Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Temperatur Fluida Panas Masuk Terhadap Karakteristik Penukar Panas Shell and Tube Cendy S E Tupamahu; Costantinus Narmo
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.465 KB) | DOI: 10.30598/metiks.2021.1.1.9-16

Abstract

Abstrak Penukar panas yang sering digunakan dalam aplikasi rekayasa industri yakni tipe shell and tube. Laju aliran massa yang berada pada penukar panas juga mempengaruhi karakteristik daripada penukar panas tersebut. Semakin tinggi laju aliran massa berlawanan berati waktu kontak kedua fluida semakin singkat. Berangkat dari kondisi ini, disusun hipotesa bahwa kenaikan laju aliran massa berlawanan akan meningkatkan karakteristik suatu penukar panas. Eksperimen dilakukan untuk menganalisa pengaruh variasi temperatur masuk fluida panas pada kecepatan fluida konstan terhadap karakteristik perpindahan panas penukar panas tipe shell and tube. Penelitian ini diameter shell 4 inch dan diameter tube 3/8 inch dengan 8 laluan, Aliran fluida dingin mengalir dalam sisi shell dan aliran fluida panas mengalir dalam tube dengan laju aliran massa konstan 0.024 m/s dengan variasi temperatur masuk fluida panas (Thi) adalah 323oK, 333oK, 343oK, 353oK, 363oK. Peningkatan temperatur fluida panas masuk (Thi) dengan kecepatan (V) konstan mempengaruhi karakteristik penukar panas seperti bilangan Reynold (Red), bilangan Nusselt (Nud), koefisien konveksi (h), koefisien perpindahan panas menyeluruh (U), dan laju perpindahan panas (q) yang meningkat tidak signifikan pada (Thi) 363K dan min pada temperatur masuk fluida panas (Thi) 323K. (ɛ) penukar panas max pada Thi 323K dan kemudian turun 1% pada Thi 353K .
Peningkatan Kemampuan Siswa Siswi SMA Negeri 31 Maluku Tengah Melalui Pelatihan MS.Excel Benjamin G Tentua; Cendy S E Tupamahu
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.467

Abstract

Dampak Era globalisasi ialah terjadinya perubahan dari tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingkat kehidupan yang lebih baik. Untuk itu sumber daya manusia diharuskan untuk mengikuti perkembangan serta mampu untuk beradaptasi terhadap perubahan dengan cepat. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan keterampilan dan pemberdayaan kepemudaan. Berdasarkan hal tersebut, tim PkM akan melakukan pelatihan Microsoft excel untuk siswa kelas 12 SMA Negeri Ureng, dengan tujuan yaitu meningkatkan kemampuan siswa mengoperasikan computer khususnya Microsoft Excel. Metode yang dilakukan ialah metode pelatihan learning by doing. Pada metode ini akan dilakukan melalui pengenalan pre test, pemberian materi, mengerjakan persoalan bersama, dan evaluasi langsung lewat tugas yang diberikan. Hasilnya dengan menggunakan learning by doing ialah dari 30 siswa SMA Negeri 31 Ureng yaitu terjadi peningkatan jumlah siswa yang mampu mengoperasikan MS.Excel sesuai dengan tugas dan waktu yang diberikan.
KAJI TEORITIK KEBUTUHAN ES BAGI KEBUTUHAN PENDINGINAN IKAN CAKALANG SEGAR SESUAI MASSA, SUHU DAN LAMA WAKTU PENYIMPANAN Cendy S E Tupamahu; Rikhard Ufie; Ajit Tuasikal
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan & Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/metiks.2023.3.2.44-52

Abstract

Salah satu cara menjaga kualitas ikan agar tetap segar, yakni melalui upaya pendinginan dengan menggunakan es. Untuk memahami lebih lanjut proses pendinginan ikan dengan es, masih perlu dilakukan kajian untuk mengetahui hubungan antara berbagai variabel pendinginan dalam skala yang lebih besar sesuai kebutuhan pendinginan dengan coolbox. Dalam penelitian ini dilakukan kajian teoritik terhadap proses pendinginan ikan dengan es dimaksud dengan berfokus pada pengaruh bertambahnya massa ikan pada berbagai variasi suhu akhir pendinginan dan waktu pendinginan variasi terhadap kalor total dan laju kalor peleburan, kebutuhan massa es, perbandingan massa ikan dan massa es serta laju peleburan es yang diperlukan. Massa ikan divariasikan 15, 25, dan 35 kg dan jenis ikan yang digunakan adalah ikan cakalang. Suhu awal ikan adalah 25oC sedangkan suhu akhir pendinginan ikan 2,5oC, 5oC dan 7,5oC. Waktu pendinginan 60 hingga 600 menit. Hasilnya Besar kalor total peleburan es untuk suhu akhir pendinginan ikan 2,5oC sebesar 1.073.250J, 1.788.750 J, dan 2.504.250 J. Untuk suhu akhir pendinginan ikan 5oC yaitu sebesar 954.000 J, 1,590.000 J, dan 2.226.000 J. untuk suhu 7,5oC yaitu sebesar 834.750 J, 1.391.250 J, dan 1.947.750 J. Besar laju kalor peleburan es massa ikan 13, 25, dan 35 kg untuk temperatur akhir 2,5oC adalah 298.13 W, 496.88W, 695.63W.Untuk temperatur akhir 5oC sebesar 265W, 441.67W, dan 618.33W. sedangkan untuk temperatur akhir 7,5oC adalah sebesar 231.88W, 386.46W, dan 541.04W.