Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Pengukuran Waktu Kerja dengan Stopwatch Time Study Untuk Meningkatkan Target Produksi di PT. XYZ Aditya Yudha Pradana; Farida Pulansari
JUMINTEN Vol. 2 No. 1 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v2i1.217

Abstract

Seiring dengan meningkatnya perkembangan dalam dunia industri saat ini, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dan berkompetisi secara sehat dalam segi kualitas, harga, serta pelayanan dengan melakukan perbaikan yang terus-menerus dan berkesinambungan. PT. XYZ merupakan sebuah pabrik yang bergerak di pembuatan botol kaca. Pabrik ini memproduksi berbagai macam botol kaca sesuai request atau permintaan dari customer-nya. Salah satu produk yang dihasilkan yaitu botol Citra, Helen, dan Serimpi yang juga akan menjadi sampel dari penelitian ini. Permasalahan yang ditemukan pada PT. XYZ adalah produk yang dihasilkan tidak memenuhi target produksi dari yang sudah ditetapkan oleh pabrik. Hal tersebut dikarenakan pihak pabrik sendiri tidak mempunyai waktu standar dalam mengerjakan produk. Sehingga untuk mencapai target produksi tersebut dan juga untuk menghilangkan kerugian yang diperoleh pabrik maka diterapkannya waktu baku untuk mengetahui berapa lama produk tersebut dibuat sesuai jenisnya. Berdasarkan masalah tersebut, maka dilakukan pengukuran waktu kerja dengan menggunakan metode Stopwatch Time Study. Adapun hasil dari penelitian ini diperoleh data pada botol Citra waktu standar untuk memproduksi satu unit sebesar 34,87 detik, output standar berdasarkan waktu baku adalah 2.169 unit/hari, untuk meningkatkan target produksi sebanyak 5.550 unit/hari maka operator yang dibutuhkan adalah 3 operator. Pada botol Helen waktu standar untuk memproduksi satu unit sebesar 23,31 detik, output standar berdasarkan waktu baku adalah 3.243 unit/hari, untuk meningkatkan target produksi sebanyak 6.000 unit maka operator yang dibutuhkan adalah 2 operator. Dan pada botol Serimpi waktu standar untuk memproduksi satu unit sebesar 14,22 detik, output standar berdasarkan waktu baku adalah 5.318 unit/hari, untuk meningkatkan target produksi sebanyak 7.950 unit/hari maka operator yang dibutuhkan adalah 2 operator.
Analisa Pengendalian Persediaan Kayu Pinus dengan Metode Continuous (Q) Dan Periodic Review (P) di CV. XYZ Bakhtiar Nur Ikhsan; Farida Pulansari
JUMINTEN Vol. 2 No. 5 (2021): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v2i5.332

Abstract

Perusahaan ini bergerak di bidang produksi mainan kayu. Dalam proses produksinya, perusahaan kerap kali mengalami kendala. Selama proses pemesanan, perusahaan mengalami permintaan yang fluktuatif. Dalam menghadapi fluktuasi tersebut perusahaan kurang mengantisipasi dengan baik. Alhasil, ketika permintaan melonjak tinggi sedangkan bahan baku yang dipesan belum kunjung datang, maka hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan kehabisan persediaan (stockout). Jika hal ini terjadi berulang kali maka perusahaan akan kehilangan potensi keuntungan. Di lain sisi jika persediaan berlebih dan disimpan dalam waktu yang terlalu lama maka dapat membuat biaya persediaan menjadi membengkak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengendalian persediaan Kayu Pinus dengan permintaan yang fluktuatif di CV Putra Putri. Hasil perhitungan diperoleh dengan dengan total biaya persediaan minimum adalah dengan metode Continuous Review (Q) Lost Sales sebesar Rp. 1.230.366.286 dengan metode perusahaan sebesar Rp. 1.292.701.579 sehingga penghematan sebesar Rp. 62.335293. Jumlah pemesanan Bulan Agustus 2021-Juli 2023 sebesar 608 balok dengan total biaya persediaan sebesar Rp.1.305.828.069.
Analisa Pengendalian Kualitas Produk Cacat pada T – Valve Menggunakan Metode Lean Six Sigma (DMAIC) Widya Amelia Krisnanda; Farida Pulansari
JUMINTEN Vol. 4 No. 1 (2023): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v4i1.470

Abstract

Permasalahan pemborosan defect termasuk dalam The Seven Waste dapat diatasi salah satunya dengan pengendalian kualitas melalui teknik Lean Six Sigma yang mampu dipraktikkan pada PT. Stechoq Robotika Indonesia yaitu sebuah perusahan R&D (Research and Development) dalam ak-tivitasnya memproduksi produk T – Valve untuk industri alat kesehatan sebagai pelengkap bundling kantong nafas Genose dan ditemukannya kecacatan terhadap produk jadi. Penelitian ini bertujuan untuk pengukuran tingkat kecacatan, penyebab kecacatan, dan rekomendasi untuk pengendalian kualitas. Dengan pengukuran nilai sigma, analisa diagram fishbone dan 5W+1H untuk menganalisa faktor penyebab dan memberikan rekomendasi yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan level sigma dengan rata - rata 4,9 dengan nilai DPMO rata – rata sebesar 264. Terdapat 3 (tiga) jenis cacat yang paling dominan yaitu jenis defect flashing, bubbles, dan short shot dengan persen-tase cacat defect flashing 12%, Defect Bubbles 12%, dan Short Shot 11%. Perusahaan dinilai sudah cukup baik dalam penindakan kecacatan yang didasarkan pada perhitungan bahwa tingkat nilai sigma yang mendekati 6. Namun perusahaan juga masih perlu untuk mengendalikan kualitas guna mencapai zero defect. Usulan perbaikan yang dapat diterapkan pada perusahaan yaitu dengan melakukan centerlining beserta penanda informasi pada setiap tombol dan memberi sensor pada mesin. Hal tersebut juga dilakukan dengan memaksimalkan pengawasan terhadap operator, SOP, dan kebersihan terhadap komponen dan mesin.