Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KORELSI BERAT BADAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN KARATE MAWASHI GERI JODAN SISWA SMP NEGERI 11 DENPASAR I Made Bagia
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 2 No. 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.878 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis korelsi berat badan dan panjang tungkai terhadap kecepatan tendangan karate mawashi geri jodan siswa SMP Negeri 11 Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data-data kualitatif. Rancangan penelitian ini adalah explanatory research atau penelitian penjelasan yang digunakan untuk mengalisis hubungan antar variabel dan akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen melalui pengujian hipotesis. Populasi dari penelitian ini diambil dari siswa kelas SMP N 11 Denpasar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20siswa kelas SMP N 11 Denpasar. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment pearson.Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa berat badan dan panjang tungkai berkorelasi positif dan signifikan terhadap kecepatan tendangan karate Mawashi Geri Jodan Siswa SMP Negeri 11 Denpasar. Artinya berat bandan dan panjang tungkai dapat meningkatkan kecepatan tendangan karate Mawashi Geri Jodan. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa semakin panjang tungkai seseorang, maka tendangan akan semakin kuat. Gerakan tungkai yang panjang dan teratur memberikan dampak positif berkaitan dengan penggunaan panjang tuas suatu tendangan. Panjang tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas serta penentu gerakan baik dalam berjalan, berlari, melompat, maupun menendang.
PELATIHAN MAWASHI GERI JODAN SIKAP KAMAE-TE DENGAN BEBAN 0,5 Kg DI KAKI DAPAT MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN PADA PELATIHAN KARATE SISWA SMP N 11 DENPASAR I Made Bagia
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.467 KB)

Abstract

Salah satu teknik tendangan dalam karate adalah mawasi geri jodan, artinya tendangan ke arah kepala yang digunakan untuk menendang sasaranadalah punggung kaki. Untuk memaksimalkan kecepatan tendangan pada teknik karate mawashi geri jodan sikap kamae-te dapat dilakukan dengan memberikan latihan beban pada pergelangan kaki, sehingga gerakan kaki akan lebih cekatan ketika beban dilepas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te dengan penambahan beban 0,5 kg di kaki lebih meningkatkan kecepatan tendangan daripada pelatihan tendangan tanpa beban pada pelatihan karate siswa SMP N 11 Denpasar.Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design. Data yang diperoleh sebelum maupun sesudahpelatihan dianalisis dengan menggunakan langkah-langkah antara lain statistik diskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, uji komparasi data t-independent test dan uji komparasi data t-paired test.Hasil penelitian menunjukkan rerata kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te mengalami peningkatan sesudah pelatihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol (p < 0,05) dengan selisih perbedaan 21,98%. Peningkatan yang terjadi pada Kelompok Perlakuan sebagai akibat adanya beban di kaki. Simpulan dari penelitian ini adalah pelatihan mawashi geri jodan sikap kamae-te dengan beban 0,5 kg di kaki dapat meningkatkan kecepatan tendangan pada pelatihan karate siswa SMP N 11Denpasar. Disarankan untuk metode pelatihan dengan beban 0,5 kg di kaki, di upayakan dapat dilakukan dalam setiap pelatihan untuk meningkatkan kecepatan tendangan mawashi geri jodan sikap kamae-te.
PELATIHAN LARI AKSELERASI JARAK 40 METER 10 SET DAN 50 METER 8 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI SISWA PUTRA KELAS VII SMP GANESHA DENPASAR I Made Bagia
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 1 No. 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.901 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dan perbedaan pengaruh pelatihan lari akselerasi jarak 40 meter 10 set dan 50 meter 8 set terhadap peningkatan kecepatan lari Siswa Putra Kelas VII SMP Ganesha Denpasar.Dalam melakukan penelitian pasti dan jelas untuk memperoleh hasil penelitian yang ingin dicapai dapat mempergunakan beberapa jenis penelitian.Ada beberapa kategori yang biasanya dipakai untuk mengelompokkan penelitian diantaranya: (a) penelitian eksperimen; (b) penelitian deskritif dan (3) penelitian historis. Metode penelitian ini diberikan kepada ke dua kelompok eksperimen yakni kelompok eksperimen I yang mendapatkan aktivitas lari akselerasi jarak 40 meter 10 set dan kelompok eksperimen II yang mendapatkan aktivitas lari akselerasi jarak 50 meter 8 set. Untuk pengolahan data tersebut, maka digunakan suatu metode yang disebut dengan metode pengolahan data. Di dalam penelitian ini, analisis data menggunakan metode analisis statistik. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) Ada pengaruh yang signifikan pelatihan lari akselerasi jarak 40 meter 10 set terhadap peningkatan kecepatan lari siswa Putra Kelas VII SMP Ganesha Denpasar; (2) Ada pengaruh yang signifikan pelatihan lari akselerasi jarak 50 meter 8 set terhadap peningkatan kecepatan lari siswa Putra Kelas VII SMP Ganesha Denpasar; (3) Tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan pelatihan lari akselerasi jarak 40 meter 10 set dan 50 meter 8 set terhadap peningkatan kecepatan lari siswa Putra Kelas VII SMP Ganesha Denpasar.
KORELASI PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP JAUHNYA LEMPARAN CAKRAM GAYA MENYAMPING DI SMP GANESHA DENPASAR I Made Bagia
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 6 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.802 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3661602

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) korelasi panjang lengan terhadap jauhnya lemparan cakram gaya menyamping; (2) korelasi kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan cakram gaya menyamping; dan (3) korelasi panjang lengan dan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan cakram gaya menyamping peserta putra kelas IX di SMP Ganesha Denpasar Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional design. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa putra kelas IX SMP Ganesha Denpasar yang berjumlah 116 siswa. Sampel diambil sejumlah 31 orang ditentukan melalui nonprobability sampling dengan menggunakan tehnik sampling sistematis. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran panjang lengan dengan alat antrophometer dalam satuan sentimeter, tes dan pengukuran kekuatan otot lengan dengan alat expanding dynamometer dalam satuan kilogram, tes dan pengukuran jauhnya lemparan cakram diukur dengan alat roll meter dalam satuan meter. Data penelitian diolah menggunakan teknik korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada hubungan yang signifikan antara panjang lengan terhadap jauhnya lemparan cakram gaya menyamping; (2) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan cakram gaya menyamping; dan (3) Ada hubungan yang signifikan antara panjang lengan dan kekuatan otot lengan terhadap jauhnya lemparan cakram gaya menyamping peserta putra kelas IX di SMP Ganesha Denpasar Tahun Ajaran 2017/2018.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Pembelajaran Teknik Dasar Lompat Jauh I Komang Adi Palgunadi; Putu Citra Permana Dewi; Kadek Dian Vanagosi; I Made Bagia
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 2 No 2 (2021): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.352 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2021.2.2.4055

Abstract

Gaya lompatan dalam pembelajaran lompat jauh masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda untuk dipelajari. Faktor kognitif siswa memberikan kontribusi dalam memahami teknik berlari, menolak dan mendarat dalam lompat jauh. Observasi awal yang dilakukan di kelas VIII D SMP Negeri 1 Sawan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Permasalahan yang terjadi proses pembelajaran masih individu dan waktu koreksi dari guru yang minim. Sehingga perlu model pembelajaran yang menempatkan siswa dengan kemampuan berbeda-beda dalam kelompok belajar. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2019/2020 dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, pelaksanaan penelitian dalam 2 siklus, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian 37 siswa, terdiri dari 16 siswa putra dan 21 siswa putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data pada siklus I menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar lompat jauh secara klasikal 89,18%. Sedangkan pada siklus II menunjukkan rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar lompat jauh secara klasikal 94,59%. Kesimpulan penelitian bahwa hasil belajar teknik dasar lompat jauh meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2019/2020
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Pembelajaran Teknik Dasar Lompat Jauh I Komang Adi Palgunadi; Putu Citra Permana Dewi; Kadek Dian Vanagosi; I Made Bagia
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 2 No 2 (2021): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.352 KB) | DOI: 10.20884/1.paju.2021.2.2.4055

Abstract

Gaya lompatan dalam pembelajaran lompat jauh masing-masing memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda untuk dipelajari. Faktor kognitif siswa memberikan kontribusi dalam memahami teknik berlari, menolak dan mendarat dalam lompat jauh. Observasi awal yang dilakukan di kelas VIII D SMP Negeri 1 Sawan belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Permasalahan yang terjadi proses pembelajaran masih individu dan waktu koreksi dari guru yang minim. Sehingga perlu model pembelajaran yang menempatkan siswa dengan kemampuan berbeda-beda dalam kelompok belajar. Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2019/2020 dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, pelaksanaan penelitian dalam 2 siklus, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian 37 siswa, terdiri dari 16 siswa putra dan 21 siswa putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data pada siklus I menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar lompat jauh secara klasikal 89,18%. Sedangkan pada siklus II menunjukkan rata-rata persentase ketuntasan hasil belajar teknik dasar lompat jauh secara klasikal 94,59%. Kesimpulan penelitian bahwa hasil belajar teknik dasar lompat jauh meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Sawan tahun pelajaran 2019/2020