Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN Agustia, Dita Hasti; Dirdjosoemarto, Soendjojo; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.819

Abstract

The background of the research is student’s analytical thinking in biology class still low. That showed by student difficulty to identified and formulated the problem, unknown to separated and connected some parts of problem, and difficulty to make summarize based on relevant data and facts. The research question is how the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency? The research purposed is to know the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency. The method used in the research is experimental design. The population of the research is all of students at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus academic years 2012/2013 about eight classes they are 256 students. The sampling technique with cluster random sampling, so the writer choose sample randomly and get class X.8 with 35 students. The technique of data processing used is normality test and hypothesis test (z test). The normality test does to know the normality of data and the result is ² hit (6,450) ² daf (11,07),  so the data is distributed normally. The hypothesis test does to know the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency. Based on the statistical accounting the result is z hit (5,702) z daf (1,65), so Hi is accepted means that they are the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency. Based on the analytical result of postest data, using of active knowledge sharing strategy can improve student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept, it showed by the postest value get average 83,057 and analytical data of assesmen include to good category.Key words: active knowledge sharing strategy, analytical thinking skill
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 1 KADUGEDE Riana, Angga; Dirdjosoemarto, Soendjojo; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa melalui implementasi metode discovery learning. Keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keterampilan mengamati, mengklasifika-sikan, berhipotesis, dan berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kadugede dengan metode quasi experiment yang menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simplerandom sampling. Sampel penelitian meliputi kelompok eksperimen berjumlah 39 siswa dengan menggunakan metode discovery learning dan kelompok kontrol 40 siswa dengan menggunakan metode konvensional (ceramah). Tes uraian diberikan pada saat pretest dan posttest. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa tidak berbeda nyata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka untuk mengetahui adanya pengaruh akibat dari perlakuan yang diberikan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan data posttest. Pengujian hipotesis berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t diperoleh hasil thitung  6,1256 dan ttabel 1,6649 ini berarti thitung ttabel. Hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui implementasi metode discovery learning. Berdasarkan penelitian di atas, metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) siswa.Kata kunci : Metode discovery learning, Keterampilan Proses Sains (KPS)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP KREATIVITAS DAN PREATASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH DI SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG Rohmah, Soviati; Nurlaelah, Ilah; Setiawati, Ina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i2.830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model Project Based Learning (PJBL) terhadap kreativitas dan prestasi belajar serta untuk mengetahui hubungan antara kreativitas dan prestasi belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah Eksperimental design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Ciawigebang Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 351 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling, terdapat 2 kelompok sampel yaitu kelas model PJBL sebanyak 38 siswa dan kelas metode proyek sebanyak 38 siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah  assessment kreativitas produk, test uraian kemampuan berpikir kreatif, assessment kinerja PJBL, dan angket siswa. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik nonparametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis pengaruh penerapan PJBL terhadap kreativitas produk menggunakan uji Wilcoxon didapatkan ZhitungZ(0,025) yaitu 5,11,98 artinya ada pengaruh penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap kreativitas siswa dan uji hipotesis pengaruh penerapan model Project Based Learning (PJBL) terhadap prestasi belajar didapatkan ZhitungZ(0,025) yaitu 4,81,98 yang artinya ada pengaruh model Project Based Learning (PJBL) terhadap prestasi belajar siswa, serta uji koefisien korelasi untuk mengetahui hubungan kreativitas dan prestasi belajar yang dibelajarkan melalui model PJBL didapatkan rhitungrtabel yaitu 2,92,58 artinya terdapat hubungan antara kreativitas dan prestasi belajar. Kata Kunci : Model Project Based Learning (PJBL), Kreativitas, Prestasi Belajar
UJI AKTIVITAS ATIBAKTERI EKSTRAK KLOROFORM UBI JALAR (Ipomoea batatas L) PADA BAKTERI Escherichia coli Amanah, Novi Fajar; Muis, Abdul; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i2.809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya aktivitas antibakteri ekstrak kloroform ubi jalar (Ipomoea batatas) peda bakteri E.coli. Ekstrak kloroform ubi jalar (Ipomoea batatas) diperoleh dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak kental kemudian difraksi dengan pelarut kloroform dan menghasilkan ekstrak kental kloroform. Konsentrasi yang digunakan adalah 2000 ppm, 1000 ppm, 500 ppm. Ekstrak kental kloroform kemudian diujikan pada bakteri E.coli, aktivitas antibakteri dilakukan dengan cara difusi agar. Daya kerja antibakteri dilakukan dengan mengukur zona hambat yang terbentuk di daerah sekitar kertas cakram. Data dianalisis dengan uji One Way Anova. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak kloroform ubi jalar (Ipomoea batatas) varietas AC putih dengan rata-rata zona hambat yang terbesar yaitu 7,8 mm pada konsentrasi 2000 ppm dan 500 ppm, dan yang kecil yaitu 2 mm pada konsentrasi 1000 ppm. Kekuatan hambat aktivitas antibakteri ekstrak kloroform ubi jalar (Ipomoea batatas) pada bakteri E.coli termasuk dalam kategori lemah hingga sedang. Hasil ujilanjut LSD menunjukkan adanya beda nyata pada perlakuan 2000 ppm.Kata Kunci : Aktivitas Antibakteri, Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.), Escherichia coli
PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5 KUNINGAN Rohmayanti, Nopi; Suganda, Ondi; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i2.814

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kemampuan siswa untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental yaitu One-Shot Case Study. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Kuningan. Populasi penelitian berjumlah 3 kelas yang berjumlah 63 siswa dan pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling yaitu mengambil kelas VII B. Data kemampuan memecahkan masalah dikumpulkan dengan menggunakan tes uraian, selain itu sebagai data untuk mengetahui berjalan atau tidaknya sintak inkuiri terbimbing dalam pembelajaran peneliti menggunakan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan Statistik parametrik. Hasil penelitian dari lembar observasi menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing telah terlaksana 71,42%. Hasil penelitian dari tes uraian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuri terbimbing berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah pada konsep pencemaran lingkungan dengan Zhitung (2,42) Ztabel (2,33). Untuk Zproporsi (30,36) Ztabel (2,33) menujukan bahwa lebih dari 75% siswa yang mencapai nilai diatas KKM.Kata Kunci: inkuiri terbimbing, kemampuan pemecahan masalah, pencemaran lingkungan
Bioaktivitas Ekstrak N Heksan Umbi Ubi Jalar AC Kuningan (Ipomoea batatas) Dalam Menghambat Pertumbuhan Beberapa Patogen Dan Pemanfaatannya Untuk Fortifikasi Makanan Ilah Nurlaelah
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 2 No. 1 (2016): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.251 KB)

Abstract

AC kuningan sweet potato (Ipomea batatas) is one of the endemic plants in Kuningan district which became the biggest commodity. Sweet potato tuber is a food rich in vitamins and minerals that include beta carotene, polyphenols, vitamin B1, vitamin C, calcium, phosphorus, iron, potassium and sodium. This study aimed to obtain the best concentration of n-hexane extract of AC Kuningan sweet potato tubers (Ipomea batatas) in inhibiting the growth of some pathogens from the type of potato AC red and white AC Kuningan tested against microbes in the form of selected bacteria comprising E. coli, Bacillus sp and Staphylococcus sp collection of FKIP UNIKU biology laboratory, determined the content of polyphenols and antioxidant activity as well as the potential for the best formula in the sweet potato flour fortified biscuits. The method used was experimental laboratory. Data on antibacterial bioactivity was measured by paper disc diffusion method, analysed chemical compounds through spectrophotometer polyphenols and antioxidant activity with DPPH method. Analysis of the data was used for testing antibacterial that was ANOVA test. Determining the level of preference for the value of biscuit products was using hedonic test and Freadment. The results showed that the highest inhibitory potency extract of n-hexane potato red AC shown at a concentration of 2000 ppm n-hexane while to extract the white yam AC shown at a concentration of 500 ppm. Both types of potato AC Brass had fairly high polyphenol content for sweet potatoes 356.78 ± 19.25 ppm and white potatoes 206.72 ± 6.90 ppm and antioxidant activity with IC50 values are shown respectively in figures 1759.89 ± 1793.60 ± 7.18 ppm and 25.41 ppm was beneficial to fight free radicals. Test formulation 1 ranking indicated that it wasmore desirable biscuits by panelists in terms of taste, texture, color and aroma. It showed sweet potato flour helpful for fortifying foods that had nutritional value and better flavor.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DITINJAU DARI PENALARAN SISWA Ilah Solehati Faudiah; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan memecahkan masalah ditinjau dari penalaran siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah test penalaran siswa, test uraian, assesment kinerja, self assesment, lembar observasi dan angket siswa. Uji hipotesis dengan menggunakan uji t, korelasi dan analisis regresi sederhana untuk menelaah pengaruh model PBL terhadap kemampuan memecahkan masalah ditinjau dari penalaran siswa, didapatkan Thitung 1150 lebih besar dari Ttabel 2,655 yang artinya ada pengaruh kemampuan memecahkan masalah siswa yang menerapkan model PBL dengan yang tidak menerapkan model PBL, serta 0,93 nilai korelasi dan regresi 0,92. Sehingga kemampuan penalaran siswa berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswaKata Kunci: Model Problem Based Learning (PBL), Kemampuan Memecahkan Masalah, Kemampuan Penalaran
Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Meneliti Pada Program Riset Autentik Ilah Nurlaelah; Ari Widodo; Sri Redjeki; Taufik Rahman
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 13, No 2 (2021): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v13i2.4232

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan untuk menilai keterampilan meneliti siswa kelompok ilmiah remaja pada program riset autentik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari define, design, develop dan tahapan diseminasi. Selama tahap define, dilakukan uji validitas konten dan konstruksi terhadap soal keterampilan meneliti. Kemudian, konstruksi soal tes dikembangkan dan direvisi. Uji coba diberikan untuk dianalisis dengan validitas dan reliabilitas internal. Hasil penelitian ini berupa seperangkat instrumen tes keterampilan meneliti yang terdiri dari 7 aspek keterampilan meneliti yang diadaptasi dan dimodifikasi dari matriks assesmen pengembangan keterampilan meneliti (RSD) dari Willison O’Regan kemudian dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk mengukur aspek keterampilan meneliti, yaitu Identifikasi masalah, Merumuskan masalah, Merumuskan hipotesis, Membuat rancangan/desain penelitian, Mengumpulkan data, Menganalisis data, dan Membuat kesimpulan. Soal disajikan dalam konteks wacana memuat permasalahan limbah pabrik tahu. Hasil validasi ahli dan uji coba menunjukkan bahwa kesepuluh pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Demikian hasil dari studi ini merekomendasikan penggunaan instrumen tes ini untuk penelitian dalam mengukur keterampilan meneliti pada program riset autentik.Abstract: This study aims to develop an instrument used to assess the researching skills of students in the youth scientific community in an authentic research program. This study used a research and development method consisting of define, design, develop and dissemination stages. During the define stage, a content and construction validity test was conducted on the research skill questions and then the construction of test questions was developed and revised. The given trial was analyzed by internal validity and reliability. The results of this study were a set of research skills test instruments consisting of 7 aspects of researching skills; Identifying the problems, Formulating the problems, Formulating hypotheses, Making research designs, Collecting data, Analyzing data, and Making conclusions; which is adapted and modified from the Willison O'Regan's research skills development assessment matrix (RSD).  That result was developed into 10 questions to measure the aspects of research skills which were presented in the discourse context regarding the problem of tofu factory waste. The results of the expert validation and trials showed that the ten questions were valid and reliable. Accordingly, the results of this study recommend the use of this test instrument for research in measuring research skills in authentic research programs.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK DI SMA Tita Riani Komala; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan penalaran siswa siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari kemampuan akademik di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain faktorial eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Jalaksana di tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 5 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan tes uraian, metode observasi  (assesment kinerja kemampuan penalaran, lembar observasi PBL, dan self assesment) dan dokumentasi. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis peningkatan menggunakan uji t didapatkan p 0,05 yaitu 0,044 0,05 yang artinya ada peningkatan kemampuan penalaran siswa dan uji two way anava untuk mengetahui penerapan model PBL diantaranya : (1) Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang menerapkan model PBL dan yang tidak menerapkan  model PBL (p 0,05; 0,000 0,05). (2)Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran siswa berdasarkan kemampuan akademik (p 0,05; 0,203 0,05).(3) Tidak ada interaksi antara model PBL dan kemampuan akademik dengan penalaran (p 0,05; 0,981 0,05).Kata Kunci : Model PBL, Kemampuan Penalaran, Kemampuan Akademik
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA PADA MATERI BIOLOGI Lia Apriyani; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana penerapan PBL dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir kritis ditinjau dari kemampuan akademik siswa. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dan jenis instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah tes uraian sebagai data utama dan lembar observasi sebagai data pendukung. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Darma tahun ajaran 2014/2015  sebanyak 3 kelas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model PBL, (2) ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  model PBL dan non PBL, (3) tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  akademik atas, sedang dan bawah, (4) tidak ada interaksi model pembelajaran dan kemampuan akademik dengan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata kunci: model PBL, berpikir kritis, kemampuan akademik