Suci Amanati
Program Studi Fisioterapi, Universitas Widya Husada Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFEKTIFITAS MODALITAS LATIHAN TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS LUTUT DI KOTA MALANG Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Rakhmad Rosadi; Suci Amanati; Yudha Wahyu Putra
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 2 No. 2 (2020): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2020
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.925 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v2i2.15180

Abstract

Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang memiliki ciri khas yaitu terjadinya degradasi dari tulang rawan sendi. Terapi non farmakologis yang juga disarankan untuk penderita osteoartritis lainnya exercise yang di lakukan pada sendi lutut. Jenis exercise antara lain yang dapat dilakukan adalah home exercise, ataupun strengthening exercise yang berarti latihan penguatan yang meliputi quadriceps dan hamstring exercise, serta aerobik exercise seperti berjalan (forward walking or backward walking), bersepeda dan berenang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris perbandingan efektifitas pemberian terapi Fisioterapi terhadap penurunan nyeri pasien lansia dengan osteoartritis lutut. Penelitian ini memiliki desain cross-sectional dengan 30 partisipan yang merupak pasien OA lutut di Puskesmas Dinoyo, RST Soepraoen, dan RS UMM dan telah memenuhi kriteria inklusi. Semua partisipan kemudian dibagi menjadi Grup I (menerima terapi latihan selama 6 minggu), dan Grup II ( menerima terapi latihan selama 2 minggu). Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner VAS dan jenis analisa data yang dilakukan adalah uji paired T test dan independent T-test. Berdasarkan hasil uji paired T test  masing-masing untuk Grup I dan Grup II diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri responden antara sebelum dan setelah dilakukan terapi latihan pada masing-masing grup. Selanjutnya ketika dibandingkan outcome terapi yang diberikan pada Grup I dan Grup II diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua Grup, dimana Grup II relatif memiliki tingkat penurunan nyeri yang lebih baik dibandingkan dengan responden pada Grup I yang menerima terapi latihan selama 6 minggu