Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika Nilai Tukar dan Inflasi Serta Dampaknya Terhadap Kestabilan Moneter Ahmad, Tauhid
TEMA Vol 3, No 1 (2002)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18202/tema.v3i1.162

Abstract

Artikel ini memaparkan pengaruh nilai tukar dan inflasi pada kestabilan moneter. Fluktuasi nilai tukar yang besar mengharuskan bank sentral untuk lebihfleksibel dalam menetapkan target inflasi. Kestabilan kondisi moneter ditujukan untuk dapat membantu membuat proyeksi usaha sehingga kepastian usahanya lebih terjamin. Studi ini menggunakan permodelan yang dikembangkan olehJoseph et. al. (1999) dan analisis ekonometrika untuk mencari pengaruh timbal balik antara nilai tukar dan inflasi serta menentukan faktor-faktor mana yang paling dominan mempengaruhi keduanya. Hasil studi ini menujukkan bahwa peubah nilai tukar, jumlah uang beredar, inflasi di luar negeri, dan harga beras berpengaruh positif dengan inflasi di dalam negeri. Selain itu pemilihan rezim nilai tukar free floating akan sangat berdampak pada semakin terbukanya gejolak nilai tukar terhadap kekuatan pasar yang lebih besar sehingga Bank Indonesia perlu menyiapkan instrumen pengendalian moneter yang lebih kuat dan sebelumnya, misalnya operasi pasar terbuka pada valuta asing. Kata Kunci: nilai tukar, inflasi, kestabilan moneter.
Waspada Shock Ekonomi Dalam Periode Pandemi COVID-19 Nuryartono, Nunung; Ahmad, Tauhid
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 3 No 1 (2021): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0301.78-84

Abstract

Kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa pandemi utamanya disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga yang menurun drastis. Kondisi ini akan berdampak pada kemiskinan dan ketimpangan. Perlu ada upaya dalam adaptasi kebiasaan baru (era new normal) serta pemulihan ekonomi yang bersifat inklusif dan berkelanjutan untuk dapat menjawab tantangan krisis saat ini. Inklusivitas keuangan menjadi aspek penting dalam pembangunan di masa pandemi. Dengan berkembangnya financial technology, kondisi pandemi yang mensyaratkan less contact economy saat ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan inklusivitas ekonomi. Pemerintah perlu untuk memberikan kepastian bagi konsumen dan produsen agar kembali melakukan aktivitas ekonomi yang akan mendorong pertumbuhan. Adaptasi pandemi perlu dilakukan dengan less contact economy di mana perilaku dan pola bisnis yang baru harus lebih efisien dengan ekosistem digital yang terhubung antar sektor. Permintaan global yang sedang lemah menyebabkan perlu diprioritaskannya substitusi impor dan produk lokal yang mengedepankan efisiensi dan daya saing. Perlu perhatian realokasi belanja, bantuan sosial dan insentif pada daerah-daerah