Rotua Lenawati Tindaon
Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) MELALUI MEDIA LEAFLET DAN VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PAPARAN PORNOGRAFI DI SMP NEGERI 1 SIDAMANIK KEC. SIDAMANIK KAB. SIMALUNGUN TAHUN 2016 Rotua Lenawati Tindaon
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.979 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v3i1.1216

Abstract

ABSTRACTThe development of communication and information technology has positive and negative impacts. It negative impact is the exposure to pornographic content. Continuous pornographic exposure will influence adolescents’ sexual behavior, damage their brain, and most probably become pornographic addicts all their life. Therefore, it is necessary to increase their knowledge and attitude toward pornographic exposure through health counseling.             The objective of the research was to find out the influence of KIE (communication, information, and education) through leaflet and video media on adolescents’ knowledge and attitude toward pornographic exposure. The research used quasi experiment method. The population was all Grades VII and VIII students of SMP Negeri I, Sidamanik, and 60 of them were used as the samples which consisted of 30 respondents in the leaflet group and the other 30 respondents in the video group.The result of the analysis showed that there was the influence of counseling with leaflet media about pornographic exposure on students’ knowledge (p=0.000) and attitude (p=0.000). There was the influence of counseling with video media about pornographic exposure on students’ knowledge (p=0.0000 and attitude (p=0.000).Video media was more effective in increasing knowledge (p=0.000) and attitude than leaflet media in counseling about pornographic exposure.            It is recommended that the students be more proactive in participate in counseling about pornography which has the influence on reproductive health and use leaflet and video as the media in order to increase their behavior in forestalling pornographic exposure.  Keywords: Leaflet, Video, Knowledge, Attitude, Pornographic Exposure.  
EFEKTIVITAS KONSELING TERHADAP POSTPARTUM BLUES PADA IBU PRIMIPARA Rotua Lenawati Tindaon; Elis Anggeria
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 3, No 2 (2018): Nopember 2018
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.829 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v3i2.1880

Abstract

Post partum blues ini dialami 80% wanita setelah bersalin yaitu merupakan semacam perasaan sedih atau uring-uringan yang melanda  ibu dan timbul dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan. Post partum blues ini sendiri biasanya muncul pada hari ke 2 sampai 2 minggu setelah bersalin dan lebih sering terjadi pada wanita muda yang melahirkan dan merasa kesulitan untuk menyusui. Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blues. Mengabaikan masalah hingga akhirnya tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan menimbulkan  tekanan yang sangat mengganggu dan mengancam kesehatan fisik  dan mental.Menurunnya tingkat kekebalan tubuh, susah tidur,pikiran kacau,mudah marah,dan afeksi negatif lainnya hanyalah contoh kecil efek samping dari masalah yang dihadapi ibu postpartum blues. Untuk itulah, konseling sangat dibutuhkan sebagai media perantara yang dapat membantu mengatasi berbagai macam permasalahan ibu post partum blues.Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu mengidentifikasi dan menganalisis Efektifitas konseling terhadap post partum blues pada ibu primipara. Target khusus yang ingin dicapai agar setiap tenaga kesehatan (Dokter,Perawat, Bidan)  yang bekerja di fasilitas kesehatan menerapkan konseling pada ibu yang mengalami post partum blues.Penelitian yang akan dilakukan menggunakan desain Quasy Eksperiment (eksperimen semu), dengan sasaran ibu primipara yang mengalami postpartum blues diberikan konseling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner,wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan uji-t dependen. Dimana pada kelompok berpasangan, subjek yang sama diperiksa sebelum dan setelah intervensi (desain before dan after).            Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil kuesioner EPDS postpartum blues ibu primipara sebelum diberikan konseling adalah 16,78 dengan standar deviasi 3,270. Rata-rata hasil kuesioner sesudah diberikan konseling 10,25 dengan standar deviasi 2,627. Beda mean 6,531 diperoleh P-value 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa ada Efektivitas Konseling terhadap Postpartum Blues pada ibu primiparaKata kunci : Konseling, Post partum Blues, Ibu Primipara