Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Production of Exopolysaccharide from Lactobacillus plantarum B2 in Mulberry Based Probiotic Product Zubaidah, Elok; Liasari, Yusnita; Saparianti, Ella
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.897 KB)

Abstract

Some microbe, including of lactic acid bacteria probiotic, has ability to produce exopolysaccharides (EPS).  Recently, researches on the ability of lactic acid bacteria that produces exopolysaccharides have still been focused only on milk, and haven’t been known how much EPS  produced by lactic acid bacteria in fruit and vegetable. Fermentation in mulberry extract is diversification of such fruit. By adding Lactobacillus plantarum B2 as EPS producer in mulberry extract, expectedly it could be fermented drink that gives multifunctional healthly effect, probiotic, exopolysaccharide, and anthocyanin. The aims of this research were to determine the effect of kinds of sugar and (NH4)2HPO4 (diamonium hidrogen phospat) concentration to EPS production of L. plantarum B2 when grown in mulberry extract. This research was conducted in randomized block design with two factors. First factor was kind of sugar that consist of glucose, sucrose, and lactose. The second factor was (NH4)2HPO4 (diamonium hidrogen phospat) concentration (0,10%; 0,20%; and 0,30%). Each treatment was done in three replications. The result was analyzed using analysis of variance (ANOVA) within 1% and 5% interval of confidence, and then continued by BNT or DMRT test. The best treatment searched by Multiple Attribute method. The result showed significant difference of kind sugar treatment on total sugar, total EPS, total acid, pH, and total LAB. Diamonium hidrogen phospat concentration treatment showed significant difference on total LAB, total N, total EPS, pH, total acid, total anthocyanin, and color intensity (L*, a*, b*). Interaction of both treatments gave no significant difference on all parameters. The best treatment resulted from the combination of 0,20% (NH4)2HPO4 concentration and lactose treatment with characteristics viability of L. plantarum B2 of 7,28 x 108 CFU/ ml, total EPS of 2105 mg/L, total acid of 0,54 %, total sugar of 6,61%, pH of 4,33, total N of 0,0209%, total anthosyanin of 190,73 mg/L, brightness level (L*) of 23,73, redness level (a*) of 8,40, dan yellowish level (b*) of 8,90.Keywords: exopolysaccharides, probiotic product, mulberry
Effect of Soybean Variety and Heating Time on The Chemical and Physical Characteristics of ‘Yuba’ Edible Film Saparianti, Ella
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 2 (2005)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.969 KB)

Abstract

The research was conducted to study the effect of soybean variety and heating time in producing ‘yuba’ as an edible film. Completely Randomized Block Design (CRBD) was employed in the experiment with two factors and three replicates.  The first factor was   soybean varieties i.e. Willis 2000 (a local variety) and AS (an imported soybean variety from USA). The second factor was the heating time:15, 30, 45 and 60 minutes respectively. The results showed that the chemical characteristics of the ‘yuba’ were significantly affected by soybean varieties, but not by the heating time. The moisture, protein, and lipid contents of ‘yuba’ produced from the local  soybean variety were found to be higher than those of the ‘yuba’ made up of the imported soybean variety. Similarly, the physical characteristics of the ‘yuba’ were also significantly by soybean varieties. Except for the vapor permeability, the values of density, thickness, tensile strength, puncture strength, elongation of the local soybean ‘yuba’ were higher than those of  the ‘yuba’ made up of the imported soybean.   Key words : Yuba, edible film, local and imported soybean varieties
Study of Antioxidant Activity in Rice Bran and Skim Milk Media Fermented by Probiotic (Lactobacillus plantarum B2 and Lactobacillus acidophillus) Zubaidah, Elok; Saparianti, Ella; Hindrawan, Josep
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.39 KB)

Abstract

Many cereal-based functional food products have been developed nowadays including probiotic and prebiotic products. Rice bran as a by product of rice milling mostly consists of insoluble fibers and antioxidants thatpotential for functional food products such as lactic acid bacteria (LAB) fermented products. This research was aimed to evaluate the increase in bioavailability of antioxidant of LAB-fermented (probiotic) rice bran and skim milk as well as to identify the most effective isolate of LAB to increase antioxidant bioavailability. The randomized block design with two factors (fermentation substrate: rice bran 16% and skim milk 16%; isolates: L.plantarum B2 and L.acidophillus) was applied. The experiment was conducted with three replications. The results showed that the best treatment was L.plantarum B2-fermented rice bran with total LAB of 3.35x1010 cfu/mL, total acid of0.86%, pH of 4.13, insoluble fibers of 1.32%, total phenol of53.14 ppm, and antioxidant activity of of 86.41%. Keywords: rice bran, skim milk, probiotic, antioxidant activity
INCREASING EFFICIENCY YELLOW PUMPKIN PRODUCTION-BASED PROCESSED IN GROUP OF WOMEN FARMERS SRISEDONO VI, DADAPREJO VILLAGE, DISTRICT JUNREJO, BATU - EAST JAVA Ella Saparianti
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.246 KB) | DOI: 10.21776/ub.jiat.2016.002.02.6

Abstract

Alih teknologi mekanis produksi olahan labu kuning dan stik labu kuning telah dilakukan dan berhasil meningkatan kapasitas produksi dan efisiensi proses dari 1 resep/30 menit menjadi 20 resep/30 menit.  Alat mekanis yang diberikan berupa alat mixer, pemipih adonan (noodle maker), kompor industri, dan oven pemanggang kapasitas lima rak. Alat lain yang diberikan berupa freezer untuk penyimpanan beku bahan berupa pasta labu.  Alih teknologi mekanis produksi tidak hanya dapat digunakan  untuk produk nastar dan stik labu kuning tersebut tetapi juga dapat digunakan untuk pengembangan produk lain yang diproduksi mitra seperti mie sehat aneka sayuran, samiler, dan kerupuk. Mitra KWT Sridedono VI telah berusaha mengimplementasikan GMP walaupun banyak kendala yang dihadapi dalam implementasi tersebut.
Evaluasi Pertumbuhan Isolat Probiotik (L. casei dan L. plantarum) dalam Medium Fermentasi Berbasis Ubi Jalar (Ipomoea batatas l.) Selama Proses Fermentasi (Kajian Jenis Isolat dan Jenis Tepung Ubi Jalar) Irma Sarita Rahmawati; Elok Zubaidah; Ella Saparianti
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 4, No 4 (2015): November 2015
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.092 KB) | DOI: 10.17728/jatp.v4i4.3

Abstract

Ubi Jalar mengandung komponen serat fraksi oligosakarida seperti raffinosa, verbakosa, dan stakhiosa yang berpotensi sebagai prebiotik, yaitu subtrat yang dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan viabilitas bakteri probiotik seperti L. plantarum dan L. casei pada medium fermentasi berbasis tepung ubi jalar dan untuk mengetahui perubahan komponen tepung ubi jalar dari tiga jenis ubijalar selama proses fermentasi.  Penelitian ini menggunakan dua faktor: jenis bakteri probiotik (L. casei dan L. plantarum) dan jenis tepung ubi jalar (tepung ubi jalar putih, kuning dan ungu). Data dianalisis dengan ANNOVA dengan nilai α<5%. Perlakuan terbaik dipilih dengan metode Multiple atrribute. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jenis ubi jalar mempengaruhi viabilitas L. casei dan L. plantarum selama proses fermentasi. Perbedaan jenis tepung ubi jalar secara signifikan berbeda nyata terhadap nilai pH, total asam, total BAL, gula reduksi sedangkan perbedaan jenis bakteri probiotik sangat mempengaruhi nilai pH, total asam, total BAL, total gula, serat kasar, gula reduksi, total nitrogen dan kadar pati. Perbedaan jenis tepung ubi jalar dan bakteri probiotik memiliki perbedaan signifikan (nilai α<1%)  terhadap pH, total asam, total BAL dan gula reduksi. Perlakuan terbaik adalah medium terfermentasi dari tepung ubi jalar ungu (10% b/v) oleh L. plantarum dengan total BAL yaitu 1,55x1010 CFU/ml, total asam 0,953%, nilai pH 4,267 total gula 1,647%, kadar pati 2,567%, serat kasar 0,066%, gula reduksi 3,139% dan total N 0,023%.
PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS LABU KUNING Ella Saparianti; Widya Dwi Rukmi Putri

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.508 KB) | DOI: 10.35891/tp.v7i3.519

Abstract

Labu kuning merupakan komoditas pangan yang kaya akan beta karoten sebagai pro-vitamin  A. Olahan labu kuning diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Srisedono VI adalah stik  labu kuning dan nastar labu kuning. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah efisiensi produksi  yang rendah akibat proses pengolahan menggunakan peralatan dengan kapasitas kecil. Melaui  program ini dilakukan peningkatan efisiensi produksi stik dan nastar labu kuning, serta  introduksi pengoalhan pasta labu kuning. Pelatihan cara-cara produksi pangan yang baik juga  dilakukan untuk meningkatkan kemampuan produksi pangan yang aman dan bermutu. Alih  teknologi mekanis produksi olahan labu kuning dan stik labu kuning telah dilakukan dan berhasil  meningkatan kapasitas produksi dan efisiensi proses. Alih teknologi mekanis produksi nastar  dan stik labu kuning yang dilakukan pada program ini tidak hanya dapat digunakan untuk kedua  produk tersebut saja tetapi juga dapat digunakan untuk produk lain yang diproduksi mitra seperti  mie, samiler, dan kerupuk.    
PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINUMAN HERBAL INSTAN DAN KAPASITAS PRODUKSI MINUMAN HERBAL CAIR Ella Saparianti; La Chovia Hawa

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.294 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i1.538

Abstract

Konsumsi herbal dalam bentuk suplemen ataupun minuman menjadi alternatif yang kian hari makin diminati. Selain itu, secara tradisional masyarakat Indonesia mempunyai kearifan lokal warisan leluhur yang meyakini bahwa mengkonsumsi bahan tertentu memberikan khasiat positif bagi kesehatan. Melihat potensi dan peluang permintaan pasar yang tinggi akan minuman herbal, dua UKM di Kota Batu yaitu UKM Minuman Herbal Instan “Dua Putri” dan UKM Minuman Enpon-empon “Berkah Alam”. UKM “Dua Putri” (Mitra 1) memproduksi herbal instan temulawak, kunir putih, jahe, keji beling, sirih serta kadang-kadang mengkudu dan kemuning. UKM “Berkah Alam” (Mitra 2) memproduksi minuman campuran secang, rosela, asam jawa, kunyit, kunyit putih, serai, dan temulawak dalam bentuk sirup dan minuman yang dikenal sebagai sirup dan minuman empon-empon. Kedua mitra menghadapi proses produksi yang tidak efisien akibat keterbatasan alat. Kedua mitra juga menghadapi kesulitan dalam meningkatkan kapasitas produksi akibat kapasitas alat yang dimiliki rendah. Proses pengolahan minuman empon-empon di Mitra 2 belum tepat sehingga daya awetnya rendah. Hasil kegiatan ini adalah proses pengolahan minuman herbal dalam kemasan cup telah diintroduksikan ke Mitra 1. Kapasitas produksi minuman herbal juga meningkat dengan adanya panci perebus yang berfungsi untuk ekstraksi. Proses perajangan yang selama ini manual dapat dipercepat dnegan adanya mesin perajang empon-empon. Selain itu, Mitra 1 juga telah diberi penjelasan tentang prinsip-prinsip pengolahan minuman herbal cup dan fungsi-fungsi setiap tahapan pengolahan. Mitra 2 untuk sementara dapat memperbaiki kemasan dari kemasan plastik menjadi kemasan minuman herbal instan dalam plastik pouch. Adanya handsealer dapat memperbaiki kinerja pengemasan Mitra 2. Alih teknologi ekstraksi empon-empon dan perbaikan proses penepungan kristal minuman instan dilakukan dengan menggunakan pengepres dan penepung.
PENINGKATAN KINERJA PADA PROSES PRODUKSI OLAHAN BERBASIS APEL DI UKM TM MANDIRI DAN MULYO AGRO MANDIRI, KOTA BATU Teti Estiasih; Ella Saparianti

Publisher : Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Yudharta, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.901 KB) | DOI: 10.35891/tp.v8i2.907

Abstract

Dua usaha kecil menengah (UKM) di Kota Batu yaitu UKM Mulyo Agro Mandiri dan TM Mandiri telah berkontribusi dalam memproduksi olahan pangan berbasis apel yang unik yang memproduksi kue semprit apel dan kue lilit apel. UKM Mulyo Agro Mandiri juga sudah merintis produksi sambel apel dan UKM TM Mandiri mulai mengembangkan produksi pie apel. Program IbM yang telah dilaksanakan berupa peningkatan kapasitas dan efisiensi produksi olahan apel, pembuatan standard operating procedure (SOP) produksi kue semprit apel dan kue lilit apel, serta perbaikan kemasan kue semprit apel dan diversifikasi produk kue lilit apel. Fasilitasi peralatan untuk peningkatan efisiensi dan kapasitas produksi di UKM Mulyo Agro Mandiri berupa planetary mixer, penghalus sambel apel, dan pedal sealer. Fasilitasi di UKM TM Mandiri berupa mesin pemarut, oven, meja kerja stainless steel, dan sheeter. UKM Mulyo Agro Mandiri telah mengembangkan produknya berupa sambel apel yang memerlukan alat penghalus sambel. Pengembangan produk di UKM TM Mandiri berupa pie apel yang membutuhkan oven untuk pemanggangan. Adanya fasilitasi ini telah meningkatkan efisiensi proses produksi. Efisiensi pengadonan adonan kue semprit apel di UKM Mulyo Agro Mandiri dari 5 kg/0,5 jam menjadi 12,5 kg/0,5 jam. Terjadi penurunan kemasan yang rusak sebesar 100% akibat pengemasan yang tidak tepat menggunakan hand sealer setelah introduksi alat pedal sealer. Penghalusan sambel apel yang asalnya manual menjadi mekanis dan kontinyu. Di UKM TM Mandiri, kapasitas pemanggangan pie apel meningkat dari 1 adonan/batch menjadi 3 adonan/batch. Pencetakan adonan menjadi lebih cepat dengan menggunakan mesin sheeter, demikian pula dengan pemarutan apel. Adanya meja kerja stainless steel telah membantu mitra untuk meningkatkan sanitasinya. SOP telah disusun dan diimplementasikan.
Comparative Study Production of Exopolysaccharide (EPS) by Lactic Acid Bacteria (L. casei and L. plantarum) in Different Media (Dates and Mulberry juice) Elok Zubaidah; Yusry Muqit Suryawira; Ella Saparianti
Agroindustrial Journal Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : APTA and DTIP FTP UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.914 KB) | DOI: 10.22146/aij.v3i1.25025

Abstract

Exopolysaccharides (EPS) are polysaccharides that are secreted by some strains of bacteria. E PS contribute in health improvement where it has prebiotic properties, immunostimulatory, anti- tumoral, and hypocholesterolemic effects. A number of Lactic Acid Bacteria (LAB) has ability t o synthesise Exopolysaccharides (EPS). This study aimed to determine the ability LAB (L. casei and L. plantarum B2) to produce EPS in different media (dates and mulberry juice). L. casei sh owed higher EPS production (3413.33 mg/L) than L. plantarum (3316.67 mg / L) were grown in medium dates juices. Based on the type of media, EPS production in dates juice medium higher t han mulberry juice as medium, and there are differences production of EPS by both types of isol ates (L. casei and L. plantarum) in both media. The growth rate of LAB does not always show a positive correlation with EPS formation.
PEMBUATAN MENTEGA MANGGA (KAJIAN PENGARUH PROPORSI MINYAK DAN SHORTENING TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK MENTEGA MANGGA) Michelle Noviria; Sudarminto Setyo Yuwono; Ella Saparianti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangga cukup dikenal masyarakat. Namun sangat disayangkan, pengembangannya baru sampai pada bahan isian produk bakery. Maka perlu dilakukan pengembangan, salah satunya mentega buah, di mana komposisinya menggunakan mentega putih (memberi tekstur bagi produk) dan minyak (memberi rasa gurih). Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan faktor I adalah konsentrasi minyak yang terdiri dari 3 level dan faktor II adalah konsenstrasi shortening yang terdiri dari 3 level. Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA dan apabila hasil analisis menunjukkan beda nyata dilakukan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh nyata terhadap kadar air, warna, rasa, tekstur, dan kenampakan mentega mangga. Perlakuan terbaik parameter fisik dan kimia adalah mentega mangga dengan konsentrasi minyak 5% dan shortening 30% dengan pH 4,35, kadar air 32,5%, kadar lemak 35,6%, total gula 29,8%, kecerahan 72,6, kekuningan 49,6, dan daya oles 18,3 cm. Kesukaan panelis terhadap aroma mentega mangga sebesar 4,95 (agak menyukai), rasa 5 (agak menyukai), tekstur 5,25 (agak menyukai), warna 5,45 (agak menyukai), dan kenampakan 5,15 (agak menyukai).   Kata kunci: Mentega Mangga, Konsentrasi Minyak dan Konsentrasi Shortening