Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Near Drowning Pada Kelompok Latun di Pesisir Pantai Bengkulu Utama, Tuti Anggriani; Titin Aprilatutini; Nova Yustisia
DHARMA RAFLESIA Vol 20 No 2 (2022): DESEMBER (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v20i2.24499

Abstract

Kelompok LATUN merupakan kelompok sosial yang peduli terhadap kelestarian alam laut bagi negara yang sangat rentan dengan kondisi di laut seperti tenggelam. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang bantuan hidup dasar dengan prinsip penyelamatan yang tepat. Metode yang digunakan adalah tahap persiapan: berkoordinasi dengan kelompok LATUN, berkoordinasi dengan LPPM UNIB dan menyepakati fasilitas waktu dan tempat, menyusun materi BHD dalam bentuk komik. Tahap implementasi meliputi: pelatihan dengan ceramah, diskusi dan demonstrasi menggunakan Phantom CPR. Tahap evaluasi meliputi pre-test sebelum dan sesudah terkait pengetahuan dan keterampilan peserta dengan nilai indikator lebih dari 85%. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni 2022 dengan peserta kelompok LATUN. Hasil: Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2022. Peserta yang hadir sebanyak 27 orang anggota tim Latun yang mengikuti bakti sosial hampir tenggelam. Peserta yang mengikuti KKN di Pantai Jenggalu Kota Bengkulu tampak antusias dengan materi yang disampaikan, terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 90%.
HUBUNGAN AGEISME DENGAN HARGA DIRI PADA LANJUT USIA  DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEMBATAN KECIL KOTA BENGKULU Titin Aprilatutini; Nova Yustisia; Encik Putri Ema Komala; Bardah Wasalamah; Mey Rosa
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol. 17 No. 2 (2025): Volume 17 Nomor 2 Juli-Desember 2025
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/r30w0q45

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Lanjut usia merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan menjaga keseimbangan dalam kondisi stres fisiologis. Penurunan berbagai fungsi biologis pada lansia berdampak pada banyak aspek kehidupan, seperti perubahan fisik, psikis, dan social, jika tidak dikelola dengan baik dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan stres pada lanjut usia. Usia tua dipandang sebagai masa kesulitan, kesepian serta kehilangan eksistensi. Stereotip dan diskriminasi terhadap lansia berdasarkan usia (ageisme) dapat mempengaruhi dan memperburuk kualitas hidup mereka. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh konsep diri salah satunya adalah harga diri terhadap lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan antara ageisme dengan harga diri pada lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Menunjukkan ? value = 0.005 pada variabel hubungan ageisme dengan harga diri lanjut usia (p value = 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan ageisme dan harga diri pada lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu. Meningkatkan ageisme dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan harga diri lanjut usia melalui aktivitas-aktivitas atau kegiatan rutin yang dapat diikuti oleh lanjut usia. Kata Kunci: Ageisme, harga diri, lanjut usia     ABSTRACT Background: Elderly people are characterised by an inability to maintain balance under conditions of physiological stress. A decline in various biological functions can impact many aspects of life for the elderly, including physical, psychological and social changes. If not managed properly, this can interfere with daily activities and cause stress. Old age is often perceived as a time of hardship, loneliness, and loss. Discrimination against the elderly based on ageism can affect their quality of life and make it worse. Quality of life can be influenced by self-concept, including self-esteem in older people. This study aimed to determine the relationship between ageism and self-esteem among the elderly in the Jembatan Kecil Health Centre area of Bengkulu City. Methods: This quantitative study employed a cross-sectional approach. The results showed a ? value of 0.005 for the relationship between ageism and the self-esteem of the elderly (p value = 0.05). Conclusion: There is a relationship between ageism and self-esteem among the elderly in the Jembatan Kecil Health Centre working area in Bengkulu City. Reducing ageism could be an effective way to boost the self-esteem of the elderly through activities or routines in which they can participate. Keywords: Ageism, self-esteem, elderly
SINDROM GERIATRI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BENGKULU Yustisia, Nova; Titin Aprilatutini; Nevia Fitriani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol. 17 No. 2 (2025): Volume 17 Nomor 2 Juli-Desember 2025
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/89nkjd56

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Sindrom geriatri merupakan suatu sindrom yang terjadi pada seseorang yang sudah memasuki usia lanjut, pada masa ini lansia akan mengalami beberapa penurunan kapasitas fisiologis, terjadinya penurunan status fungsional dan juga mengacu pada kejadian malnutrisi. terjadinya gangguan kesehatan serta beberapa kondisi klinis yang dialami oleh lansia yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan sangat mempengaruhi kemandirian lansia dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Serangkaian gejala kesehatan yang sering dikeluhkan lansia, yang meliputi, instability, incontinence, intelektual impairment, infection, impairment of hearing, vision and smell, isolation/depresion, innanition, impecunity, iatrogenik, immunodeficiency, impotency, impaction, dan insomnia. Tujuan penelitian ini diketahuinya profil sindrom geriatri di Panti Sosial tresna Werdha Kota Bengkulu. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Tekhnik pengambilan sampel dengan total sampling pada 40 orang lanjut usia. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar 23 responden (53.5%) dengan 1-6 sindrom geriatri, hampir setengahnya 17 responden (42,5%) dengan 7-13 sindrom geriatri. Kesimpulan : Semua Lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha yang menjadi responden sudah mengalami sindrom geriatri yang beragam yang  berdampak pada kemandirin dan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Diharapkan pihak terkait dalam menyusun program kesehatan lansia untuk melakukan pemantauan kesehatan secara rutin dan berkala melalui screening kesehatan  sehingga dapat mencegah kemunduran kesehatan dan mengoptimalkan kesehatan lansia dengan berbagai upaya baik fisik, psikologis, sosial dan spiritual sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lanjut usia Kata kunci: Lansia, Sindrom Geriatri   ABSTRACT Background: Geriatric syndrome is a syndrome that occurs in individuals who have reached advanced age. During this period, the elderly experience a decline in physiological capacity, a decrease in functional status, and malnutrition. Health disorders and several clinical conditions experienced by the elderly can affect their quality of life and greatly influence their independence in carrying out daily activities. A series of health symptoms commonly reported by the elderly include instability, incontinence, intellectual impairment, infection, impaired hearing, vision, and smell, isolation/depression, anorexia, impecunity, iatrogenic issues, immunodeficiency, impotency, impaction, and insomnia. Method:The objective of this study is to determine the profile of geriatric syndrome at the Social Welfare Home for the Elderly in Bengkulu City. Result : A quantitative study with a descriptive approach. The sampling technique used total sampling on 40 elderly individuals. The study results showed that the majority of respondents (23, or 53.5%) had 1–6 geriatric syndromes, while nearly half (17, or 42.5%) had 7–13 geriatric syndromes. Conclusion: All elderly individuals at the Social Welfare Home for the Elderly who participated in the study had experienced various geriatric syndromes that impacted their independence and affected their quality of life. It is hoped that relevant parties in developing elderly health programs will conduct regular and periodic health monitoring through health screenings to prevent health deterioration and optimize elderly health through various physical, psychological, social, and spiritual efforts, thereby improving their quality of life. Keyword : Elderly, Geriatric Syndrome