Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH Mardhatillah Ahmad; Lina Yulianti
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 4, No 1 (2022): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v4i1.17100

Abstract

Salah satu tolak ukur dalam menilai keberhasilan pengelolaan sumber daya suatu perusahaan yaitu dengan melihat kinerja keuangannya. Parameter yang umum dipergunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan mempergunakan rasio keuangan. Selanjutnya rasio ini akan sangat bermanfaat bagi para pengguna dalam pengambilan keputusan. Dalam kondisi normal, performa keuangan yang dihasilkan akan mencerminkan kondisi yang diharapkan dan dapat menunjukan target pencapaian. Namun untuk kondisi pandemi covid saat ini tentunya akan membawa dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan tersebut. Salah satu sektor usaha yang terkena dampak pandemi covid-19 adalah industri perbankan. Hal ini sebagai akibat banyak diantara debitur yang diberhentikan dari pekerjaan dan terhambat untuk membayar pembiayaan. Sehingga mengakibatkan meningkatnya pembiayaan yang tidak lancar pada bank, yang secara otomatis mempengaruhi performa keuangannya. Pengkajian ini ditujukan untuk menganalisa dampak covid-19 terhadap kinerja keuangan pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah periode 2019-2020. Data diambil dari publikasi laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah periode 2019-2020. Yaitu tiga (tiga) triwulan sebelum pandemi dan 3 (tiga) triwulan pasca pandemi covid. Adapun rasio keuangan yang digunakan adalah tingkat kecukupan modal (CAR), tingkat pengembalian aset (ROA), rasio pembiayaan bermasalah (NPF) dan pembiayaan deposit rasio (FDR). Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukan tidak substansial adanya distingsi dari aspek yang dianalisa terkecuali untuk aspek rasio pembiayaan bermasalah (NPF). Dengan demikian secara spesifik penelitian ini merekomendasikan agar Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah lebih meningkatkan lagi pembiayaan melalui intrumen penjadwalan ulang pembayaran (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning) dan penataan kembali (restructuring) serta membuka bidang usaha baru yang tidak terkena dampak covid-19 sebagai upaya meningkatkan rasio Return on Asset (ROA). Kata Kunci: Kinerja Keuangan Bank, CAR, ROA, NPF, FDR.
ANALISIS PENERAPAN PSAK 109 TENTANG AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH PADA BAZNAS KOTA BANDUNG Lina Yulianti
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 3, No 1 (2021): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v3i1.12139

Abstract

PSAK 109 adalah standar akuntansi yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mengatur tentang proses penyusunan laporan keuangan bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di Indonesia. Standar akuntansi ini diberlakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan keseragaman dalam pelaporan serta menyederhanakan dalam pencatatannya sehingga masya­rakat dapat membaca laporan keuangan tersebut dan ikut dalam mengawasi pengelolaanya. Penelitian dilakukan di BAZNAS Kota Bandung yang merupakan salah satu lembaga pengelola ZIS yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah. Saat ini dana penghimpunan terbesar adalah dari zakat profesi ASN di lingkungan pemerintah kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepatuhan BAZNAS Kota Bandung dalam menyusun laporan keuangan apakah telah sesuai dengan PSAK 109. Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa BAZNAS kota Bandung dalam penyusunan laporan keuangan zakat sepenuhnya telah menerapkan PSAK 109 dan laporan keuangan setiap tahun telah diaudit oleh Akuntan Publik serta mendapat opini “WAJAR”. Namun demikian dalam pelaporan keuangan tersebut, BAZNAS belum menggunakan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) yaitu suatu aplikasi pelaporan yang dibentuk oleh BAZNAS RI untuk penyusunan laporan keuangan berbasis web yang telah sesuai dengan PSAK 109. Kata Kunci: PSAK 109, Dana ZIS, Laporan Keuangan Zakat
Optimization of Financial Technology as an Opportunity for Development of Islamic Microfinance Institutions Ramadhani Irma Tripalupi; Lina Yulianti; Didah Durrotun Naafisah
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 6, No 1.1 (2022)
Publisher : International Journal of Artificial Intelligence Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.815 KB) | DOI: 10.29099/ijair.v6i1.340

Abstract

This study discusses the strategy of developing Islamic microfinance institutions facing the era of financial technology in West Java. The study examines internal strategy factors in the development strategy of Islamic Microfinance Institutions (LKMS), external strategy factors, and the formulation and alternative development strategies. In conclusion, the internal strategic factors include generally good financial performance, increasing trend of public deposits, suitable financing and supporting the strengthening of Micro, Small & Medium Enterprises (MSMEs), risk management implemented effectively and gradually, and digital-based services (savings, financing proposals) & payment), education and assistance, easy access, competency development of human resources and members, development of information technology organization tools, innovation in strengthening competitiveness (digitalization of services, development of human resources in the field of information technology), relations, collaboration with institutions others (sharia fintech/marketplace platforms, etc.), and digital marketing strategies. The external strategic factors include: relatively good investment realization, government support, fintech-based services (zakat and waqf), the performance of the national and Islamic finance industry is quite good, global and national economic growth is not conducive, and the market share of the Islamic finance industry is still low, other financial institutions in providing services to MSMEs or digital-based services, and household consumption activities have decreased. The formulation and alternative of SWOT analysis with EFAS and IFAS approach resulted in a weighted EFAS of 3.03 and a weighted IFAS of 2.95. BOS results in: eliminating barriers to inclusion, reducing investment of less productive funds, increasing assistance and excellent service, and creating fintech service innovations in the form of a crowdfunding platform.
THE EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF PSAK 109 AND THE INTERNAL CONTROL SYSTEM ON GOOD ZAKAT GOVERNANCE IN BAZNAS REGENCY/CITY IN WEST JAVA Lina Yulianti
Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY) Vol 5, No 1 (2023): AKSY: Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/aksy.v5i1.25528

Abstract

AbstrakLahirnya UU Zakat Nomor 23 Tahun 2011 serta terbitnya standar akuntansi zakat menumbuhkan harapan baru terhadap pengelolaan zakat di Indonesia. Untuk mencapai tujuan pengelolaan tersebut maka zakat harus dikelola dengan baik, amanah dan transparan. PSAK 109 diberlakukan sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan di lembaga zakat. Namun pada prakteknya, PSAK 109 masih belum diterapkan secara merata. Selain itu beberapa hasil riset menunjukan bahwa zakat belum dikelola dengan baik, masih terdapat kendala dalam pengelolaannya. Studi ini mencoba menjelaskan tentang pengaruh penerapan  PSAK 109 dan pelaksanaan sistem  pengendalian intern. terhadap good  zakat governance. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan dilakukan pada BAZNAS kab/kota di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa PSAK 109, sistem pengendalian internal dan good  zakat governance sudah diterapkan dengan baik di BAZNAS kab/kota di Jawa Barat. Adapun faktor penghambat penerapannya; masih terdapat kendala dalam perolehan dana APBD dari pemerintah, sedikit pemahaman SDM mengenai penerapan PSAK 109 dan belum terlalu menerapkan nilai etika dalam bekerja. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji hipotesis dan uji koefisien determinasi bahwa penerapan PSAK 109 dan penerapan sistem pengendalian internal mempunyai pengaruh signifikan terhadap good zakat governance. Ditunjukan dengan hasil koefisien determinasi sebesar 0,721 atau 72,1%, artinya kontribusi diterapkannya PSAK 109 dan sistem pengendalian internal terhadap;good zakat governance, cukup besar.Kata Kunci: PSAK109, Pengendalian Internal, Zakat, Good Governance 
Menjadi Lebih Ahli Dalam Mengelola Keuangan UMKM : Pelatihan SAK EMKM, Penyusunan Laporan Keuangan Dan Sistem APIK Yuniati Yuniati; Hani Sri Mulyani; Lina Yulianti; Elly Suryani; Pera Yulianingsih; Ni Putu Desinthya Azhari; Husain Kamal; Rahmat Saleh; Srihadi Winarningsih; Moh Wahyudin Zarkasyi; Citra Sukmadilaga
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.4681

Abstract

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu pelaku bisnis yang bergerak di berbagai sektor usaha yang dapat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat luas. Permasalahan yang mendasar yang umumnya dihadapi oleh pelaku UMKM dalam mendapatkan permodalan dalam pengembangan usahanya adalah dalam hal ketersediaan laporan keuangan yang memadai yang sudah sesuai standar akuntansi dimana hal ini menjadi salah satu prasyarat dari lembaga terkait (lembaga pembiayaan) dalam proses pengajuan permodalan. Pada Pengabdian Masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang Standar Akuntansi Keuangan bagi para Pelaku UMKM (SAK EMKM), berikut penyusunan laporan keuangan yang mempergunakan aplikasi Sistem APIK. Tahapan dalam Pengabdian Masyarakat ini dimulai dari memberikan informasi tentang sertifikasi Halal untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dari KNEKS, bagian dari program pemerintah untuk memberikan kemudahan dalam berusaha. Kemudian tahapan selanjutnya adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang standar akuntansi EMKM berikut tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dengan sistem aplikasi APIK. Tahapan terakhir adalah menghadirkan praktisi UMKM yang memberikan succes sorty berupa kiat-kiat atau strategi merintis UMKM dan pengalaman mengatasi berbagai macam problematika yang kerap dihadapi oleh pelaku UMKM
Menjadi Lebih Ahli Dalam Mengelola Keuangan UMKM : Pelatihan SAK EMKM, Penyusunan Laporan Keuangan Dan Sistem APIK Yuniati Yuniati; Hani Sri Mulyani; Lina Yulianti; Elly Suryani; Pera Yulianingsih; Ni Putu Desinthya Azhari; Husain Kamal; Rahmat Saleh; Srihadi Winarningsih; Moh Wahyudin Zarkasyi; Citra Sukmadilaga
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.4681

Abstract

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu pelaku bisnis yang bergerak di berbagai sektor usaha yang dapat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat luas. Permasalahan yang mendasar yang umumnya dihadapi oleh pelaku UMKM dalam mendapatkan permodalan dalam pengembangan usahanya adalah dalam hal ketersediaan laporan keuangan yang memadai yang sudah sesuai standar akuntansi dimana hal ini menjadi salah satu prasyarat dari lembaga terkait (lembaga pembiayaan) dalam proses pengajuan permodalan. Pada Pengabdian Masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang Standar Akuntansi Keuangan bagi para Pelaku UMKM (SAK EMKM), berikut penyusunan laporan keuangan yang mempergunakan aplikasi Sistem APIK. Tahapan dalam Pengabdian Masyarakat ini dimulai dari memberikan informasi tentang sertifikasi Halal untuk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dari KNEKS, bagian dari program pemerintah untuk memberikan kemudahan dalam berusaha. Kemudian tahapan selanjutnya adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang standar akuntansi EMKM berikut tentang bagaimana menyusun laporan keuangan dengan sistem aplikasi APIK. Tahapan terakhir adalah menghadirkan praktisi UMKM yang memberikan succes sorty berupa kiat-kiat atau strategi merintis UMKM dan pengalaman mengatasi berbagai macam problematika yang kerap dihadapi oleh pelaku UMKM