This Author published in this journals
All Journal AGRISE Solidaritas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Usaha Dan Kelayakan Agroindustri Minuman Sari Buah Apel Nuhfil Hanani; Abdul Aziz Hanafi
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.951 KB)

Abstract

Agroindustri ini mengolah buah apel menjadi minuman yang disebut sari buah apel. Agroindustri minuman sari buah apel mempunyai potensi untuk dikembangkan dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga pembuat minuman sari buah apel sendiri dan pendapatan masyarakat sekitar Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan usaha agroindustri minuman sari buah apel.  (2) Mengetahui besarnya tingkat kelayakan usaha agroindustri minuman sari buah apel.  Hasil perhitungan dari penelitian ini menujukkan bahwa total biaya untuk satu kali proses produksi minuman sari buah apel mencapai Rp 5.341 per produksinya, keuntungan yang diperoleh rata-rata mencapai Rp 26.100, sedangkan perhitungan R/C rasio usaha minuman sari buah apel di Koperasi Usaha Mandiri Lestari Makmur menunjukkan angka  >1, yaitu sebesar 1,077 dan Break Event Point (BEP unit) didapat nilai sebesar 4 kardus (yaitu 2 kardus kemasan 100 ml dan 2 kardus kemasan 165 ml), sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha agroindustri minuman sari buah apel di Koperasi Usaha Mandiri Lestari Makmur layak untuk dikembangkan. Kata kunci: Agroindustri Minuman Sari Buah Apel, Total Biaya, Penerimaan dan   Keuntungan, R/C rasio, Break Event Point
COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG INKLUSIF MELALUI SISTEM ZONASI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA. : COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG INKLUSIF MELALUI SISTEM ZONASI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SURAKARTA. Hanafi, Abdul Aziz; Suranto, Joko; Suhita, Damayanti
Solidaritas Vol 7 No 1 (2023): Solidaritas
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Collaborative Governance sangat penting dalam mengoptimalkan penerapan kebijakansistem zonasi di surakarta dimana dengan adanya kebijakan sistem zonasi tersebut dapat meratakankualitas pendidikan yang ada di Surakarta sehingga penyebaran pendidikan dapat merata dan dapatberjalan dengan adil tanpa adanya perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanlangkah-langkah pemerintah Kota Surakarta dalam berkolaborasi dan bekerjasama menjalankankebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan pendidikan yang inklusif melalui sistem zonasi dikota Surakarta. Berdasarkan judul yang disajikan diatas maka dapat dilihat bagaimana prosesCollaborative Governance dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif melalui sistem zonasi diDinas Pendidikan Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan Indikator CollaborativeGovernance dari Ansell and Gash (2008:12) yaitu Kondisi Awal, Desain Kelembagaan,Kepemimpinan, dan Proses kolaborasi. Selain itu, penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengananalisis data kualitatif dengan menggunakan model miles, Huberman, dan saldana yaitu dengancara (1) Pengumpulan Data, (2) Kondensasi Data, (3) Penyajian Data, dan (4) PenarikanKesimpulan dan mengumpulkan data menggunakan metode observasi, wawancara, danDokumentasi.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti yaitu dapat disimpulkan bahwaKolaborasi yang dilakukan Dinas Pendidikan dengan pihak terkait dalam melaksanakan sistemzonasi telah terlaksana dengan baik, hal ini ditandakan dengan keberhasilannya pelaksanaannyasistem zonasi di kota Surakarta. Antar pelaku kolaborasi dalam menjalankan tugasnya sudahbekerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Adapun rekomendasi dari peneliti antara lainmembangun Kerjasama dengan pihak swasta dan juga akademisi agar pencapaian tujuanmenggunakan metode Collaborative Governance dapat tercapai secara maksimal dan juga ideal.Selain itu sebaiknya membuat visi-misi tertulis dengan para pihak yang berkolaborasi agar tujuanbersama dapat lebh dipahami dan juga dicapai, serta agar meningkatkan koordinasi antarpemimpin sehingga tujuan penerapan sistem zonasi dapat semakin baik.Kata Kunci: Collaborative Governance, Pendidikan Inklusif, Sistem Zonasi