Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Komparatif Tata Bahasa Struktural Amerika dan Tata Bahasa Generatif Transformasional Azhar Umar
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 11, No 1 (2013): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v11i1.1009

Abstract

Abstrack:This paper attempts to explore and compare two grammar school is phenomenal and the most attention linguists in decades , the flow of American Structural Grammar ( TSA ) and Transformational Generative Grammar (TGT ). Both the grammar school has a very sharp distinction paradigm of language and assessment/analysis language. TSA pioneered Bloomfield moved from psychological behaviorism and logical positivism argue that human behavior can be explained by external circumstances and the truth can only be accepted as far as concrete and empirically tested . Therefore, TSA was very concerned about the corpus (data speech) language because that is empirical, most objective , and easily observed directly Meanwhile , TGT, which led Noam A. Chomsky, the mentalism-based psychology. TGT is of the opinion that the language is not the same as the corpus. Language is a system and a corpus of speech is only a manifestation of the system language. TSA stance, the study of language should be able to describe the language as it is, ie, as it is used objectively-empirically by the user of the language is not as it should be (Oka and Suparno, 1994:297). From these figures it can be affirmed that the TSA has focused on the description and classification of data language performance (performance) through the use of the principle of direct subordinate element analysis (immediate constituent), According to IGT, any science that developed at the end should have a more distant destination, not just describe and classify the language of assessment data.Key words : performance studies and language competenceAbstrak :Tulisan ini mencoba menelusuri dan membandingkan dua aliran tata bahasa yang fenomenal dan yang paling menyita perhatian para linguis dalam beberapa dekade, yakni aliran Tata Bahasa Struktural Amerika (TSA) dan Tata Bahasa Generatif Transformasional (TGT). Kedua aliran tata bahasa ini memiliki perbedaan paradigma yang sangat tajam mengenai bahasa dan pengkajian/analisis bahasa. TSA yang dipelopori Bloomfield beranjak dari psikologi behaviorisme dan logika positivisme yang berpikiran bahwa perilaku manusia bisa diterangkan berdasarkan situasi-situasi eksternal dan kebenaran hanya diterima sejauh dapat diuji secara konkret dan empirik. Karena itulah, TSA sangat memerhatikan korpus (data ujaran) bahasa karena hal itulah yang empirik, paling objektif, dan mudah diamati secara langsung Sementara itu, TGT, yang dimotori Noam A. Chomsky, berbasis psikologi mentalisme. TGT berpendirian bahwa bahasa tidak sama dengan korpus. Bahasa adalah sistem dan korpus ujaran hanya manifestasi dari sistem bahasa itu. TSA berpendirian, penelitian bahasa harus mampu menggambarkan bahasa sebagaimana adanya, yakni sebagaimana ia dipakai secara objektif-empirik oleh pemakai bahasa bukan sebagaimana seharusnya (Oka dan Suparno, 1994:297). Dari gambaran ini dapat ditegaskan bahwa TSA memusatkan perhatiannya pada pendeskripsian dan pengklasifikasian data performansi bahasa (performance) melalui penggunaan prinsip analisis unsur bawahan langsung (immediate constituent), Menurut TGT, setiap ilmu yang berkembang pada akhirnya harus mempunyai tujuan yang lebih jauh, tidak hanya sekedar mendeskripsikan dan mengklasifikasikan data pengkajian bahasa. Kata-kata kunci: studi performansi dan kompetensi bahasa
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Ispring Mata Kuliah Pragmatik Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Inayah Hanum; Azhar Umar; Trisnawati Hutagalung
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 3 (2022): Kode: Edisi September 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v11i3.38822

Abstract

Dalam penelitian ini akan membahas tentang keefektivan pembelajaran mata kuliah pragmatik dengan menggunakan media pembelajaran berbasis iSpring pada mahasiswa di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran berbasis iSpring pada mahasiswa dalam mata kuliah pragmatik di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Regular B semester V tahun ajaran 2022/2023 prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (artikel ini merupakan bagian kedua dari penelitian berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Ispring di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pragmatik”). Hasil dari penelitian ini, yaitu sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis iSpring dalam pembelajaran pragmatik mendapatkan nilai rata-rata 67,3 dengan standar. Setelah menggunakan media pembelajaran berbasis iSpring siswa mendapatkan nilai rata-rata 85,2.