Venza Rhoma Saputra
Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SAOMI (SAOENG MIMPI): EDUKASI CERDAS MEMBANGKITKAN JUTAAN PELANGI Styawan, Bayu; Saputra, Venza Rhoma; Miratunnisa, Ima; Alamsyah, Indra; Sulardi, Anom
Program Kreativitas Mahasiswa - Pengabdian Kepada Masyarakat PKM-M 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Statistical Data from the Ministry showed that Social abandoned children in Indonesia reached 4.8 million children. Most of them are accommodated in orphanage. But the orphanage they lived is still much less fulfilled facilities, so that they tend to get bored with the activities in the orphanages. It needs other activities that could eliminate their bored feeling. One of the methods is smart education activity such as an introduction to the profession, self-employment training, and write training. After smart education activities implemented at the orphanage, it will open their mindset and will increase their independence.
Pemanfaatan Tumbuhan Lokal secara Tradisional dalam Peningkatan Ketahanan Pangan oleh Suku Dayak Iban di Desa Mensiau, Kalimantan Barat Arini, Wahyuningyan; Saputra, Venza Rhoma; Ramadani, Harri
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.01.05

Abstract

Suku Dayak Iban Desa Mensiau merupakan masyarakat asli Kalimantan Barat yang tinggal di daerah penyangga kawasan konservasi, yaitu Taman Nasional Betung Kerihun. Masyarakat tersebut memanfaatkan sumber daya hutan, baik di dalam maupun luar kawasan konservasi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan tumbuhan lokal sebagai bahan pangan oleh suku Dayak Iban Desa Mensiau. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara secara mendalam terhadap 40 orang (10%) penduduk Desa Mensiau. Pengetahuan masyarakat mengenai tumbuhan lokal yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan diwariskan secara turun-temurun. Terdapat 17 jenis tumbuhan lokal yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Tumbuhan pantu atau ransa (Astrocaryum sp.) paling banyak dimanfaatkan sebagai makanan. Daun, batang muda atau umbut, dan tunas merupakan bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan sering diolah dengan cara dimasak sesuai dengan selera. Tumbuhan lokal yang dapat dikonsumsi dipercaya memiliki khasiat sebagai obat sakit perut dan hipertensi. Tumbuh-tumbuhan lokal tersebut dilestarikan oleh suku Dayak Iban Desa Mensiau dengan cara dibudidayakan, terutama jenis sawi hutan, pantu atau ransa, sagu, dan melinjo. Konservasi jenis tumbuhan lokal dan kearifan lokal harus terus dikolaborasikan dan dijaga dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.