Rika Sylviana
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam 45 Bekasi

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI PADA TROTOAR JALAN AHMAD YANI KOTA BEKASI Janti Putri Yani; Rika Sylviana Sylviana
Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/aks.v3i2.4583

Abstract

Kota Bekasi dimana terdapat banyak tempat pembelanjaan salah satunya yaitu Mall Giant Mega Bekasi di Jalan Ahmad Yani yang terletak di pusat kota. Banyaknya aktifitas yang dilakukan di Jalan Ahmad Yani pada trotoar yang merupakan diperuntukkan bagi pejalan kaki. Trotoar juga seringkali digunakan untuk kegiatan perdagangan, yang membuat ketidaknyamanan bagi pejalan kaki yang melewatinya dan membawa pengaruh terhadap kelancaran lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan ruang pejalan kaki pada Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi. Pengambilan data dilakukan dengan cara survei pejalan kaki. Metode analisis yang digunakan adalah metode greenshield. Didapat model greenshield didapat hubungan karakteristik pejalan kaki pada hari Jum’at waktu pagi (kepadatan, kecepatan dan arus) sebagai berikut Vs = 86,566 - 276,547 D, Q = 86,566 D - 276,547 D² dan Q = 0,313 Vs – 0,003 Vs². Sedangkan Jum’at waktu sore didapat persamaan Vs = 90,727-115,964, Q = 90,727 D - 115,964 D² dan Q = 0,782 Vs – 0,0086 Vs². Untukhari Sabtu waktu pagi didapat persamaan Vs = 72,5829 – 242,162 D, Q = 72,5829 D - 242,162 D² dan Q = 0,299 Vs – 0,0041 Vs², sedangkan untuk waktu sore diperoleh persamaan Vs = 97,967 – 232,985, Q = 97,967 D - 232,985 D² dan Q = 0,420 Vs – 0,0043 Vs². Tingkat pelayanan ruang pejalan kaki dengan nilai LOS B yang artinya bahwa Jalan Ahmad Yani masih dapat menampung pejalan kaki yang melewati trotoar. Kata Kunci: trotoar, pejalan kaki, tingkat pelayanan pejalan kaki
PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP) Happy Budhianty; Rika Sylviana; Dewi Damayanti; Syahrul Al Ansari; Angga Santoso
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generally, DCP is only used to measure the CBR value of soil. In this research, it is tried to introduce the possibility of appliance DCP to measure the CBR value of penetration macadam pavement. Examination was executed at the critical asphalt condition (in the day time, since high burden and temperature) and used 30o cone. DCP was placed directly at the above of pavement surface. The data was analyzed to become the CBR value by using MS - Excel Macro program. The result of this research, appliance the standard DCP with cone 30° applicable to measure CBR value of penetration macadam pavement. Keywords : CBR, DCP
KAJIAN ASPEK TRANSPORTASI TERHADAP PEMILIHAN LOKASI PERUMAHAN VILLA MUTIARA CIKARANG Yopi Ruswandi; Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokasi perumahan merupakan kunci dalam menentukan nilai dan harga suatu rumah. Keberadaan suatu lokasi perumahan tidak dapat dapat dilepaskan dari berbagai aspek pendukung dari berbagai aspek pendukung disekitar lingkungan perumahan. Salah satu aspek pendukung yang tidak bisa diabaikan adalah aspek transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek transportasi terhadap pemilihan suatu lokasi perumahan. Survai dilakukan terhadap pemilik rumah dan pengembang perumahan Villa Mutiara Cikarang. Aspek transportasi yang dijadikan variabel penelitian meliputi: kelancaran lalu lintas, aksebilitas lokasi, ketersediaan sarana transportasi umum, kondisi jalan utama, lebar jalan utama, kondisi jalan dalam perumahan dan lebar jalan dalam perumahan. Hasil analisis menunjukan bahwa aspek transportasi pemilihan lokasi perumahan Villa Mutiara Cikarang dari pemilik rumah diurut berdasarkan jawaban “sangat penting” dari aspek transportasi yaitu: Kelancaran lalu lintas (44.17%) , Kondisi jalan utama (42.38%), Kondisi jalan perumahan (40.89%), Aksesibilitas lokasi (33.73%), Ketersediaan transportasi umum (33.43%), Lebar jalan utama (31.34%) dan Lebar jalan dalam perumahan (24.17%). Sedangkan urutan berdasarkan jawaban “penting” dari aspek transportasi yaitu: Lebar jalan dalam perumahan (69.25%), Aksesibilitas lokasi (64.77%), Lebar jalan utama (64.17%), Ketersediaan transportasi umum (61.49%), Kondisi jalan perumahan (50.41%), Kondisi jalan utama (54.92%) dan Kelancaran lalu lintas (54.62%). Sedangkan hasil survai terhadap pengembang (PT. ISPI), dapat diketahui bahwa jawaban “sangat penting” dipilih dari aspek transportasi Aksesibilitas lokasi dan Kondisi jalan dalam perumahan, sedangkan untuk jawaban “penting” yaitu Kelancaran lalu lintas, Ketersediaan transportasi umum, Lebar jalan dalam perumahan. Dan untuk jawaban “kurang penting” terdiri dari Kondisi jalan utama dan Lebar jalan utama. Kata kunci: Aspek transportasi, lokasi perumahan
IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS (BLACK SPOT AREA) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Deasy Anggraini Wisudawati; Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan membutuhkan sarana transportasi, jika sarana transportasi tidak berjalan dengan baik diakibatkan adanya kecelakaan lalu lintas maka kegiatan yang dilakukan tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu, maka dibuat sistem informasi yang dapat mendukung yaitu SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk dapat memperoleh informasi mengenai daerah rawan kecelakaan sehingga dapat melakukan upaya-upaya untuk mengurangi dan mencegah kecelakaan. Data yang ditampilkan merupakan sebagian ruas jalan arteri dan kolektor yang ada di Kota Bekasi, yaitu berupa identifikasi daerah rawan kecelakaan secara visual, yang terdiri dari theme jalan dan ruas jalan , informasi tabel, grafik, dan foto. Berdasarkan data tahun 2007-2009, tingkat kecelakaan terus meningkat sebesar 48% dengan pertumbuhan rata-rata 400,67 per tahunnya. Lokasi kecelakaan yang memiliki bobot paling besar adalah pada jalan Siliwangi, dengan 61 kecelakaan dan bobot 426. Sedangkan severity index (indeks tingkat keparahan) terjadi pada jalan Perjuangan sebesar 0,409. Kendaraan yang mengalami kecelakaan adalah sepeda motor sebesar 60,223%. Pada identifikasi daerah yang rawan kecelakaan terdapat 9 jalan rawan dan 4 jalan tidak rawan. Kata kunci: Daerah rawan kecelakaan, kecelakaan lalu lintas, SIG
KINERJA DAN KAPASITAS TERMINAL CIKARANG Kusbandono Kusbandono; Happy Budhianty; Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2014)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cikarang merupakan daerah yang berbasis industri, terdapat banyak kawasan industri yaitu kawasan industri MM2100, Jababeka I dan II, EJIP, BIIE. Selain itu masih banyak pabrik pabrik yang berlokasi di luar kawasan industri. Untuk itu diperlukan terminal yang dapat menampung semua moda transportasi dan orang yang pindah moda transportasi. Dewasa ini angkutan yang menghubungkan antara Jakarta Bekasi Cikarang Karawan Bandung Purwakarta dan beberapa kota di propinsi Jawa Barat semakin bertambah, sehingga terminal memiliki peranan sangat penting dalam mengatur peredaran angkutan dan penumpang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kinerja dan daya tampung terminal Cikarang sebagai tempat perpindahan moda transportasi terutama angkutan umum baik barang maupun penumpang. Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada Terminal Cikarang yang terletak pada jalan Fatahillah Kecamatan Cikarang Barat. Survai awal lokasi dan pembuatan surat izin serta persiapan formulir survai dilakukan sebelum memulai survai pokok. Survai Pokok dilaksanakan pada hari Minggu dan Senin dengan waktu jam produksi yaitu jam 6.00 sampai jam 19.00 WIB. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan kapasitas terminal Cikarang dengan waktu tunggu rata-rata untuk AKDP 1 sebesar 83,59 menit, AK sebesar 6,99 menit, AKDP 2 sebesar 31,49 menit, sedangkan Headway kedatangan dan keberangkatan AKDP 1 sebesar 154,69 detik dan 129, 24 detik. AKDP 2 sebesar 275,25 detik dan 256,49 detik, AK sebesar 105,87 detik dan 103,68 detik, sedangkan luas area parkir yan tersedia di terminal Cikarang untuk AKDP 1 sebesar 1565m2, AKDP 2 sebesar 573 m2, AK sebesar 189 m2. Kinerja terminal Cikarang perlu pembenahan pada waktu tungu dan Headway, sedangkan kapasitas terminal Cikarang dengan lahan parkir masih mencukupi. Kata kunci: Kinerja, kapasitas terminal, waktu tunggu, headway, area parkir
PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2015)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan pengetahuan tentang teknologi beton telah dapat memenuhi tuntutan kebutuhan antara lain mudah pengerjaannya, cepat mengeras/mengering. Salah satunya adalah penggunaan bahan tambah seperti bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia. Bahan tambahan plasticizer jenis Tricosal BV Liquid digunakan untuk meningkatkan workability (kemudahan pengerjaan) dengan mengurangi air beton dapat dikurangi. Metode yang digunakan dalam perencanaan campuran beton adalah metode ACI (American Concrete Institute). Campuran beton digunakan dengan menambah plasticizer sebesar 0,1%, 0,2%, 0,4% dan mengurangi air 2,5%, 5%, 10%, kemudian membandingkan dengan beton normal. Pengujian tekan beton dilaksanakan pada saat benda uji berumur 3, 7, 21 dan 28 hari Hasil penelitian didapat slump dan kuat tekan beton yang menggunakan bahan tambahan plasticizer lebih besar dari pada beton normal. Dengan nilai slump yang tinggi maka workabilitas beton lebih baik, sehingga betonnya menjadi lebih padat. Beton yang menghasilkan kuat tekan rata-rata maksimum (f’cr = 489,83 kg/cm2) yaitu beton yang menggunakan bahan tambahan plasticizer 0,1% tanpa pengurangan air. Kata kunci: bahan tambahan plasticizer, workability, slump, kuat tekan beton
PERBANDINGAN FILLER PASIR LAUT DENGAN ABU BATU PADA CAMPURAN PANAS ASPHALT TRADE BINDER UNTUK PERKERASAN LENTUR DENGAN LALU LINTAS TINGGI Aidil Putra; Rika Sylviana; Anita Setyowati Srie Gunarti
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2015)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang mungkin terjadi dalam dunia konstruksi dimasa yang akan datang adalah keterbatasan material, terutama dari alam (misal pasir alam). Untuk mengantisipasi hal tersebut dilakukan pengembangan teknologi aspal, misal memanfaatkan material alam lainnya seperti pasir laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai stabilitas suatu campuran beton aspal dengan menggunakan material filler pasir laut untuk jalan lalu lintas tinggi dengan menggunakan filler abu batu 4%, serta variasi filler pasir laut 4%, 6%, dan 8%. Penelitian menggunakan uji Marshall dengan menggunakan filler abu batu 4% dan variasi filler pasir laut 4%, 6%, dan 8%. Hasil penelitian menunjukkan nilai stabilitas Mashall Filler pasir laut 8% (1414,17kg) lebih besar dari filler pasir laut 4% (1243,92kg) dan 6% (1300,98kg), karena rongga di dalam aspalnya lebih kecil, sedangkan nilai stabilitas Marshall abu batu 4% lebih besar dari ketiga dari ketiga variasi filler pasir laut, karena gradasi abu batu lebih kecil daripada pasir laut. Penggunaan Filler pasir laut dan abu batu pada campuran panas asphalt trade binder untuk perkerasan lentur jalan lalu lintas tinggi nilai stabilitasnya memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Kata Kunci: Filler, pasir laut, nilai stabilitas Marshall.
KAJIAN TEKNIS BENTUK INTERCHANGE RUAS JALAN TOL KRIAN – LEGUNDI – BUNDER DAN SURABAYA – MOJOKERTO TERHADAP JARINGAN JALAN WARINGIN ANOM KABUPATEN GRESIK Unang Budiana; Rika Sylviana; Elma Yulius
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2016)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada ruas tol Krian – Legundi – Bunder dan Surabaya – Mojokerto (SUMO) terjadi persimpangan, maka difasilitasi dengan persimpangan tidak sebidang (interchange) untuk mendukung aksesibilitas pada kedua ruas tol tersebut. Lokasi persimpangan berada di antara kedua interchange dengan jarak sebesar 6,229 km di ruas tol SUMO pada tahap konstruksi, persimpangan tersebut akan mengurangi jarak antar interchange.Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan perhitungan manual tetapi penggambarannya menggunakan AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companion 2009. Dari hasil penelitian ini, dipakai bentuk interchange trompet dengan 4 ramp penghubung dengan kombinasi direct ramp, semi direct ramp dan loop ramp. Jenis tikungan yang dipakai dalam perencanaan desain interchange ini yaitu tikungan full circle (FC) dan spiral – circle – spiral (S-C-S). Akses interchange mempunyai 1 S-C-S dan 3 FC,ramp1 mempunyai 1 FC, ramp 2 mempunyai 2 S-C-S dan 1 FC, ramp3 mempunyai 1 S-C-S dan 1 FC dan ramp4 mempunyai 1 S-C-S.Interchange ini tidak langsung menghubungkan antar kedua ruas tol, tetapi ada akses interchange pada kedua ruas tol tersebut. Sehingga bentuk interchange ini dinamakan dengan interchange double trumpet. Jumlah dan lebar lajur pada interchange ini yaitu untuk jalan akses (2/2 D) dengan komposisi lebar median 0,8 m, lebar bahu dalam 1 m, lebar lajur 4 m dan lebar bahu luar 3 m. Sedangkan untuk masing-masing ramp (1/1 UD) yaitu lebar bahu dalam 1 m, lebar lajur 4 m dan lebar bahu luar 3 m. Dengan bentuk interchange tersebut, maka jalan akses dan seluruh ramp pada desain ini mempunyai total panjang jalan 4,164 km, maka estimasi biaya konstruksi secara kasar pada bidang highway mencapai Rp. 54.680.490.600,-. Kata kunci: interchange, tol, ramp, double trumpet
STUDI KARAKTERISTIK LAHAN PARKIR DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR Basuki Hidayat; Rika Sylviana; Elma Yulius
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2016)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah parkir kendaraan bermotor di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur saat ini, berhubungan erat dengan kebutuhan ruang parkir, sehingga dampak yang timbul akibat parkir kendaraan bermotor yang tidak teratur akan mengganggu kegiatan lainnya.Gambaran permasalahan parkir didapat melalui survai yang bertujuan untuk memaparkan data dari objek penelitian dan menganalisanya secara sistematis sehingga dapat mengetahui secara tepat permasalahan yang ada dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel. Dari hasil survai yang dilakukan selama 7 hari dengan waktu pengamatan 12 jam/hari diperoleh volume parkir mobil maksimum 346 kendaraan dan 262 kendaraan untuk volume parkir motor, akumulasi parkir mobil maksimum 111 kendaraan/jam dan 80 kendaraan/jam untuk akumulasi parkir motor, indeks parkir mobil maksimum pada hari Minggu sebesar 38,58% dan 30,62% untuk indeks parkir motor, durasi parkir mobil yang paling lama yaitu selama dua jam atau 36,88% dari kendaraan yang parkir dan dua jam atau 37,20% dari kendaraan yang parkir untuk durasi parkir motor, pergantian parkir (turn over parking) mobil tertinggi pada hari Minggu pergantian parkir sebanyak 1,48 kendaraan/petak. Pergantian parkir (turn over parking) motor tertinggi terjadi pada hari Minggu, dengan pergantian parkir sebanyak 1,24 kendaraan/petak. Lahan parkir yang disediakan Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur belum diperlukan penambahan lahan parkir pada tahun ini. Kata kunci: volume parkir, akumulasi parkir, indeks parkir, durasi parkir dan pergantian parkir (turn over parking)
Kajian Ulang Dimensi Saluran Pembuang Sungai Cipegadungan di Jababeka Kabupaten Bekasi Luwardi Luwardi; Rika Sylviana; Elma Yulius
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.531

Abstract

Genangan air atau banjir dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sungai Cipegadungan merupakan sungai yang menampung dari beberapa saluran drainase sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang terhadap daya tampung dan dimensinya. Kajian ulang Sungai Cipegadungan pada penelitian ini dengan observasi langsung di lapangan dan menganalisa data curah hujan dengan menggunakan persamaan distribusi Log Normal. Daerah kajian meliputi 5 (lima) ruas slauran, saluran A, saluran B, saluran c, saluran D dan saluran E, dengan debit yang didapatkan antara 175-639 m3/det. Dengan metode rasional untuk daerah industri dan koefesien aliran maksimum 0,9 sebagai dasar perhitungan debit rencana. Perhitungan periode ulang yang digunakan dalam perhitungan kajian ini dalam kala ulang 10 tahun. Perhitungan dimensi saluran A dengan lebar = 12,199 m, tinggi = 12,199 m dan tinggi jagaan = 2,112 m; dimensi saluran B dengan lebar = 9,901 m, tinggi = 10,625 m dan tinggi jagaan = 2,125 m; dimensi saluran C dengan lebar = 12,269 m, tinggi = 10,625 m dan tinggi jagaan = 2,125 m; dimensi saluran D dengan lebar = 11,947 m, tinggi = 10,346 m dan tinggi jagaan = 2,069 m dan dimensi saluran E dengan lebar = 13,013 m, tinggi = 11,270 m dan tinggi jagaan = 2,254 m Kata kunci: curah hujan, dimensi saluran, debit banjir