Sediaan emulsi merupakan suatu campuran yang tidak stabil dari dua cairan yang pada dasarnya tidak saling bercampur, sehingga untuk mencampurkan kedua fase ini diperlukan zat pengemulsi (emulsifying agent) atau emulgator. Durian merupakan buah musiman yang paling popular di negara–negara Asia Tenggara. Hanya sepertiga dari buah durian bisa dimakan, sedangkan biji (20% - 25%) sebagian besar dibuang setelah dikonsumsi. Padahal setelah diteliti biji durian mengandung karbohidrat 43,6 gram – 46,2 gram tiap 100 gram biji yang diubah menjadi glukosa. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana kemampuan serbuk biji durian lokal sebagai emulgator dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 8 % dan untuk mengetahui bagaimana mutu dan kesetabilan sediaan emulsi minyak ikan dengan menggunakan emulgator serbuk biji durian lokal. Desain penelitian yang digunakan adalah bersifat true eksperiment (eksperiment sesungguhnya). Hasil penelitian ini menunjukkan pada pengujian organoleptis, formulasi dengan konsentrasi 8%, 4%, dan 2% efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan, pada pengujian tipe emulsi, kelima formulasi menunjukkan tipe minyak dalam air (M/A) atau Oil In Water (O/W), Pada pengujian berat jenis, formulasi 8% dan 4 efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan. Sedangkan untuk formulasi 2% kurang efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan, Pada pengujian viskositas, formulasi 8% efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan sedangkan pada formulasi 4% dan 2% kurang efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan serta pada pengujian pH menunjukkan bahwa formulasi dengan konsentrasi 8% dan 4% efektif sebagai emulgator, Sedangkan emulsi dengan konsentrasi 2% kurang efektif sebagai emulgator pada sediaan emulsi minyak ikan.