Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN BESI (Fe) DALAM SEDIMEN DASAR DAN KETERKAITANNYA DENGAN KARBON ORGANIK&UKURAN BUTIR DI MUARA WISO, JEPARA Lilik Maslukah; Sri Yulina Wulandari; Aulia Septine Herlintang; Muslim Muslim
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.828 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i2.9474

Abstract

Perairan Wiso, Ujungbatu, Jepara merupakan wilayah perairan yang memiliki aktivitas cukup padat, seperti aktivitas nelayan yang dapat berdampak pada kenaikan konsentrasi logam berat dalam sedimen dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi logam berat timbal dan besi pada sedimen, mengetahui hubungan antara konsentrasi logam berat dengan karbon organik total dan ukuran butir sedimen. Penelitian ini dilaksanakan pada 15 Oktober 2017 dengan metode kuantitatif. Konsentrasi logam berat disajikan dalam bentuk peta sebaran. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi timbal berkisar 33,5705 mg/kg – 79,6378 mg/kg dan 0,2793 mg/kg – 90,1040 mg/kg untuk besi. Konsentrasi timbal dan besi tidak selalu dipengaruhi oleh keberadaan karbon organik total dan ukuran butir sedimen akan tetapi konsentrasi timbal dan besi lebih dipengaruhi oleh jarak dari muara sungai sebagai sumbernya.
Pola Sebaran Logam Herat Pb dan Cd di Muara Sungai Babon dan Seringin, Semaran Sri Yulina Wulandari; Bambang Yulianto; Sukristiyo Sukristiyo
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 4 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.852 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.4.203-208

Abstract

Logam beratmerupakan salah satu polutanyangsering ditemukan dan menyebar diperairan estuarin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran logam berat Pb dan Cd dalam kolom air di Muara Sungai Babon dan Seringin Semarang. Sampel air diambil di delapan stasiun dan dianalisa dengan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kolom air, rata-rata kandungan logam berat Pb sebesar 0,038-0,128 ppm, dan Cd sebesar 0,021-0,076ppm. Nilai ini sudah melampaui ambang batas baku mutu sebagaimana yang ditetapkan oleh Kep Men KLH Rl No 51/2004. Pola sebaran logam berat timah hitam (Pb) dan cadmium (Cd) cenderung menurun konsentrasinya pada perairan yang menuju ke arah lautKata kunci: Pb, Cd, air, pola sebaran
UPTAKE Pb LIMBAH CAIR INDUSTRI KERTAS OLEH LELE DUMBO (Clarias gariepenus) DAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) Sri Yulina Wulandari
Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.224 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v1i1.2968

Abstract

Abstract The aims of this research was to study accumulation rate of Pb in both King Cat Fishes (Clarias gariepenus) and waterhyacinth (Eichornia crassipes), so was decreasing rate of Pb in waste water of pulp and paper industry. This research was experimental laboratorism. Eighteenth glass wessel were filled 10 litres the mixture of pulp and paper waste water and fresh water whereas  40% volume of pulp and paper waste water. The result sowed that Pb heavy metal content in both King Cat Fishes and waterhyacinths increased by  time treatment. Pb content in head of fishes was greater by aeration than that in body of fishes without aeration. Pb content in waterhyacinths was greater by aeration than that without aeration. Pb content in waste water decreased by time  treatment. The decreasing rate of Pb in waste water was greater by aeratin than that without aeration.   Key words: Uptake Pb, waste water, pulp and paper industry, King Cat  Fish, waterhyacinth
SEBARAN KANDUNGAN TOTAL FOSFAT DAN KARBON ORGANIK DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANJIR KANAL TIMUR, SEMARANG Jayanti Wahyuning Diyat; Sri Yulina Wulandari; Muslim Muslim
Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aliran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan salah satu jalur bagi masukan limbah domestik dan industri yang berpengaruh terhadap kondisi kualitas perairan pesisir Semarang Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran dari konsentrasi total fosfat dalam air dan total karbon organik dalam air dan sedimen dengan menggunakan metode kuantitatif melalui teknik analisa deskriptif. Hasil analisis menemukan bahwa sebaran konsentrasi total fosfat berfluktuatif, dengan konsentrasi berkisar 0,08 mg/l – 0,805 mg/l. Rata-rata konsentrasi fosfat anorganik dan fosfat organik berkisar 0,188 mg/l dan 0,142 mg/l. Sebaran karbon organik total dalam air semakin meningkat ke arah laut dan menurun di daerah sekitar muara. Adapun untuk konsentrasi tertinggi karbon organik dalam sedimen berada pada bagian muara sungai. Kisaran konsentrasi karbon organic total dalam air yakni 69,52 mg/l – 218,04 mg/l, sedangkan konsentrasi total karbon organik dalam sedimen berkisar 10% – 35%.
STUDI KANDUNGAN SENG DI AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK Iqbal Aditya Putra; Muslim Muslim; Sri Yulina Wulandari
Journal of Oceanography Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.896 KB)

Abstract

Perairan Morosari merupakan muara dari Sungai Sayung yang merupakan lintasan pembuangan limbah dari kawasan industri sepanjang Jl. Raya Semarang-Demak. Wilayah Perairan Morosari terletak dekat dengan pemukiman penduduk membuat wilayah perairan ini ramai akan aktivitas nelayan. Seng merupakan salah satu mikronutrien yang terdapat di laut yang memiliki peran penting bagi kehidupan ekosistem perairan laut. Metode yang digunakan adalah dengan metode deskriptif yang bertujuan membuat gambaran faktual, tentang obyek yang dikaji. Nilai konsentrasi seng terlarut berkisar 0,004 - 0,011 ppm saat surut dan saat pasang konsentrasi seng terlarut berkisar 0.003 - 0.008 ppm. Kandungan seng terlarut dengan konsentrasi tinggi terjadi pada stasiun 1, dan 2 baik dalam kondisi pasang maupun surut. Tingginya konsentrasi seng terlarut pada stasiun 7 saat surut dikarenakan daerah tersebut menjadi daerah pencarian kerang yang dilakukan dengan cara mengeruk sedimen sehingga terjadi resuspensi sedimen pada daerah tersebut. Nilai konsentrasi seng di sedimen berkisar 156,5-175,3 ppm. Kandungan seng di sedimen  tertinggi terdapat di daerah estuari (stasiun 1 dan 2). Konsentrasi seng di Perairan Morosari baik yang terlarut maupun di sedimen masih berada di bawah baku mutu yang ada.