Kopi menjadi salah satu minuman paling disukai dan populer di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Keamanan konsumsi kopi sangatlah penting, tidak sedikit penelitian membuktikan efek samping dari konsumsi kopi, salah satunya merangsang lambung memproduksi asam lambung sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh uji toksisitas akut oral dosis tunggal ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora) Lampung terhadap gambaran histopatologi lambung tikus (Rattus norvegicus) galur Sprague-Dawley menggunakan guideline uji OECD No.423. Penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan post-test control group design. Penelitian ini mengacu pada guideline uji OECD no.423 menggunakan 18 ekor tikus terbagi dalam 6 kelompok: K (CMC-Na1%); Perlakuan ekstrak biji kopirobusta P1 (2000mg/kgBB); P2 (300mg/kgBB); P3 (50mg/kgBB); P4 (5mg/kgBB); P5 (5000mg/kgBB). Didapatkan hasil uji toksisitas LDĀ ekstrak biji kopi robusta sebesar 2500mg/KgBB yang selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap 3 kelompok: K, P1(2000mg/KgBB), dan P5 (5000mg/KgBB). Hasil rerata skor kerusakan mukosa lambung adalah K = 0,06; P1 = 0,80; dan P5 = 0,93. Dilakukan Uji Kruskal-Wallis dan Post-Hoc Mann-Whitney, didapatkan hasil yang signifikan antara K dengan P1 dan K dengan P5. Terdapat pengaruh uji toksisitas akut oral dosis tunggal ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora) Lampung terhadap gambaran histopatologi lambung tikus (Rattus norvegicus) galur Sprague-Dawleymenggunakan guideline uji OECD no.423.Kata Kunci: Ekstrak Biji Kopi Robusta, Histopatologi Lambung, OECD No.423, Uji Toksisitas Akut.50