Dwi Sarah
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Desain cut slope chart untuk evaluasi kestabilan lereng di atas badan jalan. Studi Kasus: Cinona, Cisalak dan Cijengkol, Kabupaten Bandung Barat , Jawa Barat Arifan Jaya Syahbana; Adrin Tohari; Eko Soebowo; Dwi Sarah; Khori Sugianti
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2552.226 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v4i1.49

Abstract

ABSTRAKTopografi daerah Jawa Barat didominasi oleh perbukitan yang menyebabkan sering terjadinya peristiwa tanah longsor pada lereng potongan di atas badan jalan, terutama pada musim hujan. Banyaknya frekuensi bencana longsor di atas badan jalan telah menimbulkan kerugian fisik akibat kerusakan jalan dan kerugian ekonomi  akibat terputusnya jalur transportasi. Untuk mengurangi kejadian bencana longsor di atas badan jalan, diperlukan pengetahuan tentang desain potongan lereng yang stabil berdasarkan kondisi sifat fisik, hidrologis dan keteknikan tanah setempat yang dapat dicapai dengan penyusunan desain chart lereng potongan (cut slope chart) yang tepat. Tulisan ini bertujuan untuk menghasilkan chart kestabilan lereng kupasan jalan dengan studi kasus di daerah Cinona, Cisalak, dan Cijengkol, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Metode penelitian yang dilakukan adalah investigasi geoteknik terdiri dari uji CPT dan bor tangan pada lereng-lereng tanah residual vulkanik, pengujian laboratorium sifat fisik, hidrologis, kuat geser tanah residual pemodelan numerik infiltrasi air hujan dan kestabilan lereng. Hasil penelitian menunjukkan chart kestabilan lereng kupasan pada badan jalan di lokasi penelitian mempunyai kecenderungan yang sama dimana angka aman menurun seiring dengan bertambahnya kejenuhan tanah lereng dan kemiringan lereng. Kemiringan lereng yang baik adalah tidak melebihi 45°. Hasil studi ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap desain lereng kupasan badan jalan yang tepat untuk dapat mengurangi berbagai kerugian ekonomis dan korban jiwa akibat longsor.Kata kunci: badan jalan, cut slope chart, kestabilan lereng, tanah longsorABSTRACTThe topography of West Java is dominated by hills where many slope failures frequently take place on the road cut slopes particularly during the rainy season. The frequent road cut slope failures had caused physical and economical losses due to the disruption of transportation. In order to mitigate the events of slope failures above the roadway, it is important to understand the stable slope cut design based on the in situ physical, hydrological and engineering properties which can be achieved by composing the design cut slope chart. This paper aims to construct a cut slope chart for case study of Cinona, Cisalak, dan Cijengkol, West Bandung Regency, West Java. The methods employed in this study were geotechnical investigation consisted of Cone Penetration Test (CPT) and hand boring carried out  in the volcanic residual soil slopes, geotechnical laboratory analysis to obtain the physical, hydrological and shear strength properties of the residual soil and numerical modelling of coupling rain water infiltration and slope stability analyses. The results show that the cut slope charts for the road cut slopes in the study area show similar tendency of decreasing factor of safety along with the increasing slope saturation and inclination. The favorable slope inclination is not exceeding 45°. This study shall contribute to the appropriate design of road cut slope to minimalize economic loss and casualties due to landslides/slope failures.Keywords: road, cut slope chart, slope stability, landslide/slope failure
MODELLING OF LAND SUBSIDENCE ALONG TANAH MAS -PELABUHAN SECTION SEMARANG CITY USING FINITE ELEMENT METHOD Dwi Sarah; Arifan J. Syahbana; R. Fajar Lubis; Asep Mulyono
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 21, No 2 (2011)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1811.957 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2011.v21.50

Abstract

ABSTRACT Land subsidence has been an apparent problem in the northern part of Semarang city, Central Java, which has caused enormous physical and economical impacts. This area is underlain by alluvium sediments of clay, silt, sand and gravel. The nature of the alluvium soil is soft and highly compressible which induces natural consolidation to occur. The lowering of groundwater table due to exploitation and loads of building and earth fill accelerate the rate of consolidation settlement. A study of land subsidence modeling was carried out in the northern part of Semarang city. Collection and analysis of data on the geology, hydrology, soil properties and monitored settlements were conducted. Modeling of land subsidence involved stress deformation analysis using finite element method. The settlements computed for selected section of the city of Semarang were compared with measurements of settlement in the city area. The simulation results appear to be in reasonably good agreement with the measurement results. Simulation results at selected section indicated that the contribution of lowering groundwater table factor accounts for less than 50% of total monitored subsidence. Meanwhile simulation results using application of external loading and lowering of groundwater table showed better agreement with the monitored subsidence. Information of magnitude and factors causing land subsidence is important particularly for city planning purposes.
COMPARISON OF OVERCONSOLIDATED CLAY SETTLEMENTS CALCULATED BY ANALYTICAL 1D TERZAGHI CONSOLIDATION AND BIOT NUMERICAL ANALYSIS Arifan Jaya Syahbana; Dwi Sarah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 22, No 2 (2012)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.352 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2012.v22.60

Abstract

ABSTRACT Consolidation is a phenomenon where air and water in the soil skeleton (i.e clay soil) are forced out due to loading. This condition can occur when clay soil is subjected to loading resulted from pressure in laboratory test, land fill or embankment, building and other structures in the field. Many studies have examined the consolidation of soil through numerical methods and One Dimensional Consolidation Theory of Terzaghi but rarely find a comparison between them. This study aims to find comparison of settlement due to consolidation based on the two methods. A simple simulation using different thicknesses of soil and different loading condition was carried out on saturated and homogenous overconsolidated soil. The settlement calculations were performed by analytical Terzaghi method and numerical analysis. The results obtained for the varied thickness of the soil samples show varied value of relative error which indicates that thickness is one of the factors contributing to the discrepancy of settlement between the methods. Variation of loading condition in each sample showed that the calculation results of two methods would be the quite similar if the loading is in the range of 40-52 kN/m2. Greater loading out of that range would cause the results of analytical analysis to be less than the numerical analysis.
PENGARUH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP POTENSI AMBLESAN TANAH DI DAERAH SEMARANG Anita Yuliyanti; Dwi Sarah; Eko Soebowo
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 22, No 2 (2012)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2200.178 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2012.v22.61

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang mengalami amblesan tanah yang intensif setiap tahunnya. Salah satunya penyebab adalah pengaruh faktor kompaksi/konsolidasi batuan di bawah permukaan yang diduga mempunyai keterkaitan dengan keberadaan lapisan lempung. Karakteristik keteknikan batuan erat kaitannya dengan sifat penyusun batuannya, diantaranya adalah sifat ekspansifitas yang sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lempung. Jenis mineral lempung montmorilonit mempunyai daya kembang susut terbesar sehingga kehadirannya merupakan faktor utama yang menentukan sifat ekspansif. Tulisan ini membahas mengenai karakteristik lempung di daerah Semarang terutama mengenai sifat ekspansif lempung melalui pendekatan mineralogi berdasarkan hasil analisis XRD dan SEM-EDX serta pengaruhnya terhadap potensi amblesan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan umumnya tersusun atas mineral lempung berupa montmorilonit, illit dan kaolinit/klorit, selain itu juga mengandung fraksi mineral non lempung. Hasil korelasi dengan data lapangan menunjukkan bahwa lempung yang berada relatif di dekat permukaan umumnya mempunyai sifat ekspansif rendah – sedang, sedangkan lapisan lempung yang lebih dalam mempunyai sifat ekspansif sedang – tinggi. Lempung bawah permukaan di daerah Semarang menunjukkan sifat ekspansif yang rendah di bagian barat dengan kecenderungan peningkatan sifat ekspansif semakin ke arah timur. Keberadaan lapisan lempung tersebut diindikasikan mempercepat proses konsolidasi endapan Holosen di bagian timur dan utara Semarang yang memperbesar potensi amblesan tanah.
KLASIFIKASI TINGKAT KERENTANAN GERAKAN TANAH DAERAH SUMEDANG SELATAN MENGGUNAKAN METODE STORIE Khori Sugianti; Dedi Mulyadi; Dwi Sarah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 24, No 2 (2014)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1537.977 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2014.v24.86

Abstract

South Sumedang area often experiences landslides, which claimed many physical and economical losses. The detailed knowledge of landslide susceptibility based on its physical properties is required to aid the mitigation measures in this area. This study aims to classify the levels of susceptibility of landslides in South Sumedang using Storie method. Physical parameters such as landuse, slope, geology, and precipitation data were used as the input to calculate the Storie Index. The results show that the South Sumedang area has five landslide susceptibility levels: very low, low, medium, high and very high. Most previous landslide locations are within the medium to very high susceptibility zone such as in South Sumedang district, Rancakalong, Situraja and Darmaraja. The landslides took place at bare land with little vegetation, slightly steep to steep slopes and composing rocks of the young volcanic products with medium precipitation/moist.ABSTRAKDaerah Sumedang bagian selatan sering mengalami bencana gerakan tanah yang dapat menimbulkan berbagai kerugian fisik dan ekonomi. Pengetahuan mendetail mengenai tingkat kerentanan gerakan tanah diperlukan untuk mendukung upaya mitigasi gerakan tanah di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi tingkat kerentanan gerakan tanah daerah Sumedang Selatan dengan mengggunakan metode Storie. Parameter karakteristik fisik wilayah berupa tataguna lahan, kelerengan, geologi dan curah hujan digunakan sebagai masukan perhitungan Indeks Storie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Sumedang Selatan memiliki lima tingkat kerentanan gerakan tanah, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Sebagian besar lokasi longsor berada pada daerah dengan tingkat kerentanan gerakan tanah sedang hingga sangat tinggi seperti di Kecamatan Sumedang Selatan, Rancakalong, Situraja, dan Darmaraja. Analisis hasil klasifikasi menunjukkan bahwa tingkat kerentanan dipengaruhin oleh tataguna lahan, kemiringan, jenis tanah penyusunan, dan curah hujan sebagai faktor pemicu. Gerakan tanah terjadi pada daerah dengan tataguna lahan bervegetasi sedikit, lereng agak curam hingga curam, dan pada litologi batuan penyusun berupa produk gunungapi muda dengan curah hujan sedang/lembab.
SOIL WATER RETENTION CURVE DETERMINATION of ARTIFICIAL SOIL USING TENSIOMETER Dwi Sarah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 16, No 2 (2006)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.913 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2006.v16.177

Abstract

Soil water retention curve possesses a significant importance in unsaturated soils engineering. The emergence of high capacity tensiometer has provided an alternative technique for the determination of the soil water retention curve.  In this study soil water retention curve was obtained by stage drying technique. Possible factors affecting the accuracy of this technique were discussed.
POTENSI LIKUIFAKSI AKIBAT GEMPABUMI BERDASARKAN DATA CPT DAN N-SPT DI DAERAH PATALAN BANTUL, YOGYAKARTA Eko Soebowo; Adrin Tohari; Dwi Sarah
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 19, No 2 (2009)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2341.473 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.25

Abstract

ABSTRAK Gempabumi dapat menimbulkan bahaya likuifaksi yang dapat merusakkan bangunan dan sarana infrastruktur khususnya di wilayah perkotaan di Indonesia. Investigasi  geoteknik bawah permukaan telah dilakukan di daerah Patalan, Bantul, Yogyakarta, untuk mendapatkan gambaran susunan lapisan tanah dan kekuatannya, menentukan kedalaman dan ketebalan lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi dan penurunan lapisan tanah akibat likuifaksi. Analisis potensi likuifaksi dilakukan menggunakan data CPT (cone penetration test) dan N-SPT (standard penetration test), dengan mempertimbangkan nilai percepatan getaran tanah maksimum (p.g.a) sebesar 0,25g, magnitudo gempabumi sebesar 6,2 SR dan muka airtanah setempat. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa lapisan tanah lepas selama gempabumi terdiri dari pasir lanauan dan lanau pasiran pada kedalaman antara 0,2  - 12,8 m. Analisis potensi likuifaksi mengindikasikan bahwa ketebalan lapisan tanah yang berpotensi terlikuifaksi bervariasi antara 0,2 m dan 5,2 m, Sedangkan penurunan total lapisan tanah terutama terkonsentrasi di wilayah bagian tengah yang terletak di jalur Patahan Opak dengan besaran antara 0,21 cm hingga 12,98 cm Zona likuifaksi dan penurunan ini berada pada lapisan sedimen bagian atas yang mengisi pada cekungan Bantul di sekitar Patahan Opak.