Murniati Tobing
Universitas Sumatera Utara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Penataan Obyek Wisata Kawah Putih Tinggi Raja Sebagai Sumber Pendapatan Masyarakat Di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun Murniati Tobing; Ince Weya
Jurnal Ekuilnomi Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ekuilnomi, Vol 4 No 1 Mei 2022
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekononomi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.91 KB) | DOI: 10.36985/ekuilnomi.v4i1.335

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam penataan dan strategi penataan yang tepat pada obyek wisata Kawah Putih Tinggi Raja di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mix method dan dalam  pengolahan maupun analisis data terdiri dari data deskriptif dan analisis dengan dua tahap formulasi strategi. Adapun alat analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi adalah analisis deskriptif dan matriks SWOT. Hasil dari penelitian yaitu (1). Faktor Internal yang meliputi daya tarik objek pengelolaan, perawatan dan pelayanan tersedianya air bersih, sedangkan  faktor eksternal meliputi Potensi pasar, kadar hubungan, kondisi  lingkungan, kondisi alam, akomodasi, prasarana dan sarana penunjang juga hubungan dengan objek wisata lain, (2). Hasil analisis SWOT, menunjukan kawasan Kawah Putih Dolok Tinggi Raja berada pada kuadran I yang berarti bahwa kawasan wisata ini berada pada situasi yang menguntungkan dimana Kawah Putih memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan peluang-peluang yang dimiliki, (3). Dari hasil perankingan yang dilakukan dipilih 3 alternatif strategi yang diprioritaskan yaitu (i) meningkatkan SDA dan SDM dengan memajukan lapangan usaha yang ada dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pola pelayanan terhadap wisatawan, (ii) membangun prasarana dan sarana penunjang dengan penambahan atraksi wisata (fasilitas khusus) (iii) dukungan masyarakat dan peran sertanya yang cukup besar diharapkan kondisi sosial ekonomi dan stabilitas politik tercapai dengan baik
Analisis Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional pada masa wabah pandemi (Covid-19) Terhadap Industri Parawisata Sektor Perhotelan Murniati Tobing
IKRAITH-EKONOMIKA Vol 4 No 3 (2021): IKRAITH-EKONOMIKA No 3 Vol 4 November 2021
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.204 KB)

Abstract

Mayoritas negara-negara di dunia terjangkit wabah Pandemi Corona virus disease 2019,tidak kecuali Indonesia sebagai negara yang berpenduduk terbesar kelima di dunia. Dalampenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Pandemi Covid-19 terhadapproduktivitas sektor Parawista Perhotelan dan Kebijakan Program PEN yang dapatmendukung keberlangsungan hotel. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitiankualitatif deskriptif menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwapandemi Covid-19 berdampak negatif terhadap tingkat hunian hotel dan tenaga kerja.Wabah Pandemi meningkatkan risiko kesehatan, menimbulkan gangguan Parawisata dantingkat hunian, meningkatkan beban pengeluaran kesehatan serta mengurangi aksespendidikan dan pelatihan yang dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja dan tingkathunian sektor hotel. Program PEN mendukung para pengusaha dan produktivitas tenagakerja sektor perhotelan dan restauran melalui pemberian bantuan Dana Hibahmenggunakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dan tambahan alokasi penguranganbeban pajak dan bantuan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatifjuga menggelontorkan Dana Hibah Pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun bagi pelaku usahahotel, restoran, dan pemerintah daerah. Dana tersebut tentu menjadi angin segar bagi parapelaku pariwisata, walaupun saat wabah merebak banyak hotel dan restauran tutup.
Analisis Penataan Obyek Wisata Kawah Putih Tinggi Raja Sebagai Sumber Pendapatan Masyarakat Di Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun Murniati Tobing; Ince Weya
Jurnal Ekuilnomi Vol. 4 No. 1 (2022): Ekuilnomi Vol 4(1) Mei 2022
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekononomi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/0xr7rg05

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam penataan dan strategi penataan yang tepat pada obyek wisata Kawah Putih Tinggi Raja di Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mix method dan dalam pengolahan maupun analisis data terdiri dari data deskriptif dan analisis dengan dua tahap formulasi strategi. Adapun alat analisis yang digunakan dalam merumuskan strategi adalah analisis deskriptif dan matriks SWOT. Hasil dari penelitian yaitu (1). Faktor Internal yang meliputi daya tarik objek pengelolaan, perawatan dan pelayanan tersedianya air bersih, sedangkan faktor eksternal meliputi Potensi pasar, kadar hubungan, kondisi lingkungan, kondisi alam, akomodasi, prasarana dan sarana penunjang juga hubungan dengan objek wisata lain, (2). Hasil analisis SWOT, menunjukan kawasan Kawah Putih Dolok Tinggi Raja berada pada kuadran I yang berarti bahwa kawasan wisata ini berada pada situasi yang menguntungkan dimana Kawah Putih memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan peluang-peluang yang dimiliki, (3). Dari hasil perankingan yang dilakukan dipilih 3 alternatif strategi yang diprioritaskan yaitu (i) meningkatkan SDA dan SDM dengan memajukan lapangan usaha yang ada dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pola pelayanan terhadap wisatawan, (ii) membangun prasarana dan sarana penunjang dengan penambahan atraksi wisata (fasilitas khusus) (iii) dukungan masyarakat dan peran sertanya yang cukup besar diharapkan kondisi sosial ekonomi dan stabilitas politik tercapai dengan baik
Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Tingkat Penghunian Kamar, Dan Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Simalungun Murniati Tobing
Jurnal Ekuilnomi Vol. 3 No. 2 (2021): Ekuilnomi Vol 3(2) Nov 2021
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekononomi Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/0trp2y87

Abstract

Sejak diterapkan sistem otonomi daerah pada tanggal 1 Januari 2001 sebagaimana yang diatur dalam UU No.22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan UU No.32 Tahun 2004 memberikan keleluasan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jumlah obyek wisata, tingkat penghunian kamar, dan jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Simalungun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Asosiatif Kuantitatif. Penelitian Asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data pada penelitan ini dengan melakukan pencatatan secara langsung berupa data time series dari tahun 2006 sampai dengan 2020 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun dan instansi lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pengaruh jumlah obyek wisata mengindikasikan bahwa peningkatan atau penurunan jumlah obyek wisata selama periode penelitian mempengaruhi pendapatan asli daerah Kabupaten Simalungun adalah tidak signifikan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa peningkatan atau penurunan jumlah kunjungan wisatawan selama periode penelitian mempengaruhi pendapatan asli daerah Kabupaten Simalungun adalah tidak signifikan. Disebabkan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Kabupaten Simalungun belum maksimal mendatangkan pendapatan di sektor pariwisata, terlebih kontribusi yang masih minim terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Simalungun