Rika Sylviana
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam 45 Bekasi

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Semen dan Renolith Nur Kholis; Anita Setyowati Srie Gunarti; Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.535

Abstract

Tanah pada Universitas Islam “45” Bekasi merupakan jenis tanah lempung yang mempunyai nilai CBR yang rendah sehingga secara strukturil tanah tersebut tidak layak diadakan suatu pembangunan. Upaya meningkatkan kualitas tanah salah satunya yaitu stabilisasi tanah menggunakan semen dan renolith. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengujian tanah secara langsung di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam “45” Bekasi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanah, berat jenis tanah, indeks plastisitas, CBR, UCS dan direct shear tanah asli dan tanah stabilisasi. Proses stabilisasi tanah ini dilakukan dengan cara mencampur tanah asli menggunakan semen dan renolith dengan variasi persentase 10% semen dan renolith 3%, 6 % terhadap berat kering tanah. Nilai CBR tertinggi didapat pada variasi 10% semen tanpa renolith dengan peningkatan nilai CBR sebesar 552,35% terhadap nilai CBR tanah asli. Begitu pula pada nilai UCS, peningkatan nilai UCS tertinggi terdapat pada variasi 10% semen tanpa renolith yaitu sebesar 163,33% terhadap nilai UCS tanah asli. Hasil pengujian direct shear menunjukkan peningkatan nilai sudut geser sebesar 1% terhadap tanah asli pada variasi 10% semen dan 6% renolith. Dengan adanya penambahan semen dan renolith mampu meningkatkan nilai mekanik tanah sehingga dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah untuk subgrade jalan raya. Kata kunci: stabilisasi tanah, semen, renolith, subgrade, tanah lempung
Perencanaan Teknis Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan Rika Sylviana; Dede Hendriyana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v6i1.539

Abstract

Hujan merupakan fenomena alam yang terjadi di suatu wilayah. Air hujan sangat bermanfaat untuk mengisi sumber air guna keperluan pertanian, domestik dan industri, namun air hujan yang tidak dikelola dapat juga menimbulkan bencana seperti banjir dan genangan. Teknologi pemanenan air hujan yang diintegrasikan dengan sumur resapan merupakan salah satu cara menghindari bencana tersebut. Perolehan data didapat melalui survei ke lokasi dan instansi terkait. Kemudian dilakukan perencanaan teknis atau desain bangunan Pemanenan Air Hujan Terintegrasi dengan Sumur Resapan meliputi bangunan penampungan/pemanen air hujan (harvest rain) dan peresapan air hujan ke sumur resapan pada bangunan pemerintah dan pendidikan. Luasan atap bangunan di tiap kantor kecamatan/kelurahan dan sarana pendidikan berbeda sehingga kapasitas suplai yang harus ditampung setiap harinya yaitu luas atap 101 - 1000 m2 berkapasitas air hujan 6,5 m3/hari, luas atap 1001 – 2000 m2 mempunyai kapasitas 13 m3/hari, dan luas atap ≥ 2500 – 3000 m2 kapasitas air hujan 19,5 m3/hari. Kewajiban penyediaan sumur resapan di tiap bangunan kantor kecamatan/kelurahan berjumlah 20 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3 jika luasan atap 500 m2. Sedangkan luasan atap bangunan sarana pendidikan rata-rata 1500 m2 kewajiban penyediaan sumur resapan berjumlah 60 unit sumur resapan dengan kapasitas @ 1 m3. Pada lokasi sarana perkantoran dan pendidikan diperkirakan berbiaya Rp 74,46 juta untuk sarana-sarana pemanfaatan air hujan terintegrasi dengan sumur resapan khususnya bak pengumpul air hujan dan sumur resapan yang dilengkapi dengan pompa air untuk memberikan tekanan ke atas dan filter air untuk menyaring air hujan sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan air domestik. Perkiraan RAB dapat berubah menyesuaikan dengan kebutuhan penyediaan jumlah sarana pemanfaatan air hujan yang terintegrasi dengan sumur resapan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Kata kunci: pemanenan air hujan, sumur resapan, kebutuhan air domestik