G Ciptadi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

NATURAL INCRESAE SAPI BALI DI WILAYAH INSTALASI POPULASI DASAR PROPINSI BALI A. Budiarto; L Hakim; Suyadi Suyadi; V. M. Ani Nurgiartiningsih; G Ciptadi
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 14, No 2 (2013): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.955 KB)

Abstract

Kemampuan daya reproduksi sapi Bali yang dikenal tinggi tidak akan mampumeningkatkan populasi dan calon bibit sapi Bali, apabila dalam populasi tersebut tidakdiketahui kelompok umurnya. Jumlah ternak usia produktif sangat penting dalam menyusunprogram breeding di wilayah populasi dasar. Penelitian ini dilakukan secara survey di empatwilayah populasi dasar di daerah pulau Bali pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini untukmengetahui nilai natural increase dan Out put sapi Bali. Varibel yang diperlukan adalahstruktur populasi, lama pemeliharaan, persentase kebutuhan dan sisa ternak muda. Diharapkandengan nilai out put dapat menentukan jumlah sapi Bali yang dapat keluar dari wilayah sumberbibit dan dapat digunakan untuk menyusun program breeding. Dari penelitian ini diperolehhasil : 61,39% betina dan 2,49% jantan yang terdistribusi dalam 6 kelompok umur; NI 27,40%;kebutuhan ternak muda 11,48% dan ketersediaan 26,77% sehingga masih ada sisa 15,29%;serta out put 22,08%. Populasi sapi Bali di Wilayah Instalasi populasi dasar akan tetap konstanapabila pengeluaran bibit sapi Bali tidak melebihi 22,08% dan wilayah tersebut mempunyaipotensi sebagai sumber bibit dengan net replacement rate yang tinggi.Kata kunci : Sapi Bali ; Instalasi Populasi dasar, NI; out put
EFEKTIFITAS PENAMBAHAN HORMON GONADOTHROPIN PADA MEDIUM MATURASI mSOF TERHADAP TINGKAT MATURASI OOSIT G Ciptadi; T Susilawati; B Siswanto; Helli N. Karima
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 12, No 1 (2011): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.095 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas supplementasi hormon gonadotrophin pada medium kultur maturasi sel terhadap tingkat pematangan oosit kambing secara in vitro. Materi yang digunakan adalah oosit kambing immature, FBS (GIBCO), NaCL Fisiologis 0,9%, mSOF, FSH, LH, hCG,PMSG (Intervet) Streptomicyn, Penicillin (Meiji),. Oosit kambing diperoleh dengan aspirasi ovarium kambing dari RPH Sukun – Malang. Ovarium dibawa dalam termos suhu 38 0C, diaspirasi folikel berdiameter 2 – 6 mm. Evaluasi didasarkan expansi cumullus oophorus dan keberadaan first polar body. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dilanjutkan dengan uji BNT, pada masing-masing perlakuan penambahan hormon .Hasil menunjukkan bahwa tingkat maturasi oosit kambing berdasarkan pengamatan ekspansi cumullus oophorus adalah 54% (FSH + LH) dan 44% (PMSG + hCG). Tidak ada pengaruh penambahan hormon yang berbeda terhadap tingkat maturasi. Tingkat maturasi berdasarkan first polar body adalah 64,5% (FSH + LH) dan 68 % (PMSG + hCG). Hasil analisa statistika tidak menunjukkan pengaruh penambahan hormon yang berbeda. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan hormon FSH + LH dan  PMSG + hCG tidak berbeda nyata. Disarankan menambahkan hormon PMSG + hCG untuk maturasi in vitro pada medium mSOF karena harga hormon tersebut lebih murah dan perlu dilakukan mengenai ukuran penambahan dosis hormon yang sesuai. Kata Kunci: medium m SOF, IVM, Gonadotrophin, Oosit, Kambing   THE EFFICIENCY OF GONADOTROPHINB SUPPLEMENTATION OF MSOF MEDIUM ON THE MATURATION RATE OF IMMATURE OOCYTE IN VITRO.   Abstract The aims of the research is to stydy effectifity of gonadothrophin supplementation on maturation rate of immmature oocyte of goat in vitro. Immature oocyte was isolated from 2-6 mm diameter of folicles. Medium stock was suplemented with different treatment of Gonadotrophin : mSOF, FSH, LH, hCG (Intervet), PMSG (Intervet) Streptomicyn (Meiji), Penicillin (Meiji), Maturation rate was evaluated base on the cumulus oocyte  expantion and fisrt polar body extruction.  Result showed that there are no significant effect of hormomal suplementation on mSOF medium, wich  cumulus expantion of  54% (FSH + LH) dan 44% (PMSG + hCG). Meanwhilebase on extruction of first polar body was 64,5% (FSH + LH) dan 68 % (PMSG + hCG). It was conluded that hormonal treatment resulted in not diffetent effect to maturation rate . Suggested to, for practical purposes, using   PMSG + hCG  for IVM for the reason of in expensive and feasibility of hormone.   Key words: medium m SOF, IVM, Gonadotrophin, Oosit, Goat