Dengan melakukan perawatan payudara secara teratur dapat merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar dan banyak, dapat mendeteksi dini jika terdapat kelainan – kelainan pada payudara sehingga bisa melakukan pengobatan sesegera mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara pada ibu post partum terhadap kelancaran pengeluaran ASI di Puskesmas Tanjung Karang Mataram. Desain dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan bersifat crossectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu post partum yang bersalin di puskesmas Tanjung Karang Mataram pada bulan juni tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling sehingga sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang datang memeriksakan diri ke Puskesmas Tanjung Karang sebanyak 30 responden. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan taraf signifikansi α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak melakukan perawatan payudara sebanyak 23 responden (76,7%), mengalami ketidaklancaran pengeluaran ASI sebanyak 18 responden (78,3%) dan 5 responden (21,7%) mengalami kelancaran pengeluaran ASI. Sedangkan ibu yang pernah melakukan perawatan payudara sebanyak 100% mengalami kelancaran pengeluaran ASI. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI sehingga terdapat pengaruh antara perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum. Dari hasil analisa diperoleh nilai OR = 4.600 artinya ibu yang melakukan perawatan payudara mempunyai peluang 4.600 kali mengalami kelancaran ASI dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah melakukan perawatan payudara. Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Mataram khususnya bidan agar tetap mempertahankan penyuluhan dengan leaflet, brosur dan konseling yang telah dilakukan serta melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelaksanaan perawatan payudara pada ibu post partum.