Tingkat pengangguran di Kabupaten Nganjuk masih tinggi, hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan dan keterampilan dibawah standar minimal yang dibutuhkan pasar kerja. Sehingga masyarakat perlu diberdayakan melalui salah satu satuan pendidikan nonformal yaitu pelatihan. Pelatihan menjahit tingkat terampil diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dalam hal ini pelatihan juga diselenggarakan untuk membentuk jiwa wirausaha warga belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara pelatihan menjahit tingkat terampil dengan pembentukan jiwa wirausaha warga belajar di LKP Modes Wahyu Nganjuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Jumlah responden dalam penelitian ini ada 27 orang dari warga belajar LKP Modes Wahyu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan rumus Kendall Tau. Metode ini digunakan untuk menganalisis sampel berukuran kurang dari 30. Hasil penelitian menggunakan analisis korelasi menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,685>0,381) yang artinya terdapat korelasi antara kedua variabel. Hubungan antar kedua variabel termasuk dalam kategori kuat yakni berada pada interval 0,60-0,799. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, yang berarti ada korelasi antara pelatihan menjahit tingkat terampil dengan pembentukan jiwa wirausaha. Pelatihan menjahit memberikan konstribusi terhadap pembentukan jiwa wirausaha sebesar 73,16% sedangkan untuk 26,84% dipengaruhi oleh pengalaman para warga belajar.