Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EFEK PREBIOTIK DAN SINBIOTIK SIMPLISIA DAUN CINCAU HITAM (Mesona palustris BL) SECARA IN VIVO: KAJIAN PUSTAKA [IN PRESS OKTOBER 2014] Meirza Senditya; Mohammad Sofyan Hadi; Teti Estiasih; Ella Saparianti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cincau hitam (Mesona palustris BL) merupakan tanaman khas Asia Tenggara. Tanaman ini banyak terdapat di Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Tanaman ini mengandung komponen pembentuk gel (KPG) berupa hidrokoloid jenis gum yang bersama-sama pati akan membentuk gel yang kokoh.Gum adalah bentuk serat pangan larut air yang tidak dapat diuraikan oleh sistem pencernaan manusia normal yangdiduga dapat difermentasi oleh bakteri probiotik dalam usus besar sehingga menghasilkan efek kesehatan bagi manusia. Kombinasi probiotik dan prebiotik tersebut dinamakan sinbiotik. Kombinasi ini memiliki keuntungan meningkatakan daya tahan hidup bakteri probiotik karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk proses fermentasi sehingga manusia mendapatkan manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efek pemberian asupan prebiotik berupa KPG cincau hitam (Mesona palustris BL) dengan probiotik B. bifidumdan probiotik komersial (sinbiotik) terhadap pertumbuhan bakteri probiotik dan penghambatan bakteri E. coli pada saluran pencernaan tikus Sprague Dawley.   Kata kunci: Cincau hitam, Komponen pembentuk gel, Prebiotik, Probotik, Sinbiotik
PENGARUH PENAMBAHAN KARAGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK PASTA TEPUNG GARUT DAN KECAMBAH KACANG TUNGGAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIHUN [IN PRESS OKTOBER 2014] Ardini Fitriana Ramdhani; Harijono Harijono; Ella Saparianti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umbi garut merupakan bahan pangan lokal berkarbohidrat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, umbi garut memiliki kadar amilosa tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan baku bihun karena sesuai dengan karakteristiknya yang tidak membutuhkan pengembangan volume dalam prosesnya. Rendahnya kadar protein dari umbi garut disubstitusi dengan sumber protein lain yaitu kecambah kacang tunggak. Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang banyak digunakan di industri pangan untuk memperbaiki karakteristik rheologi seperti meningkatkan viskositas dan kestabilan pati terhadap pemanasan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor, yaitu penambahan konsentrasi karaginan pada campuran tepung garut : kecambah kacang tunggak (60:40) dan STPP 0.30% (b/b).  Konsentrasi karaginan yang ditambahkan terdapat 7 level (0% ; 0.50% ; 0.60% ; 0.70% ; 0.80% ; 0.90% dan 1%). Didapatkan proporsi campuran tepung dengan penambahan karaginan 1% mendekati karakteristik pasta tepung beras.   Kata kunci: Karaginan, Karakteristik Pasta Bihun, Kecambah Kacang Tunggak, Umbi Garut