Siti Wathaniah
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu Post Partum 0-3 Hari Memberikan Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir di RSAD Wira Bhakti Mataram Rosa Mutianingsih; Siti Wathaniah; Sesmita Pitriani
JIKF Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.604 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v5i2.550

Abstract

Kolostrum memiliki manfaat antara lain meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga dampak yang akan dialami bayi jika tidak mendapatkan kolostrum antara lain akan mudah terserang penyakit seperti alergi atau infeksi, dikarenakan kolostrum mengandung protein yang tinggi dan mengandung antibodi sehingga mampu melindungi tubuh bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu post partum 0-3 hari memberikan kolostrum pada bayi baru lahir di RSAD Wira Bhakti Mataram. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif. Sedangkan dari segi waktu penelitian ini bersifat cross sectional yang dilakukan di RSAD Wira Bhakti Mataram. Sampel penelitian sebanyak 30 orang ibu post partum 0-3 hari. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Analisa yang di gunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden 100% memberikan kolostrum. 5 variabel yang digunakan yang berhubungan dengan pemberian kolostrum, variabel tersebut antara lain meliputi umur, paritas, pendidikan, dukungan keluarga dan pengetahuan. Dari 5 variabel tersebut semuanya mempengaruhi ibu dalam pemberian kolostrum. Di mana umur 20-35 tahun sebanyak 28 orang (93,4 %), Paritas paling banyak multipara yaitu sebanyak 17 orang (56,7%), Pendidikan sekolah menengah (SMP, SMA) yaitu sebanyak 16 orang (1,06 %), dukungan keluarga yang mendukung yaitu sebanyak 30 orang (100%), Pengetahuan yang memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 15 orang (50 %). Dapat disimpulkan bahwa semua responden memberikan kolostrum pada bayinya. Umur, paritas, pendidikan, dukungan keluarga dan pengetahuan mempengaruhi pemberian kolostrum. Para ibu diharapkan dapat menambah pengetahuan, dan mencari informasi tentang manfaat ASI terutama kolostrum. Bagi petugas kesehatan dapat meningkatkan KIE pada ibu dan suami sehingga memotivasi ibu dalam memberikan kolostrum bagi bayinya, hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemberian nantinya.
Pengaruh Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI di Puskesmas Tanjung Karang Mataram Rosa Mutianingsih; Siti Wathaniah; Dian Mariani
JIKF Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.805 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i1.556

Abstract

Dengan melakukan perawatan payudara secara teratur dapat merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar dan banyak, dapat mendeteksi dini jika terdapat kelainan – kelainan pada payudara sehingga bisa melakukan pengobatan sesegera mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara pada ibu post partum terhadap kelancaran pengeluaran ASI di Puskesmas Tanjung Karang Mataram. Desain dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan bersifat crossectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu post partum yang bersalin di puskesmas Tanjung Karang Mataram pada bulan juni tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling sehingga sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang datang memeriksakan diri ke Puskesmas Tanjung Karang sebanyak 30 responden. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan taraf signifikansi α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang tidak melakukan perawatan payudara sebanyak 23 responden (76,7%), mengalami ketidaklancaran pengeluaran ASI sebanyak 18 responden (78,3%) dan 5 responden (21,7%) mengalami kelancaran pengeluaran ASI. Sedangkan ibu yang pernah melakukan perawatan payudara sebanyak 100% mengalami kelancaran pengeluaran ASI. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI sehingga terdapat pengaruh antara perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum. Dari hasil analisa diperoleh nilai OR = 4.600 artinya ibu yang melakukan perawatan payudara mempunyai peluang 4.600 kali mengalami kelancaran ASI dibandingkan dengan ibu yang tidak pernah melakukan perawatan payudara. Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Mataram khususnya bidan agar tetap mempertahankan penyuluhan dengan leaflet, brosur dan konseling yang telah dilakukan serta melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelaksanaan perawatan payudara pada ibu post partum.
Efektivitas Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Ampenan Rosa Mutianingsih; Siti Wathaniah; Finka Ariawati
JIKF Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.377 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v6i2.559

Abstract

Dari hasil data yang didapatkan di Puskesmas Ampenan pada tahun 2015 ibu hamil berjumlah 881 jiwa dan mengalami anemia berjumlah 138 jiwa. Sedangkan pada tahun 2016 terjadi peningkatan ibu hamil yaitu 906 jiwa dan yang mengalamai anemia sejumlah 139 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di Puskesmas Ampenan tahun 2017. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Populasinya adalah semua ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di Puskesmas Ampenan pada tahun 2017 sebanyak 45 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 45 orang. Alat bantu yang digunakan adalah lembar observasi. Analisa statistik yang digunakan adalah chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 ibu hamil trimester III yang diteliti di Puskesmas Ampenan tahun 2017 ditemukan bahwa lebih banyak yang mengkonsumsi tablet Fe ≥ 90 tablet sebanyak 30 orang (66,7%), jika dibandingkan dengan mengkonsumsi tablet Fe < 90 tablet yaitu sebanyak 15 orang (33,3%), anemia sebanyak 30 orang (66,7%) dan ada efektivitas pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di Puskesmas Ampenan Tahun 2017 (p <0,05). Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Ampenan agar mempertahankan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil trimester III yang mengalami anemia agar diberikan pengarahan, bimbingan konseling, leaflet dan penyuluhan tentang pemberian tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe secara rutin dan memeriksakan kesehatan selama kehamilannya agar resiko terjadinya anemia dapat dicegah sedini mungkin.
Efektifitas Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Untuk Mencegah Terjadinya Bendungan ASI Di Puskesmas Ampenan Kota Mataram Tahun 2018 Nurul Auliya Kamila; Siti Wathaniah; Indah Ameliawati
JIKF Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.864 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i1.576

Abstract

Dampak bendungan ASI yaitu statis pada pembuluh limfe akan mengakibatkan tekanan intraduktal yang akan mempengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri (WHO). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di puskesmas ampenan ibu nifas yang pernah mengalami bendungan asi dari 10 orang hanya 3 orang yang datang kepuskesmas dan 7 orang tidak ke puskesmas alasan ibu tidak ke puskesmas yaitu tidak ada waktu ke puskesmas karena bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Untuk Mencegah Terjadinya Bendungan ASI Di Puskesmas Ampenan Kota Mataram Tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat analitik dan dari segi waktu penelitian ini bersifat studi retrosfektif. Populasinya adalah semua ibu nifas yang melahirkan pada bulan Agustus 2018 diwilayah kerja puskesmas Ampenan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 22 sampel. Alat bantu yang digunakan adalah rekam medik. Analisa statistik yang digunakan adalah uji t test. Pada hasil penelitian, didapatkan seluruh ibu post partum yang dilakukan perawatan payudara sebanyak 22 orang (100%) tidak mengalami bendungan ASI. Sedangkan pada ibu post partum yang tidak dilakukan pearwatan payudara didapatkan 17 orang (77,3%) mengalami bendungan ASI. Hasil analisis paired t-test diperoleh p- value = 0,021, hal ini menunjukkan bahwa perawatan payudara pada ibu post partum efektif dalam pencegahan terhadap bendungan ASI. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa kejadian bendungan asi efektif dapat dicegah dengan perawatan payudara. Disarankan kepada tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Ampenan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu nifas yang mengalami bendungan ASI dengan cara memberikan penyuluhan, pengarahan dan bimbingan konseling serta menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kesehatannya di tempat pelayanan kesehatan agar resiko terjadinya bendungan ASI dapat dicegah.
Efektivitas Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas Ampenan Rosa Mutianingsih; Siti Wathaniah
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.513 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.580

Abstract

Dari hasil data yang didapatkan di Puskesmas Ampenan pada tahun 2015 ibu hamil berjumlah 881 jiwa dan mengalami anemia berjumlah 138 jiwa. Sedangkan pada tahun 2016 terjadi peningkatan ibu hamil yaitu 906 jiwa dan yang mengalamai anemia sejumlah 139 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di Puskesmas Ampenan tahun 2017. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Populasinya adalah semua ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di Puskesmas Ampenan pada tahun 2017 sebanyak 45 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 45 orang. Alat bantu yang digunakan adalah lembar observasi. Analisa statistik yang digunakan adalah chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 ibu hamil trimester III yang diteliti di Puskesmas Ampenan tahun 2017 ditemukan bahwa lebih banyak yang mengkonsumsi tablet Fe ≥ 90 tablet sebanyak 30 orang (66,7%), jika dibandingkan dengan mengkonsumsi tablet Fe < 90 tablet yaitu sebanyak 15 orang (33,3%), anemia sebanyak 30 orang (66,7%) dan ada efektivitas pemberian tablet Fe terhadap kadar Hb ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia di Puskesmas Ampenan Tahun 2017 (p <0,05). Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Ampenan agar mempertahankan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil trimester III yang mengalami anemia agar diberikan pengarahan, bimbingan konseling, leaflet dan penyuluhan tentang pemberian tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil serta menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe secara rutin dan memeriksakan kesehatan selama kehamilannya agar resiko terjadinya anemia dapat dicegah sedini mungkin.
Hubungan Persalinan Preterm Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Ruang NICU RSUP NTB Nurul Auliya Kamila; Siti Wathaniah; Farida Rismayani
JIKF Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.815 KB) | DOI: 10.51673/jikf.v7i2.584

Abstract

Survei pendahuluan di Ruang NICU RSUD Provinsi NTB menunjukkan bahwa pada tahun 2018 terdapat sebanyak 1.502 ibu bersalin, persalinan preterm sebanyak 264 orang (17,57%), dan asfiksia neonatorum sebanyak 318 orang (21,17%). Tahun 2015 sebanyak 1.636 ibu bersalin, persalinan preterm sebanyak 383 orang (24,41%) dan asfiksia neonatorum sebanyak 428 orang (26,16%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Persalinan Preterm dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Ruang Nicu RSU Provinsi NTB Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasinya adalah semua ibu bersalin yang ada di Ruang Nicu RSU Provinsi NTB tahun 2018 sebanyak 1.636 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sistematik random sampling sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 94 sampel. Alat bantu yang digunakan adalah rekam medik. Analisa statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 94 sampel yang diteliti sebagian besar berada pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 61 orang (64,9%), berparitas primipara sebanyak 46 orang (48,9%), pendidikan menengah sebanyak 50 orang (53,2%), tidak persalinan preterm sebanyak 60 orang (63,8%), tidak asfiksia neonatorum sebanyak 68 orang (72,3%) dan ada hubungan persalinan preterm dengan kejadian asfiksia neonatorum di Ruang Nicu RSU Provinsi NTB Tahun 2019. Disarankan kepada tenaga kesehatan yang ada di RSU Provinsi NTB agar lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu bersalin yang mengalami persalinan preterm dengan cara memberikan penyuluhan, pengarahan dan bimbingan konseling serta menganjurkan ibu untuk tetap memeriksakan kesehatannya di tempat pelayanan kesehatan agar resiko terjadinya persalinan preterm dapat dicegah.