Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH Krismanto, Riki; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.506

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya guru yang menggunakan model ceramah dan kurangnya  kemampuan menganalisis yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Subang pada tanggal 6 April sampai 6 Mei 2015. penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes esay, lembar observasi dan angket. populasi adalah seluruh siswa kelas X. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan menggunakan model inkuiri. Masing-masing kelas diberi pretes dan postes. Uji hipotesis postes menunjukan nilai thitung ttabel (3,77 2,00) maka Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah. Persentase kemampuan menganalisis siswa kelas eksperimen adalah 83% (sangat baik),  dan kontrol 73% (baik). Nilai N-Gain kelas eksperimen adalah 0,65 dan kontrol 0,49 menunjukan peningkatan kemampuan menganalisis pada kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol. Persentase lembar observasi menunjukan bahwa 82% rencana pembelajaran yang dibuat telah terlaksana dengan baik. Persentase angket adalah 88% siswa merespon positif pembelajaran yang telah dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah.Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Menganalisis, Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah
PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION MELALUI LKS BERBASIS MASALAH TERHADA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 2 JALAKSANA Saputri, Nurwulan; Suganda, Ondi; Lismaya, Lilis
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.1340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada konsep ekosistem melalui penerapan model Student Teams Achievment Divisionyang  disertai dengan LKS Berbasis Masalah. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental dengan desain penelitian yaitu pretest-posttest control group design.Populasi penelitian semua siswa kelas VII SMP Negeri 2 Jalaksana di tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dengan tekhnik cluster random sampling. Sampel penelitian dari kelas VII C sebagai kelas kontrol dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dengan tes uraian (pretest-posttest), LKS berbasis masalah, lembar observasi guru dan siswa, dan angket respon siswa terhadap proses pembelajaran. Analisis data diambil menggunakan uji t, berdasarkan uji t didapatkan thitung(4,5) ttabel(2,005) dengan taraf signifikan 5% yang artinya Ho ditolak dan H1 dengan nilai gain kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yaitu 0,48 dalam kriteria sedang dan kelas kontrol 0,22 dalam kriteria rendah, hasil analisis LKS berbasis masalah mencapai persentase 75,3% dalam kriteria baik, lembar observasi guru dan siswa mencapai 89% dan 72,5%, dan hasil analisis angket respon siswa mencapai 87%. Hal diatas menunjukkan bahwa penerapan model Student Teams Achievment Division yang disertai dengan LKS Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi ekosistem.Kata Kunci: Model STAD, LKS Berbasis Masalah, Kemampuan Berpikir Kritis
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI Pramuditha, Lufthy Irega; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i2.835

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah lemahnya kemampuan bernalar siswa yang diakibatkan karena proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu mind map terhadap kemampuan penalaran siswa pada konsep sistem reproduksi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kadugede tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitiannya yaitu kelas XI IPA 3 sebagai eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik menggunakan uji t didapatkan t hitung t tabel, yaitu 4,61 2,65, yang berarti pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantu mind map  berpengaruh terhadap kemampuan penalaran siswa. Hasil tes kemampuan penalaran didapatkan presentase nilai rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu  56,57% dan untuk kelas kontrol yaitu 49,42%.  Dari kedua kelas sampel tersebut, presentase nilai indikator kemampuan penalaran tertinggi yaitu pada indikator membuat induksi. Nilai rata-rata level kemampuan penalaran kelas eksperimen berada pada level 3, sedangkan untuk kelas kontrol berada pada level 2. Hasil N-Gain untuk kelas eksperimen 0,32 dengan kategori sedang dan untuk kelas kontrol 0,18 dengan kategori rendah. Dari hasil analisis data angket sebanyak 89% siswa setuju bahwa PBL berbantu mind map dapat meningkatkan motivasi  belajar, berpengaruh terhadap kemampuan bernalar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dan terjadi peningkatan kemampuan penalaran siswa setelah menggunakan model pembelajaran PBL berbantu mind map. Kata Kunci : Kemampuan Penalaran, Mind map, Problem Based Learning (PBL), Sistem  Reproduksi.
PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5 KUNINGAN Rohmayanti, Nopi; Suganda, Ondi; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i2.814

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental yaitu One-Shot Case Study. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kuningan. Populasi penelitian berjumlah 3 kelas yang berjumlah 63 siswa dan pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling yaitu mengambil kelas VII B. Data kemampuan memecahkan masalah dikumpulkan dengan menggunakan tes uraian, selain itu sebagai data untuk mengetahui berjalan atau tidaknya sintak inkuiri terbimbing dalam pembelajaran peneliti menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan Statistik parametrik. Hasil penelitian dari lembar observasi menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing telah terlaksana 71,42%. Hasil penelitian dari tes uraian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah pada konsep pencemaran lingkungan dengan Zhitung (2,42) Ztabel (2,33). Untuk Zproporsi (30,36) Ztabel (2,33) menujukan bahwa lebih dari 75% siswa yang mencapai nilai diatas KKM.Kata Kunci: inkuiri terbimbing, kemampuan pemecahan masalah, pencemaran lingkungan
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSRESI Kurniawan, Cece; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.1251

Abstract

Hasil pembelajaran masih menunjukkan banyak siswa belum terampil dalam memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Masih banyak guru biologi yang belum memanfaatkan multimedia interaktif. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantu multimedia interaktif terhadap keterampilan pemecahan masalah siswa kelas XI pada materi sistem eksresi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design, dengan teknik pengambilan sampel yang dipilih yaitu digunakan Cluster Random Samplin. Subjek kelas eksperimen sebanyak 33 siswa sebagai dan kelas kontrol sebanyak 31 siswa. Instrumen yang digunakan adalah   tes   keterampilan  pemecahan maslah,   lembar observasi dan angket. Data dianalisis menggunakan uji-t dengan alfa 5%. Hasil uji hipotesis menunjukan nilai t hitung t tabel (6,9 2,66), berarti terdapat pengaruh model Problem   Based   Learning   (PBL) berbantu multimedia interaktif terhadap keterampilan memecahkan masalah dengan indeks N-Gain 0,58, termasuk kategori sedang. Oleh karena itu, disarankan guru biologi menggunakan model PBL berbantu multimedia interaktif pada topik lainnya untuk melatihkan keterampilan pemecahan masalah siswaKata Kunci : Keterampilan memecahkan masalah, Problem Based Learning (PBL), multimedia interaktif
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN METAKOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X Lestari, Hanifah Nur; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i02.745

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah proses pembelajaran yang tidak bervariasi menyebabkan siswa kurang mengembangkan keterampilan berpikirnya terutama dalam menyadari pengetahuan metakognitifnya. Akibatnya siswa kesulitan memecahkan permasalahan yang diberikan padahal permasalahan yang diberikan merupakan masalah yang nyata dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan metakognitif dengan kemampuan pemecahan masalah melalui model Problem Based Learning (PBL) pada konsep pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kuningan dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas X dan sampel yang digunakan sebanyak 68 siswa yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model PBL dan kelas kontrol menggunakan model inquiry terbimbing. Desain penelitian ini adalah Posttest Only Control Design. Untuk mengumpulkan data digunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan tes uraian kemampuan pemecahan masalah. Hasil uji t untuk variabel pengetahuan metakognitif menunjukan thitung ttabel  (4,38 2,65) artinya ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil tes MAI dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan metakognitif siswa kelas eksperimen dikategorikan sangat baik dan siswa kelas kontrol hasilnya dikategorikan baik. Hasil uji t untuk variabel kemampuan pemecahan masalah menunjukan thitung ttabel (3,72 2,65) artinya ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil posttest kemampuan pemecahan masalah menggunakan model pembelajaran PBL. Dalam hasil penelitian ini pada total keseluruhan indikator yang tercapai mendapatkan rata-rata total rubrik yang didapat yaitu 3,1 yang menunjukan kriteria baik, sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan rata-rata total rubrik yaitu sebesar 2,9 yang menunjukan kriteria baik juga. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa sudah mencapai kriteria baik pada tiga indikator. Hasil korelasi diketahui rxy = 0,74 yang berarti memiliki korelasi yang cukup dan berkorelasi positif. Sehingga ada hubungan antara pengetahuan metakognitif siswa dengan kemampuan pemecahan masalah melalui model pembelajaran PBL. Sedangkan rata-rata persentase hasil angket menunjukan 85,29% siswa merespon positif  terhadap pembelajaran menggunakan PBL.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) PADA KONSEP ANIMALIA DI KELAS X MIPA Marta, Mila H. Catria; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.802

Abstract

Keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa dalam bersikap ilmiah dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Siswa cenderung kurang terampil dalam mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, hingga membuat kesimpulan dalam mengkaji fenomena sains yang telah difasilitasi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode praktikum berbasis Modified Free Inquiry (MFI) dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada konsep Animalia di Kelas X MIPA SMA Negeri di Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen soal tes, asesmen kinerja dan lembar observasi. Hasil penelitian pada postest menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol berdasarkan uji kesamaan rata-rata (Mann Whitney) yaitu 0,277 dengan taraf signifikasi 0,277 0,05 . Hal tersebut menyimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal serupa dengan perhitungan uji n-gain yang memiliki nilai 0,284 dengan taraf signifikasi 0,284 0,05 yang menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains di kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh beda. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan metode praktikum yang berbasis Modified Free Inquiry maupun metode praktikum yang berbasis Group Investigation dalam meningkatkan keterampilan proses sains pada pembelajaran Biologi, materi Animalia. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Modified Free Inquiry maupun Group investigation dalam praktikum untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.Kata kunci : keterampilan proses sains, metode praktikum, model Modified Free Inquiry
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN ALAT PERAGA SEDERHANA TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF Masitoh, Uum; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v11i1.1510

Abstract

Proses pembelajaran yang tidak bervariasi menyebabkan siswa kurang mengembangkan keterampilan berpikirnya terutama kesadaran metakognitifnya. Akibatnya siswa kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan padahal proses pembelajaran dihubungkan dengan masalah nyata dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga sederhana terhadap kemampuan metakognitif siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan sampel yang digunakan sebanyak 62 siswa yang diambil secara acak menggunakan teknik cluster random sampling. Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Only Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan tes uraian kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil tes MAI dengan menggunakan model discovery learning dengan alat peraga sederhana. Kesadaran metakognitif siswa kelas eksperimen dikategorikan sangat baik dan siswa kelas kontrol hasilnya kategori baik. Hasil uji t menunjukan adanya perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif siswa antara siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery learning dengan alat peraga sederhana. Penerapan model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga sederhana berpengaruh terhadap kemampuan metakognitif siswa
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cahyeni, Rina; Suganda, Ondi; Lismaya, Lilis
Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2019): Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.686 KB) | DOI: 10.25157/jpb.v7i1.4306

Abstract

The aim of this research is to analyze the application of Problem Based Learning (PBL) model to students' communication skills on environmental pollution material. The method used was Quasi-experimental with pretest-posttest control group design. The population is all students of class X and sampel used as many as 38 students in the experimental class and 38 students in a class taken control receipts Cluster random sampling technique. The instruments used in this research are description test, performance assessment, observation sheet and questionnaire. The results showed that the complete body of the stages of the model PBL and implemented in accordance with the order of the syntax of the learning model, so it can improve the communication skills of students is evident from the results of hypothesis testing showed the value of tcount > t table (4.61>2.65) then H 1 received. Where the average value obtained 82 posttest experimental class in the high category while the control class 68 including lower category, then taught using a model of PBL in the experimental class is better than classroom teaching model of control. This proved that the model of PBL affects the communication skills of students as a model of PBL as a whole engages students in the learning process from beginning to end. In addition, students responded positively to the application of this model. Keywords: Communication Skills, Problem Based Learning (PBL), Environmental  Pollution
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X Sindy Dewina; Ondi Suganda; Rahma Widiantie
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i02.748

Abstract

ABSTRAKLatar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya guru yang menggunakan model konvensional (ceramah) dan kurangnya kemampuan menganalisis serta keterampilan berargumentasi yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan menganalisis dan keterampilan berargumentasi siswa pada konsep pencemaran lingkungan di kelas X SMAN 1 Cigugur. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Quasi Experimental dengan Posttest-Only Control Design yang diterapkan pada kelas X-6 sebagai kelompok kontrol dan X-2 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Data kemampuan analisis dan keterampilan berargumentasi siswa dikumpulkan dengan tes uraian. Data respon siswa terhadap model pembelajaran PBL dikumpulkan dengan angket. Data dianalisis dengan uji t dan korelasi Product Moment. Hasil angket siswa terhadap model pembelajaran PBL yang digunakan menunjukkan respon positif 81,41%. Hasil uji t pada kemampuan menganalisis menunjukkan perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok thitung ttabel  yaitu  3,14 2,65, begitu juga pada hasil uji t keterampilan berargumentasi thitung ttabel  yaitu  4,41 2,65. Hasil kualitas kemampuan menganalisis siswa berada pada level II dan keterampilan argumentasi siswa berada  pada level III. Uji korelasi menunjukan nilai koefisien korelasi 0,13 yang berkriteria sangat rendah. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran PBL terhadap kemampuan menganalisis dan keterampilan berargumentasi siswa pada konsep pencemaran lingkungan dan terdapat hubungan antara kemampuan menganalisis dengan keterampilan berargumentasi siswa melalui model pembelajaran PBL.Kata kunci : Keterampilan Berargumentasi, Kemampuan Menganalisis, Problem Based Learning (PBL).