Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANAN ZENDING BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT TOLAKI DI POLI-POLIA KOLAKA BAGIAN TIMUR: 1918-1942 Ferdinand Sandu; Syahrun Syahrun; Hisna Hisna
Journal Idea of History Vol 4 No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/history.v4i1.1299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Peranan Zending bagi kehidupan Masyarakat Tolaki di Poli-Polia Kolaka bagian Timur: 1918-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Kuntowijoyo dengan melalui lima tahapan kerja, yaitu (1) Pemilihan Topik, (2) Pengumpulan Sumber, (3) Kritik Sumber, (4) Interpretasi Sumber, dan (5) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Proses masuknya Zending di Poli-Polia terjadi pada tahun 1915. Kedatangan zending tersebut dilatarbelakangi oleh badan Pekabaran Injil atau badan penyebaran agama Kristen Protestan yang dalam Bahasa Belanda disebut Nenderlandsch Zending Vereninging (NZV). Selain itu latar belakang yang mendorong zending mengutus Ds. Hendrik van der Klift untuk masuk ke jazirah Sulawesi Tenggara adalah untuk memberitakan Injil dan melakukan pembaptisan kepada penduduk-penduduk pribumi yang ingin mengikuti ajaran agama Kristen Protestan. Selain menyebarkan agama Kristen Protestan, Ds. Hendrik van der Klift juga berperan dan memiliki misi di antaranya: (a) mendirikan Sekolah Rakyat dan Sekolah Guru guna mendidik para penduduk pribumi yang ada di pelosok-pelosok kampung, (b) mengajarkan masyarakat tentang kesenian bernyanyi dan melakukan perlombaan musik bambu, (c) mendirikan poliklinik guna memberikan pertolongan kepada masyarakat yang sakit dan mengajarkan kepada ibu-ibu tentang merawat bayi, (d) membaptis dan mengajarkan anak-anak dan para orang tua tentang kasih kristus serta mengajak para masyarakat untuk masuk agama Kristen Protestan, (e) memberikan pemahaman tentang cara bertani dan bercocok tanam menggunakan padi di areal persawahan dengan bantuan hewan ternak berupa kerbau dan sapi untuk membajak sawah, (f) memberikan bantuan kepada masyarakat berupa pakaian, makanan, tembakau, dan lain sebagainya.