Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Artikel Analisis kualitas garam krosok pada teknologi greenhouse tunnel di Kabupaten Kebumen Hilal Indra Kusuma Bhakti; Masruhi Masruhi; Riana Listanti
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.082 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.2.5047

Abstract

Kebumen merupakan salah satu sentra produksi garam yang potensial di Jawa Tengah karena mempunyai banyak pantai yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan garam. Kualitas garam di Kabupaten Kebumen masih belum mencapai hasil yang maksimal, dikarenakan hasil laboratorium sebelumnya menunjukan persentase kadar NaCl dari 6 KUGAR yang bervariasi mulai dari 91,92 % sampai dengan 98,52%. Perbedaan inilah yang menunjukan kualitas garam di Kabupaten Kebumen belum semuanya memenuhi syarat untuk bahan industri maupun konsumsi dengan kadar NaCl 97,46%. Kualitas garam juga sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti kecepatan angin, suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas garam krosok di Kabupaten Kebumen serta menganalisis apakah garam krosok yang dihasilkan sudah sesuai dengan syarat sebagai bahan baku garam konsumsi. Penelitian dilakukan pada bulan juli sampai Oktober 2020 di Kabupaten Kebumen, penelitian dilakukan secara eksperimental pada dua tempat yakni pada KUGAR Jagad Kidul dan KUGAR Lestari Sejahtera dengan masing-masing memiliki jumlah dan luas tunnel yang berbeda. KUGAR Jagad Kidul memiliki jumlah tunnel 7 (1 tandon, 5 meja peminihan dan 1 meja kristalisasi) dengan panjang 15 meter, lebar 3 meter dan tinggi 1,8 meter sedangkan KUGAR Lestari Sejahtera memiliki jumlah tunnel 11 (1 tandon, 9 meja peminihan dan 1 meja kristalisasi) dengan panjang 8 meter, lebar 3 meter dan tinggi 1,8 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian tentang Faktor yang mempengaruhi kualitas garam krosok dengan menggunakan analisis korelasi parsial pada jam 07.00, 12.00 dan 17.00 di kedua KUGAR menunjukan korelasi yang bervariasi dari sangat kuat, kuat, cukup, lemah, dan sangat lemah antara kadar be dan iklim mikro (suhu air, suhu in, suhu out, RH in, RH out, kecepatan angin dan intensitas cahaya). Berdasarkan hasil uji kimia kadar NaCl dari KUGAR Jagad Kidul dan Lestari Sejahtera semuanya telah memenuhi syarat jumlah kadar air, untuk kadar Natrium Klorida (NaCl) pada KUGAR Jagad kidul telah memenuhi syarat sedangkan KUGAR Lestari sejahtera belum memenuhi syarat garam konsumsi karena nilai NaCl<94%. Hasil analisis uji organoleptik dengan uji pembedaan segitiga pada kedua kugar tidak dapat menyatakan adanya perbedaan yang nyata baik bau, rasa dan warna. Hasil uji pembedaan duo trio, kriteria bau P387 dan P785 (berbeda tidak nyata), T376, T548 dan T753 (berbeda sangat nyata), kriteria rasa semua sampel garam terdapat perbedaan sangat nyata sedangkan kriteria warna semua sampel garam menunjukan tingkat sempurna (berbeda dengan garam acuan).
Pemurnian Biogas dengan Metode Adsorbsi pada Variasi Waktu Pemurnian dan Laju Aliran menggunakan Adsorben Arang Aktif dan Silika Gel Abdul Mukhlis Ritonga; Masruhi Masruhi; Dewi Novita
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.862 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.2.5170

Abstract

Biogas purification is an effort to increase the calorific value of biogas. The CO2 content in biogas causes the calorific value of the biogas to decrease, so it is necessary purification is carried out to reduce CO2 gas levels and to increase gas levels CH4. The research objectives were 1)To determine the effect of refining time on quality biogas, 2)Knowing the effect of gas flow rate on purification on the quality of the biogas produced, and 3) Determine the duration of purification and the best gas flow rate for purification biogas. The research method used a completely randomized design (CRD) with two factors namely the purification time (15, 20, and 25 minutes) and the gas flow rate (2,4, and 6 L/min) respectively repeated three times, then analyzed the data using the ANOVA test and followed by the DMRT test. The results showed a C/N ratio of 19.46%, the average substrate temperature was 30.23°C, the average pH was 7.3, the total solid was 7.217, and volatile solid of 79.459. ANOVA test results show that there is a significant effect on methane content, while carbon dioxide content has no effect real. The best purification time and biogas flow rate were 25 minutes (178,018.01 ppm) and 6 L/minute (474,744.3 ppm) because it produces the highest methane content, while for the content carbon dioxide at a purification time of 20 minutes (1201.62 ppm) and a gas flow rate of 4 L/minute (52,012.4 ppm) due to produces the lowest levels of carbon dioxide