Nina Mariani Noor
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Local Islam and Javanese Culture Penetration: Muslim Alif Rebo Wage (Aboge) Negotiations in Identity Formation Ahmad Muttaqin; Nina Mariani Noor
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol. 20 No. 1 (2022): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.623 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v20i1.6386

Abstract

This article aims to explain the efforts of Aboge Muslims as a group that gains penetration from mainstream culture to negotiate their identity. Aboge (Alif Rebo Wage) is a Muslim group in Java that has a Kejawen Islamic identity. In Banyumas District, Central Java, the Aboge identity was built based on the Penginyongan culture whose position is a subculture of Javanese. Using a critical paradigm with the theoretical approach of genetic structuralism developed by Pierre Bourdieu, this article shows that Aboge identity negotiations are carried out by capitalizing on the Penginyongan culture as a locality that has a strategy in the era of regional and village autonomy. The result of this study reveals that Aboge takes the space left by the Banyumasan community because it is inferior to standard Javanese. This is because Penginyongan culture, which includes language, tradition, and religion, tends to be positioned as marginal, assumed to be deviant, and misrepresented. Standard culture uses the instrument of power that is owned to maintain its dominance through the formation of a stratified structure. This structure is used to distribute other variations at different positions with the epicenter point filled by the standard culture. In the context of language, bandek Javanese (Yogyakarta and Solo) is the standard, outside of which includes the North Coast, East Java, and Banyumasan are dialects. Locality gained momentum during the period of regional and village autonomy which demanded its development to explore and accommodate local culture. Aboge with Penginyongan identity then becomes a manifestation that represents locality.
Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Siswa Disabilitas Tunanetra pada Program Baca Tulis Al-Qur’an Braille Nazrin Nazrin; Nina Mariani Noor
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1: Desember 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i1.1083

Abstract

Abstrak: Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang sangat mulia diantara ciptaan lainnya. Disabilitas masih menjadi fenomena sosial, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru dalam melatih kemandirian siswa tuna netra agar dapat mandiri dalam membaca Al-Qur’an Braille. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penetian terdiri atas informan utama 3 orang guru penyandang disabilitas tunanetra dan informan kunci 1 kepala sekolah. Teknik pengumpulan data, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, transformasi dan penyajian data. Hasil penelitian Peran Guru Dalam Melatih Kemandirian Siswa Disabilitas Tuna Netra Pada Program Baca Tulis Al-Qur’an Braille di Sekolah Luar Biasa A Yaketunis Yogyakarta dalam ditarik benang merah bahwa guru disabilitas tunenetra menerapkan peran sebagai motivator, mediator dan fasilitator.
Peran Ganda sebagai Pendidik Anak pada Wanita Petani Kopi Selama Pandemi Covid-19 Muhammad Rizki; Nina Mariani Noor; Sahriza
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1: Desember 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i1.1222

Abstract

Dalam artikel penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran wanita petani kopi selama pandemic covid-19 ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara langsung kepada informan. Instrumen panduan wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Ada sekitar 30 orang yang berasal dari kalangan petani kopi di desa kenawat, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Hasil wawancara menunjukkan bahwa merasa kesulitan pada masa pandemic covid-19 ini dengan tambahan peran sebagai pengajar dalam mendampingi anak-anak dalam belajar di rumah. Ada juga sebagian dari wawancara sebagian tidak bisa menggunakan handphone untuk mengajar anak mereka, keterbatasan sinyal karena tinggal di pegunungan jaringan sangat sulit setiap mati lampu jaringan tidak ada hal ini menyebabkan kendala belajar daring bagi anak-anak sekolah saat ini. Dalam mengatasi peran ganda salah satunya tetap membagi waktu secara efektif dan seefisien mungkin dan membuat perencanaan pekerjaan setiap hari. Sehingga peran ganda petani kopi dapat terlaksana dengan baik dan seimbang dalam urusan pekerjaan, rumah tangga dan tugas belajar anak.