Fanni Putri Diantina
Psikologi, Universitas Islam Bandung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perceived Behavioral Control Terhadap Intensi Mengurangi Waktu Penggunaan Instagram pada Mahasiswa Adiksi Nadia Ayu Safira; Fanni Putri Diantina
Jurnal Riset Psikologi Volume 1, No. 1, Juli 2021, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.062 KB) | DOI: 10.29313/jrp.v1i1.152

Abstract

Abstract. Since the emergence of Covid-19 pandemic there has been an increase of time in using social media, one of which is the use of Instagram. Spending a lot of time using Instagram has a negative impact on college students' academic performance and mental health. College students in Bandung show a high tendency of addiction to social media, one of which is Instagram. Previous studies have shown that there is significant effect of perceived behavioral control on the intention of using social networking sites. To reduce the impact of Instagram addiction, this study aims to find out how much influence perceived behavioral control has on the intention to reduce Instagram usage time in addicted college students at the Bandung. Convenience sampling were conducted to reach 237 students who are addicted to Instagram at universities in Bandung. This study uses a quantitative approach with simple regression analysis. The measuring instrument used are Bergen Social Media Addiction Scale and the construction of perceived behavioral control and intention scales which compiled by researchers based on the concept from Ajzen and Francis. The results showed that perceived behavioral control had a significant effect on the intention to reduce Instagram usage time (Kd: 32.6%, Sig .000). Abstrak. Semenjak pandemi Covid-19 terjadi peningkatan penggunaan waktu dalam menggunakan media sosial, salah satunya penggunaan Instagram. Menghabiskan waktu yang banyak menggunakan Instagram ini berdampak buruk terhadap performa akademik dan kesehatan mental mahasiswa/i. Mahasiswa/i di Bandung menunjukkan kecenderungan tinggi adiksi media sosial, salah satu media sosial yaitu Instagram. Penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat pengaruh perceived behavioral control terhadap intesi penggunaan social networking sites. Untuk mengurangi dampak perilaku adiksi Instagram, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perceived behavioral control terhadap intensi mengurangi waktu penggunaan Instagram pada mahasiswa adiksi di Perguruan Tinggi Bandung. Teknik convenience sampling digunakan untuk menjaring 237 mahasiswa yang adiksi Instagram di Perguruan Tinggi Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Alat ukur yang digunakan yaitu Bergen Social Media Addiction Scale dan konstruksi skala perceived behavioral control dan intensi yang disusun peneliti berdasarkan konsep dari Ajzen dan Francis. Hasil penelitian menunjukkan perceived behavioral control berpengaruh signifikan terhadap intensi mengurangi waktu penggunaan Instagram (Kd: 32,6%, Sig .000).
Konsep Diri Gamers MOBA yang Mengalami IGD Agnia Restu Gunawati; Fanni Putri Diantina
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.95 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i1.291

Abstract

Abstract. Online games grow rapidly every year. The population of Indonesian gamers is approximately 52 million users, where one of the most popular games is MOBA (multiple online battle arena). Gamers who are too fixated on online games have the opportunity to experience internet gaming disorder (IGD). One of the risk factors for the disorder is self-concept. Moreover, data for this study were collected by following the rule from the Tennessee Self Concept Scale (TSCS) developed by W.H. Fitts (1965) and Game Addiction Scale (GAS) developed by Lemmens et al. (2009). The sample of respondents (n=291) for this study is MOBA gamers in Bandung. The methodological approach taken in this analysis is quantitative causality and analyzes the data using descriptive. The results showed that most of MOBA gamers had a negative self-concept as many as 177 people (60.82%) and experienced moderate addiction as many as 172 people (59.11%). In addition, in this study, MOBA gamers were dominated by male and adolescent gamers, 59.11% and 94.16% respectively Abstrak. Perkembangan game online sangat pesat dan mengalami lonjakan jumlah gamers setiap tahunnya. Pada tahun 2019, gamers di Indonesia mencapai 52 juta orang. MOBA (multiple online battle arena) adalah genre game yang paling diminati. Gamers yang terlalu terpaku pada game online berpeluang mengalami internet gaming disorder (IGD). Salah satu faktor resiko seseorang menjadi IGD adalah konsep diri. Pengumpulan data menggunakan skala Tennessee Self Concept Scale (TSCS) yang dikembangkan W.H. Fitts (1965) dan Game Addiction Scale (GAS) yang dikembangkan Lemmens, et.al (2009). Sampel yang menjadi responden adalah gamers MOBA di Bandung sejumlah 291 orang. Metode pada penelitian ini adalah kuantitatif kausalitas dan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar gamers MOBA memiliki konsep diri yang negatif sebanyak 177 orang (60,82%) dan mengalami adiksi tingkat sedang sebanyak 172 orang (59,11%). Selain itu, pada penelitian ini gamers MOBA didominasi oleh gamers laki-laki dan berusia remaja, masing-masing 59,11% dan 94,16%.
Pengaruh Pemberian Positive Psychotherapy Untuk Meningkatkan Happiness Pada Mahasiswa Dengan Latar Belakang Broken Home di Kota Bandung Tina Khostarina; Dewi Sartika; Fanni Putri Diantina
SCHEMA (Journal of Psychological Research) Volume 6 No. 1 Mei 2021
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.207 KB) | DOI: 10.29313/schema.v0i0.5004

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positive psychotherapy terhadap peningkatan happiness mahasiswa dengan latar belakang broken home di Kota Bandung. Emosi negatif, tidak terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan, tidak memiliki tujuan hidup, membatasi interaksi dengan lingkungan merupakan beberapa hal negatif yang muncul akibat realita kondisi keluarga tidak harmonis, terutama pada ketiga partisipan dalam penelitian ini. Kondisi tersebut akan diubah dengan pemberian psikoterapi untuk meningkatkan kebahagiaan, sehingga kondisi keluarga tidak harmonis dapat dihadapi dengan lebih adaptif, dan pengembangan diri dapat dilanjutkan dengan optimal. Positive psychotherapy (PPT) adalah terapi yang dikembangkan oleh Tayyab Rashid (2013) dengan menggunakan pendekatan psikologi positif. Tujuan dari terapi ini adalah membangun pleasant life, engaged life, dan meaningfull life, dengan mengoptimalkan sisi kekuatan dari seseorang dan memaksimalkan kegunaan dari emosi positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Psikoterapi positif tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebahagiaan mahasiswa dengan latar belakang broken home di Kota Bandung.
Profil Pengguna Tinder Berusia Dewasa Awal Adib Fakhri Najib Ahda; Fanni Putri Diantina
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v3i2.7406

Abstract

Abstract. One of the conveniences of internet-based technology is suggestions for finding partners, with the emergence of various online dating applications. One of the most used online dating applications in the world is Tinder, including in Indonesia. Tinder makes it easy to find suitable dates for its users. Each User has different motives and excessive use has the potential to cause annoyance to problematic Tinder users. This study aims to find out how strong the relationship is between Tinder use motive and personality type according to the big five theory dimensions for problematic Tinder users. This study used a quantitative approach with the Spearman correlation test technique which was conducted on 381 respondents with an age range of 18 to 25 years. The measurement instruments used were the Tinder Use Motive Scale (TUMS) developed by Orosz et al (2018), the Big Five Inventory (BFI) developed by Pervin & John (1991), the Problematic Tinder Use Scale (PTUS) developed by Orosz et al ( 2016).. The results of the study show that there is a relationship between Tinder use motives and personality types according to the dimensions of the big five theory on problematic Tinder users. Agreeableness has the strongest relationship with self-esteem enhancement with a value of r=0.113, conscientiousness with boredom with a value of r=-0.103, neuroticism with sex with a value of r=0.104, openness to experience and extraversion are related to boredom with a value of r=-0.093 and r =0.115 Abstrak.Salah satu kemudahan pada teknologi berbasis internet adalah saran pencarian pasangan, dengan munculnya berbagai aplikasi kencan online. Salah satu aplikasi kencan online yang paling banyak digunakan di dunia adalah Tinder, termasuk di Indonesia. Tinder memberikan kemudahan untuk menemukan pasangan kencan yang cocok untuk penggunanya. Setiap Penggunanya memiliki motif yang berbeda dan penggunaan berlebihan berpotensi menimbulkan gangguan pengguna Tinder yang bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara Tinder use motive dengan tipe kepribadian menurut dimensi big five theory pada pengguna Tinder yang bermasalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik uji korelasi spearman yang dilakukan kepada 381 responden dengan rentang usia 18 hingga 25 tahun. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah Tinder Use Motive Scale (TUMS) yang dikembangkan oleh Orosz dkk (2018),Big Five Inventory (BFI) yang dikembangkan oleh Pervin & John (1991), Problematic Tinder Use Scale (PTUS) yang dikembangkan oleh Orosz dkk (2016).. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara Tinder use motive dengan tipe kepribadian menurut dimensi big five theory pada problematic Tinder user. Agreeableness memiliki hubungan paling kuat dengan self esteem enhancement dengan nilai r=0.113, conscientiousness dengan boredom dengan nilai r=-0.103, neuroticism dengan sex dengan nilai r=0.104, openness to experience dan extraversion berhubungan dengan boredom dengan nilai r=-0.093 dan r=0.115
Hubungan antara Tipe Kepribadian Big-Five dengan Gambling Disorder pada Pemain Judi Online Riki Agung Sonjaya; Fanni Putri Diantina
Jurnal Riset Psikologi Volume 4, No. 2 Desember 2024, Jurnal Riset Psikologi (JRP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrp.v4i2.5130

Abstract

Abstract. Gambling is a form of gaming that involves a certain amount of money. Gambling in the current era is growing rapidly where there are lots of sites that provide various types. Gambling that is currently popular is online slot gambling. This gambling causes addictive behavior, uncontrolled gambling behavior can become a problem. This personality greatly influences a person's addiction, nature and personality are one of the factors that can influence a person's addiction. Therefore, this research aims to see the relationship between the Big Five personality theory and Gambling Disorder in online slot gambling players. The instruments used in this research were the Big Five Inventory-2 (BFI-2) developed by Soto & John (2017) and adapted to the Indonesian version by Ahya & Siaputra (2021) and the Problem Gambling Severity Index (PGSI) developed by Ferris & Wynne (2001). This research data was obtained from 280 respondents selected using purposive sampling techniques. This research method uses a correlational method with Spearman rank test analysis. The research results show that the Openness aspect has a significant positive correlation with gambling disorders of (0.495), the Conscientiousness aspect has a significant positive correlation of (0.522), the Extraversion aspect has a significant positive correlation of (0.148), the Agreeableness aspect has a significant positive correlation of (0.148) a significant positive correlation of (0.227), and the Neuroticism aspect has a significant positive correlation. positive (0.596). Abstrak. Gambling merupakan sebuah bentuk permainan yang melibatkan sejumlah uang, perjudian di era sekarang berkembang pesat dimana banyak situs-situs yang menyediakan beragam jenisnya, perjudian yang sedang marak saat ini yaitu judi slot online. Perjudian ini menimbulkan perilaku kecanduan, perilaku berjudi yang tidak terkendali dapat menjadi masalah (problematic). Kepribadian ini sangat mempengaruhi dari kecanduan seseorang, sifat dan kepribadian adalah salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap kecanduan dari individu. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Teori kepribadian Big Five dan Gambling Disorder pada pemain judi slot online. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Big Five Inventory-2 (BFI-2) yang dikembangkan oleh Soto & John (2017) dan diadaptasi ke versi bahasa Indonesia oleh Ahya & Siaputra (2021) dan Problem Gambling Severity Index (PGSI) yang dikembangkan oleh Ferris & Wynne (2001). Data penelitian ini diperoleh dari 280 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan analisis uji rank spearman. Hasil menunjukan aspek Openness signifikan berkorelasi positif terhadap gambling disorder sebesar (0,495), aspek Conscientiousness signifikan berkorelasi positif sebesar (0,522), aspek Extraversion signifikan berkorelasi positif sebesar (0,148), aspek Agreeableness signifikan berkorelasi positif sebesar (0,227), dan aspek Neuroticism signifikan berkorelasi positif sebesar (0,596).