Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SEGITIGA TITIK CIRCUMCENTER PADA MODIFIKASI TEOREMA NAPOLEON Yunisa Fadhilah Hartati; Mashadi Mashadi
Pattimura Proceeding 2021: Prosiding KNM XX
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1353.852 KB) | DOI: 10.30598/PattimuraSci.2021.KNMXX.67-76

Abstract

Tulisan ini membahas tentang segitiga titik circumcenter pada modifikasi teorema napoleon yaitu jika disetiap sisi bagian luar suatu segitiga asal dibangun masing-masing sebuah segitiga sama kaki dengan tingginya dua kali tinggi segitiga sama sisi. Titik-titik circumcenter dari tiga segitiga sama kaki bagian luar tersebut akan membentuk segitiga yang baru yang sesuai dengan segitiga asalnya. Artinya jika segitiga asalnya sama kaki, maka segitiga baru yang terbentuk juga merupakan segitiga sama kaki. Kemudian jika segitiga asalnya sama sisi, maka segitiga baru yang terbentuk juga merupakan segitiga sama sisi. Selanjutnya jika segitiga asalnya sembarang, maka segitiga baru yang terbentuk juga merupakan segitiga sembarang.
Perbandingan Luas Segitiga Pada Teorema Cross Bertingkat Yunisa Fadhilah Hartati
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1166

Abstract

Awal mula Teorema cross berlaku pada segitiga. Penelitian terus berkembang hingga dapat diterapkan pada persegi panjang dan segiempat. Pada matematika sekolah, teori geometri cenderung mengarah pada bangun datar ruang sederhana. Padahal bangun datar atau bangun ruang tersebut jika dimodifikasi maka akan menghasilkan bentuk baru yang lebih kreatif namun masih dengan pembuktian menggunakan berbagai pendekatan yang sederhana. Sehingga satu materi tersebut dapat memuat dan menghubungkan beberapa submateri melalui pembuktiannya serta materi tidak monoton dari masa ke masa tanpa pengembangan. Pada tulisan ini dibahas mengenai perbandingan luas segitiga teorema cross bertingkat dengan mengonstruksi persegi bertingkat pada masing-masing sisi bagian luar segitiga asal. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan pendekatan luas segitiga dan pendekatan trigonometri. Studi kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dan memanfaatkan aplikasi geogebra dalam memodifikasi. Hasil yang diperoleh adalah perbandingan segitiga pada teorema Cross tingkat pertama yaitu 1:1, untuk tingkat kedua 1:4, untuk tingkat ketiga 1:9, tingkat keempat 1:16 dan untuk tingkatan kelima adalah 1:25. Sehingga disimpulkan bahwa perbandingan luas antara segitiga asal ABC dengan segitiga hasil tingkatan adalah bilangan kuadrat yaitu 1:4, 1:9, 1:16, 1:25, ..., 1:. Pola perbandingannya adalah bilangan ganjil atau dapat ditulis dengan bentuk umum untuk setiap tingkatannya adalah bilangan kuadrat dan berpola bilangan ganjil.
Penerapan model pembelajaran take and give terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa Sri Yunita Ningsih; Helma Mustika; Ramadhani Fitri; Puji Astuti; Yunisa Fadhilah Hartati; Della Armilasari Dalimunthe
Journal of Didactic Mathematics Vol 3, No 3 (2022): December
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jdm.v3i3.1471

Abstract

This study aims to determine differences in mathematical communication abilities between students in classes receiving take-and-give learning and students in classes receiving conventional learning. This research is experimental, with a quasi-experimental research design with a nonequivalent control group research design. The data collection technique used a five-problem student mathematical communication test, and the data analysis included prerequisite tests (normality test and homogeneity test), while the hypothesis test used a two-mean comparison test (t test). The results of the tests that have been carried out show that the calculated t value is greater than the t table value. Thus, it can be concluded that students' mathematical communication abilities with the application of the take and give learning model are better than their mathematical communication abilities with conventional learning on triangle material in grade 7.
Efektivitas EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 RAKIT KULIM Puji Astuti; Sri Yunita Ningsih; Helma Mustika; Ramadhani Fitri; Yunisa Fadhilah Hartati; Krisnawati Krisnawati
NUSRA : Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2023): NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, Mei 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/nusra.v4i2.861

Abstract

The study aims to determine the effectiveness of the CTL (Contextual Teaching and Learning) learning model on the ability to understand mathematical concepts in class VIII students of SMP Negeri 3 Rakit Kulim. This type of research is a quasi-experimental. The research design used was the Randomized Subjects Posttest Only Control Group Design. The population in this study were all students of class VIII SMP Negeri 3 Rakit Kulim. The Sampling technique is Nonprobability Sampling. Class VIII.B was selected as the experimental class and class VIII.A as control class. The data collection technique used in this study was a test of the ability to understand mathematical concepts in the form of essay questions. Data analysis techniques in this study used the Normality Test, Homogeneity Test and Hypothesis Test. Based on the result of research on the two sample classes, it was found that form the results of data analysis with the T-test, the result of Sig. < α  is  0,00 < 0,05. Then the decision taken is to accept H1 and reject H0. Thus there is a significant difference between the average student learning outcomes in the experimental class using the CTL (Contextual Teaching and Learning) model which is better than the control class. So it be concluded that CTL (Sontextual Teaching and Learning) learning is effective on the ability to understand mathematical concepts in class VIII students of SMP Negeri 3 Rakit Kulim.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Ramadhani Fitri; Yunisa Fadhilah Hartati; Sri Yunita Ningsih; Helma Mustika; Puji Astuti; Nina Kurniati Sari
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : UIN FAS BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/equation.v6i2.11771

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII MTs Nurul Falah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dengan menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) berbantuan aplikasi GeoGebra dengan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII MTs Nurul Falah. Jenis penelitian ini ialah Quasi eksperimen, dengan design The Randomized Posttest Only Control Design. Populasi pada penelitian ini adalah kelas VII. Sampel dipilih menggunakan teknik  simple random sampling berdasarkan uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan rata-rata. Dari hasil tes awal dengan teknik Simple Random Sampling yang kemudian diperoleh kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan Uji-t diperoleh thitung > ttabel (6,668 > 1,998) dan Sig. < 0,05, yaitu 0,00 < 0,05 dengan (df) n-2 maka keputusan yang diambil adalah H1 diterima H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “ Model pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) berbantuan aplikasi GeoGebra efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII MTs Nurul Falah”.   
Perbandingan Luas Segitiga Pada Teorema Cross Bertingkat Yunisa Fadhilah Hartati
Poltanesa Vol 23 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tanesa.v23i2.1166

Abstract

Awal mula Teorema cross berlaku pada segitiga. Penelitian terus berkembang hingga dapat diterapkan pada persegi panjang dan segiempat. Pada matematika sekolah, teori geometri cenderung mengarah pada bangun datar ruang sederhana. Padahal bangun datar atau bangun ruang tersebut jika dimodifikasi maka akan menghasilkan bentuk baru yang lebih kreatif namun masih dengan pembuktian menggunakan berbagai pendekatan yang sederhana. Sehingga satu materi tersebut dapat memuat dan menghubungkan beberapa submateri melalui pembuktiannya serta materi tidak monoton dari masa ke masa tanpa pengembangan. Pada tulisan ini dibahas mengenai perbandingan luas segitiga teorema cross bertingkat dengan mengonstruksi persegi bertingkat pada masing-masing sisi bagian luar segitiga asal. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan pendekatan luas segitiga dan pendekatan trigonometri. Studi kepustakaan merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini dan memanfaatkan aplikasi geogebra dalam memodifikasi. Hasil yang diperoleh adalah perbandingan segitiga pada teorema Cross tingkat pertama yaitu 1:1, untuk tingkat kedua 1:4, untuk tingkat ketiga 1:9, tingkat keempat 1:16 dan untuk tingkatan kelima adalah 1:25. Sehingga disimpulkan bahwa perbandingan luas antara segitiga asal ABC dengan segitiga hasil tingkatan adalah bilangan kuadrat yaitu 1:4, 1:9, 1:16, 1:25, ..., 1:. Pola perbandingannya adalah bilangan ganjil atau dapat ditulis dengan bentuk umum untuk setiap tingkatannya adalah bilangan kuadrat dan berpola bilangan ganjil.