Kehadiran Teknologi Informasi(TI) dalam sebuah organisasi memang tidak bisa diabaikan. Saat ini TI telah merambah ke sektor bisnis tidak terkecuali industri manufaktur. Salah satu industri manufaktur yang menerapkan TI adalah PT. SKL. PT. SKL merupakan industri manufaktur untuk sub sektor makanan dan minuman yang berada di kabupaten Sidoarjo. Saat ini PT. SKL memanfaatkan TI untuk mendukung operasional yang dimiliki. Meskipun begitu, PT. SKL merasa TI yang diimplementasikan belum berjalan dengan efektif dalam mendukung pencapaian perusahaan. Sehingga PT. SKL memutuskan untuk melakukan Tata Kelola TI. Namun saat ini proses tata kelola TI pada PT. SKL belum terbentuk dengan baik sehingga, TI yang belum dapat mendukung tujuan organisasi. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis mencoba membantu PT. SKL untuk menentukan proses tata kelola TI. Dalam penentuan proses tata kelola TI yang dilakukan, penulis menggunakan kerangka kerja COBIT5. Hasil dari penentuan proses tata kelola TI menggunakan COBIT5 didapatkan 36 yang harus dilakukan. Dari ke 36 proses tersebut diketahui bahwa hanya 16 proses TI yang telah dijalankan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kurang efektifnya penerapan TI yang dialami PT. SKL karena banyak proses TI yang belum dijalankan.