on an electric power system that is installed on an electric distribution system, a power transformer, an electric power transmission and an electric generator that is used to secure the electric power system from electrical disturbances or overload, by separating disrupted parts of the power system. One of the protection systems in an electric power system is Overcurrent Relays are equipment that indicates an overcurrent, both caused by a short circuitinterruption that can damage the electrical power system equipment that is in its protection area. This overcurrent relay is used in almost all security patterns of the electric power system, and can also be usedas a main safety or backup security. From the research results obtained that the magnitude of the shortcircuit fault current is affected by thedistance of the point of disturbance, the farther the location of thefault, the short-circuit fault current will be smaller, and vice versa. Relayworking time on the feeder side is faster than the incoming work timewith an average  time difference of 0,55 seconds. This is due  to the location of the disruption affecting the size of the difference in time. The farther the distance of the disturbance location, the greater the difference in relay working time at incoming Abstrak Sistem proteksi merupakan pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang padasistem distribusi tenaga listrik, transformator tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik yangdipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih, dengancara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu. Salah satu sistem proteksi pada sistemtenaga listrik adalah Relai Arus Lebih merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus lebih, baikyang disebabkan oleh adanya gangguan hubung singkat yang dapat merusak peralatan sistem tenagalistrik yang berada dalam wilayah proteksinya. Relai arus lebih ini digunakan hampir pada seluruh polapengamanan sistem tenaga listrik, dan dapat juga digunakan sebagai pengaman utama ataupunpengaman cadangan. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa besarnya arus gangguan hubungsingkat dipengaruhi oleh jarak titik gangguan, semakin jauh lokasi gangguan maka arus gangguanhubung singkat akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya. Waktu kerja relai di sisi penyulang lebihcepat dibandingkan dengan waktu kerja di incoming dengan selisih waktu rata-rata sebesar 0,55 detik.Hal ini disebabkan lokasi gangguan mempengaruhi besar kecilnya selisih waktu. Semakin jauh jaraklokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja relai di incoming Kata Kunci: Proteksi, Arus Lebih, Relai
RUGI-RUGI DAYA PADA TRANSFORMATOR U.019 PT. PLN 9PERSERO) WS@JB RAYON AMPERA AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN Azis, Abdul; Nurdiana, Nita; Nisa, Ulfa lathifatun
JURNAL AMPERE Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.136 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.3475

Abstract

Power losses in distribution transformers can cause neutral currents. Neutral currents in distribution transformers can be caused by load imbalances. This study investigates the load imbalance on the secondary side of the transformer U.019 PT. PLN (PERSERO) Palembang Ampera Rayon. Measurement results and calculations show that if a neutral current load is equalized and power losses due to load imbalance in the distribution transformer are reduced. Unbalanced expense loss due to the neutral current of Peak Expense of 41,5090A and the lowest Expense of 12,1244A so that the percentage of loss in Peak Load loss is 5,3443% and the lowest expense is 1,8562%, and due to the falling unbalanced load voltage is obtained Percentage of Peak Loads of 7.28365% and Lowest Load of 2.43736% of balanced load loss due to neutral currents at balanced load, At Peak Load of 4.9482% and afternoon of 1.7647% and due to balanced load voltage drop in Peak can be 4,94819% and the lowest load can be 1,76471%. The load equalization results in the average peak load that is 262.66667 A with the current load current is IR 262A, IS 263A and IT 263A and at the lowest load average current is 95.0000 A, with a perfect load current IR 94 A, IS 95 A and IT 95 A. Difference Between Unbalanced Charges due to neutral currents with a balanced load at peak loads of 3.961% and the lowest load of 915% while the difference in the voltage drop is unbalanced and balanced at peak load 2.33546% and the Lowest Load amounting to 0.67265% ABSTRAK Rugi-rugi daya pada transformator distribusi dapat menimbulkan arus netral. Arus netral pada transformator distribusi dapat disebabkan ketidak seimbangan beban. Penelitian ini menyelidiki ketidakseimbangan beban pada sisi sekunder transformator U.019 PT. PLN  (PERSERO) Rayon Ampera Palembang. Hasil pengukuran dan perhitungan menunjukkan bahwa apabila dilakukan pemerataan beban arus netral dan rugi ? rugi daya akibat ketidakseimbangan beban pada transformator distribusi berkurang.  rugi rugi beban ketidak seimbang akibat arus netral Beban Puncak sebesar 41,5090A dan Beban terendah sebesar  12,1244A sehingga persentase rugi rugi daya Beban Puncak sebesar  5,3443% dan beban Terendah 1,8562% ,dan akibat jatuh tegangan beban ketidak seimbang di peroleh persentase pada Beban Puncak  Sebesar 7,28365%  dan Beban Terendah 2,43736% rugi rugi beban seimbang akibat arus netral pada beban seimbang, Pada Beban Puncak sebesar  4,9482% dan siang 1,7647%  dan akibat jatuh tegangan beban seimbang  Benan Puncak  di dapat 4,94819% dan Beban Terendah di dapat  1,76471%. Hasil pemerataan beban di dapat arus rata rata Beban Puncak  yaitu 262,6667 A dengan arus beban perfasa yaitu IR  262A , IS 263A dan  IT  263A dan pada beban Terendah arus rata rata  yaitu 95,0000 A ,dengan arus beban perfasa yaitu IR 94 A , IS 95 A dan  IT 95 A. Selisih Antara Beban Tidak Seimbang akibat arus netral  dengan beban seimbang pada beban puncak sebesar 3,961% dan beban Terendah sebesar 915% sedangkan selisih pada jatuh tegangan tidak seimbang dan seimbang pada beban puncak 2,33546% dan Beban Terendah sebesar 0,67265% Kata kunci: ketidak seimbangan beban, pemerataan beban ,Transformator distribusi
Analisa Penggunaan Recloser Untuk Memproteksi Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN (Persero) ULP Mariana Gardu Induk Prajin Pauzan, Ahmad; Azis, Abdul; Febrianti, Irine Kartika
JURNAL SURYA ENERGY Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v6i1.3097

Abstract

Recloser ( Penutup Balik Otomatis / PBO ) pada dasarnya adalah pemutus tenaga yang dilengkapi dengan peralatan kontrol. Peralatan ini dapat merasakan arus gangguan dan memerintahkan operasi buka tutup kepada pemutus tenaga. Gangguan hubung singkat sering terjadi pada jaringan distribusi maka diperlukan suatu sistem proteksi untuk memperkecil dampak terjadinya gangguan. Peralatan proteksi yang digunakan pada jaringan menengah adalah OCR (Over Current Relay) dan Recloser, OCR (Over Current Relay) mempunyai peran dalam pengamanan yaitu dengan mendeteksi adanya arus gangguan dan mengintruksikan PMT (Pemutus) untuk membuka
Evaluasi koordinasi koordinasi sistem proteksi transformator 30mva di pt.pln(persero) gardu induk keramasan ardianto, tri; Azis, Abdul; Perawati, Perawati
JURNAL SURYA ENERGY Vol 5 No. 2 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v5i2.3095

Abstract

Tenaga listrik disalurkan ke konsumen melalui sistem tenaga listrik. Namun pada kenyataannya sistem distribusi sering mengalami gangguan. Koordinasi antara relay dan circuit breaker (CB) dalam mengamati dan Memutuskan gangguan disebut sebagai sistem proteksi. Jika arus kerja bertambah melampaui batas aman yang ditentukan dan tidak ada proteksi atau jika proteksi tidak memadai atau tidak efektif, maka keadaan tidak normal dan akan mengakibatkan kerusakan isolasi. Besar gangguan arus lebih satu fasa ke tanah pada Transformator 
Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 KV Pada Penyulang Selapan Jaya dan Penyulang Jahe di PLTBg PT. Sampoerna Agro Prayogi, Ang Anan; Azis, Abdul; Perawati, Perawati
JURNAL SURYA ENERGY Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v6i1.3105

Abstract

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYYULANG SELAPAN JAYA DAN PENYULANG JAHE DI PLTBg PT.SAMPOERNA AGRO
PERENCANAAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN TENAGA SURYA (SOLAR CELL) UNTUK ALTERNATIF PENERANGAN JALAN TALANG PETE PLAJU DARAT Indra Bayu Sukma; Abdul Azis; Irine Kartika Pebrianti
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.297 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.184

Abstract

Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya/Solar Cell (PJUTS) adalah sebuah alternatif yang digunakan sebagai sumber energi listrik penerangan. Pada PJUTS, matahari merupakan media kerja yang sangat penting dimana panel surya menerima cahaya/sinar matahari dan kemudian diubah menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic. Pada saat ini lampu penerangan di Kampus Jalan Talang Pete Plaju Darat tepatnya Pemukiman warga pada malam hari penerangannya masih minim. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk merancang dan mendeskripsikan PJUTS berbasis LED. Semoga perancangan ini juga bisa dirasakan warga, dan sekitarnya. Sebagai sarana pendukung aktifitas penerangan jalan terutama di malam hari. Metode penelitian yang digunakan pada PJUTS ini yaitu metode rekayasa nilai (value engineering). Metode yang digunakan dalam analisis dengan cara Metode Observasi dari berbagai sumber yang diperoleh. Dari hal tersebut dilakukan penenlitian untuk mengetahui 1). Sudut kemiringan stang ornament sebesar 9,6°. 2). Perhitungan daya lampu berbasis LED 60 Watt a). Intensitas cahaya sebesar 477,70 cd, b). Iluminasi cahaya sebesar 11,35 lux, c). Luminasi cahaya sebesar 1,16 cd/m, dan d). Menghitung titik lampu yang dibutuhkan sebanyak 12 Tiang. Kata Kunci: PJUTS , Lampu LED, Solar cell
ANALISA JARAK LINDUNG LIGHTING ARRESTER TERHADAP TRANSFORMATOR DAYA 20 MVA GARDU INDUK SUNGAI JUARO PALEMBANG Abdul Azis; H. alimin Nurdin
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.057 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i1.134

Abstract

Lighting arrester merupakan alat proteksi untuk melindungi Transformator Daya 20 MVA pada Gardu Induk Sungai Juaro terhadap surja petir maupun surja hubung. Jarak maksimum lighting arrester sangat mempengaruhi kinerja dari lighting arrester tersebut dalam melindungi peralatan. Penelitian ini menggunakan metode Diagram Tangga atau Lattice Diagram sehingga dapat diketahui gelombang yang bila mengenai suatu titik peralihan, akan menimbulkan gelombang-gelombang baru sebagai hasil dari pantulan dan terusan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa jarak lighting arrester terhadap Transformator Daya 20 MVA yang terpasang adalah 7 m, sedangkan dari hasil perhitungan adalah 5,7812 m. Saluran transmisi pada Gardu Induk Sungai Juaro Palembang adalah transmisi sirkit ganda, dan berdasarkan SPLN 7: 1978 bahwa untuk sistem 66 kV dengan transmisi sirkit ganda jarak antara penangkap petir dengan transformator tidak melebihi 34 m. Berarti jarak lighting arrester terhadap Transformator Daya 20 MVA masih berada dalam batasan yang telah ditetapkan oleh PT PLN. Kenaikan tegangan yang terjadi pada transformator masih berada dibawah BIL, dengan demikian dapat ditentukan bahwa peralatan masih dapat terlindungi oleh lighting arrester karena pemasangan masih dibawah harga maksimum atau belum melebihi standar BIL. Kata Kunci: Jarak, Lindung, Arrester
PERANAN AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR SEBAGAI PENGENDALI TEGANGAN GENERATOR SINKRON Alimin Nurdin; Abdul Azis; Reri Aresta Rozal
Jurnal Ampere Vol 3, No 1 (2018): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.728 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v3i1.2144

Abstract

Synchronous generators are electrical machines that function to convert mechanical energy into electrical energy. Synchronous generators have problems that are voltage instability when the load changes, so it requires equipment that can control the stability of the synchronous generator voltage, namely Automatic Voltage Regulator (AVR). Automatic Voltage Regulator (AVR) is a voltage regulating device used in synchronous generators to stabilize the output voltage generated from a synchronous generator. Automatic Voltage Regulator (AVR) works by regulating the excitacy of the exciter, if the load increases then the Automatic Voltage Regulator (AVR) will command the exciter to work by increasing the reverse excitation current if the load decreases then the Automatic Voltage Regulator (AVR) will command the exciter to reduce excitation flow. ABSTRAK Generator sinkron merupakan mesin-mesin listrik yang berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Generator sinkron mempunyai permasalahan yaitu ketidakstabilan tegangan pada saat perubahan beban, sehingga dibuthkan peralatan yang dapat mengendalikan kestabilan tegangan generator sinkron yaitu Automatic Voltage Regulator(AVR).Automatic Voltage Regulator (AVR)  merupakan sebuah divais pengatur tegangan yang digunakan pada generator sinkron untuk menyetabilkan tegangan keluaran yang dihasilkan dari generator sinkron. Automatic Voltage Regulator (AVR)  bekerja dengan mengatur arus penguatan (excitacy) pada eksiter,  apabila  beban bertambah  maka Automatic Voltage Regulator (AVR)  akan memerintahkan eksiter untuk  berkerja dengan menambah arus eksitasi sebaliknya apabila beban berkurang maka Automatic Voltage Regulator (AVR)  akan memerintahkan  eksiter untuk  mengurangi arus eksitasi
PERANCANGAN SISTEM KUNCI PINTU OTOMATIS MENGUNAKAN RFID ARDUINO UNO Andi Leo; Abdul Aziz; Emi diana
Jurnal Ampere Vol 6, No 1 (2021): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v6i1.5242

Abstract

Pada pembuatan alat ini saya menggunkan arduino uno, relay, RFID, LCD MFRC522, LCD 16x2, kabel jumper, adaptor 12v, Selenoid lock door, dan resistor. Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk merancang kunci pintu otomatis di gedung yang telah terenkripsi dengan chip serta menambah keamanan di gedung yang ada di Perkantoran. Pembuatan alat ini diterapkan pada pintu miniatur yang menyerupai bentuk sesungguhnya. Cara kerja alat ini adalah arduino uno mengirimkan sinyal keluaran ke LCD dan Relay, relay yang mendapat sinyal perintah dari arduino uno bertindak sebagai saklar sehingga kondisi relay bisa ON atau OFF, lalu selenoid look door akan bekerja saat relay dalam keadaan ON maka kunci akan aktif saat selenoid look door bekerja.