Abidaturrosyidah A
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Persalinan Sungsang Pervagina dengan Kejadian Asfiksiasi pada Bayi Baru Lahir di RSUD Mataram Tahun 2012 Tuti Herawati; Abidaturrosyidah A
JIKF Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.51 KB)

Abstract

Angka Kematian Bayi akibat asfiksia dinegara berkembang berkisar 34% dari 100 juta bayi yang lahir sementara ditingkat nasional yaitu 3% dari 100 juta bayi yang lahir sehingga perlu penanganan yang benar agar tidak menimbulkan kecatatan bayi dan gangguan pada tumbuh kembangnya di kemudian hari. Sementara sekitar 900.000 bayi di Indonesia lahirdengan asfiksia dan merupakan penyebab nomor satu kematian bayi, penyebabnya dapat karena factor ibu, janin, maupun proses persalinan. Angka kematian neonatal di NTB relatif tinggi yaitu 61 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2010 dan asfiksia memberikan kontribusi yang cukup tinggi untuk kematian neonatal di NTB yaitu 27,12 % yang merupakan penyebab nomor dua kematian neonatal setelah gangguan nafas 28,80. Menurut data dari RSU Kota Mataram tahun 2012 angka kematian neonatal yaitu 13 kasus dari 2068 kelahiran hidup, dan 9 kasus (45, 50%) diantaranya disebabkan karenan Asfiksia pada saat lahir. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram kejadian asfiksia pada tahun 2012 sebanyak 130 kasus, dimana penyebab tertinggi kejadian asfiksia karena persalinan letak sungsang yaitu sebanyak 65 kasus ( 35,15 %). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan persalinan sungsang Pervaginam dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Kota Mataram Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode Observasional analitik dengan rancangan retrospektif, sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari data medical record RSUD Kota Mataram periode tahun 2012 berjumlah 95 orang. Dari hasil analisis statistik dengan mempergunakan uji Chi Square diperoleh nilai 2 hitung > 2 tabel dimana 2 hitung = 68,21 dan 2 tabel 3,84 artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat disimpulkan Ada hubungan yang signifikan antara persalinan letak sungsangpervaginam dengan kejadian asfiksia.
Hubungan Ibu Hamil Yang Menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Tanjung Karang Tuti Herawati; Abidaturrosyidah A; Siti Dzulhijah Yani
JIKF Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.958 KB)

Abstract

Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan masalah kesehatan masyarakat, bukan hanya karena prevalensinya yang tinggi dan juga dampaknya terhadap kesehatan ibu dan anak.Data Dikes Kota Mataram dari bulan Januari-Desember 2012 menunjukan angka cakupan ibu hamil yang menderita Kekurnagan Energi Kronis (KEK) tertinggi adalah Puskesmas Tanjung Karang sebesar 141 orang (10,14%) dan cakupan terendah ada di puskesmas Dasan Agung sebesar 32 orang (2,30%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2012. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan “Retrospektif”.Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan bayi di Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2012 yang berjumlah 1268 orang. Sedangkan jumlah sampelnya adalah total populasi yang berjumlah 1268 orang. Pengumpulan data diperoleh dari rekam medis. Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan uji statistik Chi Square secara manual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah 141 0rang (11,2 %) dan bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) berjumlah 57 bayi (4,50%), serta ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal ini didukung oleh hasil uji statistik Chi Square secara manual X2 Hitung = 356,1 dan X2 Tabel = 3,841 maka X2 Hitung > X2 Tabel atau pvalue < α (0,05) yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan dari 1268 sampel yang diteliti, sebanyak 50 (3,94%) bayi Berat Badan lahir Rendah (BBLR) yang dilahirkan oleh ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK), artinya semakin sedikit jumlah ibu hamil yang menderita kekurangan Energi Kronis (KEK) maka semakin kecil bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBL).Diharapkan kepada semua petugas kesehatan untuk terus meningkatan pelayanan KIA dan menggalakkan program penurunan angka kesakitan dan kematian pada ibu maupun bayi yang dilahirkan akibat gizi kurang.