Lilik Fitriani
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENENTUAN TARIF AIR MINUM DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PONOROGO Lilik Fitriani; Juli Murwani
FIPA : Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi Vol 3, No 1 (2015): FIPA 5
Publisher : FIPA : Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ponorogo bergerak di perusahaan jasa dalam bidang pengolahan air minum. Dalam melaksanakan kegiatannya PDAM Kabupaten Ponorogo terus menerus berusaha agar dapat tumbuh dan berkembang guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum yang berkualitas. Penelitian dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ponorogo dengan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian yaitu deskriptif.   Hasil menunjukkan, bahwa perhitungan tarif air minum di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ponorogo menggunakan sistem tradisional. Dalam Perbup no. 2 Tahun 2012 tentang penetapan tarif air minum pada perusahaan daerah air minum kabupaten ponorogo, menunjukkan adanya over cost dan under cost pada tarif TNI dan Polri yang sudah diterapkan. Penentuan tarif dengan ABC mengalami over cost dan mengalami selisih tarif yang sangat signifikan. Dapat diketahui selisih tarif air minum dengan menggunakan activity based costing untuk kelompok I  sosial umum pemakaian air progresif 0-10 Rp 7.904, 11-20 Rp 8.139, >21 Rp 8.817, sosial khusus 0-10 Rp 7.429, 11-20 Rp 7.149,  >21 Rp 7.258. Kelompok II rumah tangga A  pemakaian air progresif 0-10 Rp 1.137, 11-20 Rp 415, >21 Rp. (232), rumah tangga B  0-10 Rp 1.171, 11-20 Rp 399, >21 Rp. 727. Kelompok III pada pemerintahan pemakaian air progresif 0-10 Rp 19.234, 11-20 Rp 18.347, >21 Rp 17.698, Pada TNI dan POLRI 0-10 Rp 19.817, 11-20 Rp 18.962, >21 Rp 18.281, pada niaga kecil 010 Rp 20.350, 11-20 Rp 19.445, >21 Rp    20.764, industri kecil 0-10 Rp 19.859, 11-20 Rp 19.953, >21 Rp 19.222. Kelompok IV pada  niaga besar pemakaian air progresif  0-10 Rp 189.075, 11-20 Rp 209.873,  >21 Rp 211.764 dan industri besar 0-10 Rp 213.655, 11-20 Rp 215.546, >21 Rp 217.436. Selisih ini disebabkan pada sistem tradisional pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk hanya di bebankan pada satu cost driver sedangkan pada activity based costing biaya overhead di bebankan pada banyak cost driver. Kata Kunci : Activity Based Costing, ABC, Sistem Tradisional, PDAM, Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Ponorogo.