Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Jawa Tengah selama Pandemi Covid-19 berdasarkan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas dengan menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) dan Finance to Deposit Ratio (FDR),. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling yang diperoleh 73 sampel penelitian pada periode triwulan Maret, Juni, dan September. Hasil dari penelitian BPRS di Jawa Tengah dihitung dengan CAR menunjukkan bahwa BPRS berada dalam tingkat kesehatan yang sangat sehat sebanyak 24 BPRS dan 1 BPRS dalam tingkat cukup sehat pada triwulan 1, 2 dan 3 Tahun 2020. Rasio NPF berada dalam tingkat kesehatan yang sangat sehat sebanyak 13 BPRS, 5 BPRS dalam tingkat sehat, cukup sehat sebanyak 3 BPRS, 2 BPRS kurang sehat serta 1 BPRS tidak sehat pada Triwulan 1, 2 dan 3 Tahun 2020. Rasio BOPO pada triwulan 1, 2 dan 3 BPRS di Jawa Tengah menunjukkan 14 BPRS sangat sehat, 3 BPRS sehat ,1 BPRS cukup sehat, 1 BPRS kurang sehat serta 6 BPRS menunjukkan tingkat kesehatan yang tidak sehat. Berdasarkan Perhitungan rasio kredit terhadap dana yang diterima (FDR) menunjukkan bahwa kondisi keuangan pada triwulan 1, 2 dan 3 BPRS di Jawa Tengah 3 BPRS berada pada tingkat kesehatan yang sangat sehat, 4 BPRS menunjukkan tingkat kesehatan yang sehat ,13 BPRS cukup sehat, dan 5 BPRS kurang sehat.