Junaidi Junaidi
STAIN Bengkalis

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Filsafat Sebagai “Dasar” Agama (Islam) Jainul Arifin; Junaidi Junaidi
Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan Vol 18, No 1 (2022): Akademika: Jurnal Keagamaan dan Pendidikan | Juni 2022
Publisher : STAIN Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam realitas sosial-agama khususnya di Indonesia filsafat masih dianggap menakutkan, berat, rumit, abstrak, bahkan sebagian kecil ada yang masih beranggapan haram, menyesatkan, dan tidak dianjurkan dalam agama khususnya Islam. Filsafat sering dikonfrontasikan dengan agama, filsafat berkonotasi negatif sedang agama berkonotasi positif. Filsafat adalah pembahasan pencarian makna, nilai, atau solusi dari ketakjuban kehidupan atau persoalan yang selalu melitari manusia. Selain itu filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan atau dasar dari segala ilmu pengetahuan, bahkan penulis berhipotesis bahwa filsafat juga merupakan dasar agama (Islam). Agama dipahami sebagai pedoman hidup, aturan moral yang bersifat sakral, kebenarannya bersifat mutlak, sehingga disebut dogmatis. Adapun yang menjadi landasan masalah adalah bagaimana menjadi mungkin filsafat sebagai dasar agama (Islam)? Penulisan ini menggunakan metode filsafat dan menggunakan pendekatan filsafat, serta pendekatan sejarah dan juga pendekatan teologi Islam. Secara umum pembahasan filsafat yang disejajarkan dengan agama memang sudah banyak yang bahas, yaitu menunjukkan orientasi filsafat dan agama adalah sama, sama-sama mencapai kebenaran hanya metodenya yang berbeda. Namun pembahasan tentang mencari esensi atau dasar agama (Islam) adalah filsafat, dengan metode filsafat dan pendekatan filsafat, sejarah serta teologi Islam belum ada yang membahas sehingga tulisan ini dapat dikatakan masih original. Hasilnya adalah Filsafat atau untuk bisa berpikir dasarnya adalah Akal Budi, sedang agama diturunkan pada makhluk yang memiliki Akal Budi atau bisa berfilsafat (berpikir tentang dirinya sendiri dan realitas serta kekuatan besar yang ada diluar dirinya sehingga menyadari pentingnya beragama) yaitu manusia, sehingga dapat dikatakan dasar dari agama adalah filsafat.