Nurul Fima Zahroh
Universitas Merdeka Madiun

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aplikasi Bacillus subtilis pada beberapa Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Praptiningsih Gamawati Adinurani; Sri Rahayu; Nurul Fima Zahroh
JURNAL AGRI-TEK : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Eksakta Vol. 21 No. 1 (2020): JURNAL AGRITEK
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.658 KB) | DOI: 10.33319/agtek.v21i1.69

Abstract

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.