Diffah Hanim
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN WONGSOREJO BANYUWANGI Yohan Yuanta; Didik Gunawan Tamtomo; Diffah Hanim
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 9 No. 1, Januari 2018
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.934 KB) | DOI: 10.34035/jk.v9i1.259

Abstract

Kondisi riwayat ASI di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Rendahnya pemberian ASI secara Eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni ketidaktahuan ibu tentang pentingnya ASI, cara menyusui dengan benar, serta pemasaran susu formula. Pola asuh pada tahun pertama kehidupan sangatlah penting untuk perkembangan anak. Pola asuh balita yang kurang baik di Indonesia salah satunya ditunjukkan dengan masih rendahnya dukungan ibu dalam memonitor pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat pemberian ASI dan pola asuh terhadap kejadian gizi kurang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Wongsorejo, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan kasus kontrol. Variabel dependen gizi kurang dan variabel independen riwayat pemberian ASI dan pola asuh Ibu. Jumlah subjek sebanyak 174 balita yang diambil secara Fixed Disease Sampling, melalui wawancara langsung dan observasi. Analisis bivariate menggunakan uji C-Square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistic biner. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar riwayat pemberian ASI pada balita adalah ASI eksklusif pada kasus (83.9%) dan kontrol (97.7%). Hasil analisis menunjukkan bahwa riwayat pemberian ASI (OR=0.123; p<0.05), pola asuh pemberian makan (p<0.05) dan pola asuh kesehatan (p<0.05) berhubungan secara signifikan dengan kejadian gizi kurang. Terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI dan pola asuh ibu dengan kejadian gizi kurang. The current history of breast milk in Indonesia was quite alarming. The lack of exclusive breastfeeding was influenced by several factors, namely mother’s ignorance about the importance of breastfeeding, how to breastfeed properly, and the marketing of formula milk. The pattern of care in the first year of life was very important for the development of children. Poor toddler pattern in Indonesia was one of them shown by the low support of mother in monitoring growth and development of children under five. This study aimed to analyze association of breastfeeding history and parenting mother to the incidence of malnutrition and was conducted in Wongsorejo, Banyuwangi, East java. This study used the quantitative case-control design. Dependent variable in this study was malnutrition and independent variable were history of breastfeeding and parenting mother. The number of samples were 174 under five children taken by a Fixed Disease Sampling. The data was gained through in-depth interview and observation. History of Breast Feeding and Parenting Mother was taken by interview and used a quesstionarry. Bivariate analysis used chi-square analysis and multivariate analysis used binarry regression. Most of the breastfeeding history among under five children was exclusive breastfeeding with case (83.9%) and control (97.7%). Correlation analysis showed that history brestfeeding (OR=0.123; p<0.05), feeding practices of parenting mother (p<0.05) and health parenting mother (p<0.05) were related positively to malnutrition. There is a relationship of breastfeeding history and parenting mother to malnutrition among under five children.
STATUS GIZI DAN PERSEN LEMAK TUBUH DENGAN MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR Surya Taufiqurrahman; Diffah Hanim; Brian Wasita
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 9 No. 2, Juli 2018
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.278 KB) | DOI: 10.34035/jk.v9i2.280

Abstract

Usia saat menarche bervariasi antara populasi yang satu dengan populasi yang lain. Beberapa faktor seperti faktor genetik, kelompok etnik, ukuran antropometri, kekuatan fisik, status gizi, status sosial ekonomi, faktor demografi, faktor lokasi geografi, faktor lingkungan, perbedaan cuaca, aktivitas fisik, dan gaya hidup yang mempengaruhi usia menarche telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu, mengakibatkan perubahan pada usia menarche. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis hubungan antara status gizi dan persen lemak tubuh dengan kejadian menarche dini pada siswi sekolah dasar. Metode penelitian cross sectional, pengambilan Sampel secara purposive sampling dengan populasi (N) 1.711 siswi diambil sampel (n) 153 siswi yang sudah mengalami menarche dengan rentang usia 10-12 tahun. Penentuan status gizi berdasarkan IMT/U, Persen lemak tubuh diperoleh dari pengukuran dengan full body composition monitor and scale merk Omron HBF-375 dan usia menarche dikelompokkan menjadi menarche dini (<11 tahun) dan normal ( >11 tahun). Hasil penelitian: Proporsi menarche dini pada penelitian ini sebesar 52,3%, terdapat hubungan status gizi (p=0,001) dan persen lemak tubuh (p=0,042) dengan kejadian menarche dini. (p = 0,001) Nilai OR siswi dengan status gizi obesitas 7,85 (95%CI: 2,15-26,64), status gizi gemuk 2,45 (95%CI: 1,11-5,43), persen lemak tinggi 4,06 (95%CI: 1,09-15,09) kali lebih besar dibandingkan dengan siswi dengan persen lemak tubuh normal. Age at menarche varies from population to population. Factors such as genetic factors, ethnic groups, anthropometric measures, physical strength, nutritional status, socioeconomic status, demographic factors, geographic location factors, environmental factors, weather differences, physical activity, and lifestyle that affect the age of menarche have changed over time to time, resulting in changes in the age of menarche. Objective this study was to analyze the relationship between nutritional status and body fat percentage with early menarche incidence in elementary school pupils. Method Cross sectional study, Sampling by purposive sampling with population (N) 1,711 students taken sample (n) 153 female students who have experienced menarche with age range 10-12 years. Determination of nutritional status based on IMT / U, Percent body fat obtained from measurement with full body composition monitor and scale Omron HBF-375 brand and age of menarche grouped into early menarche (<11 years) and normal (> 11 years). Results: The proportion of early menarche in this study was 52.3%, there was a significant correlation of nutritional status (p = 0,001) and percent body fat (p = 0,042) with early menarche incidence. The value of OR students with obese nutritional status was 7.85 (95% CI: 2.15-26.64), nutritional status of fat 2.45 (95% CI: 1.11-5.43), high fat percent 4,06 (95% CI: 1.09-15.09) times greater than that of girls with a normal body fat percent.
PENGARUH JUS BUAH NAGA MERAH DAN SENAM TERHADAP KADAR HDL LANSIA Khusnul Khotimah; Sapja Anantanyu; Budiyanti Wiboworini; Diffah Hanim
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada Vol. 9 No. 2, Juli 2018
Publisher : Universitas Kusuma Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.215 KB) | DOI: 10.34035/jk.v9i2.282

Abstract

Lansia sering mengalami peningkatan kadar LDL dan rendahnya kadar HDL. Proses ini erat kaitannya dengan radikal bebas, untuk mencagah dan menanggulanginya dengan cara meningkatkan konsumsi buah naga merah, jus ini memiliki kandungan niasin, vitamin C dan asam palmitat yang dan dapat meningkatkan kadar HDL. Penangulangan secara non farmakologis dengan olah raga. Olah raga meningkatkan kapasitas otot skelet dalam mengoksidasi asam lemak menjadi karbondioksida dan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus buah naga merah dan senam lansia terhadap kadar High Density Lipoprotein (HDL) lansia. Desain Penelitian yang digunakan adalah Pre and Pos test with control group desain, subjeknya adalah lansia, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberi senam dan jus buah naga merah dengan dosis 2.86 gr/kg BB/hari. Intervensi dilakukan selama 14 hari. Uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Analisis statistik menggunakan 2 way anova, independent t-test dan Mann-Whitney. Hasil perhitungan pada HDL perlakuan jus buah naga, senam lansia, gabungan keduanya mengalami peningkatan signifikan, masing-masing memiliki probabilitas 0,040, 0,000, dan 0,001. Sedangkan pada kontrol tidak mengalami peningkatan signifikan dengan probabilitas 0,306. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian jus buah naga, senam lansia, dan gabungan keduanya terbukti secara statistik meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Elderly often experience elevated levels of LDL and low levels of HDL. This process is closely related to free radicals, to prevent and avoid by increasing the consumption of red dragon fruit, this juice has niacin content, vitamin C and palmitic acid which and can increase HDL levels. Non-pharmacological cultivation with exercise. Exercise increases skeletal muscle capacity in oxidizing fatty acids to carbon dioxide and water. This study aims to determine the effect of red dragon fruit juice and elderly gymnastics on levels of High Density Lipoprotein (HDL) elderly. The research design used was Pre and Pos test with control group design, subjects were elderly, divided into 2 groups, namely control group and treatment group who were given gymnastics and red dragon fruit juice with dose 2.86 gr / kg BW / day. Intervention is done for 14 days. Normality test using Shapiro-Wilk. Statistical analysis using 2 way anova, independent t-test and Mann-Whitney. The results of the HDL treatment of dragon fruit juice, elderly gymnastics, combined both had significant increases, each having a probability of 0.040, 0.000, and 0.001. While the control did not increase significantly with probability 0.306. The conclusion of this study is the provision of dragon fruit juice, elderly gymnastics, and the combination of both proven statistically increase levels of High Density Lipoprotein (HDL).