The research problem was language aspect of Jokowi at debate of president candidat 2014-2019. The problem was studied in sociolinguistic perspective. The aim of the research was to describe the language aspect of Jokowi at debate of president candidat 2014-2019 and its function in learning of Indonesian language. This research used qualitative descriptive as methodology of the research. Data collecting technique were free conversation technique and technical notes. Data analysis was heuristic analysis. The result of this research shows that in debate of president candidat 2014-2019, Jokowi uses repetation, hyperbola, metaphor, and personification language style. Jokowi used various language such as manner formal language, effort, art, friendly, idiolect, and sosiolect of language. Jokowi used foreign word of diction, absorption, special-common words, familiar, abstraction, concrete, scientific, connotation and motto. Jokowi used displace and mingle code.Masalah dalam penelitian ini adalah aspek kebahasaan Jokowi pada debat calon presiden 2014-2019. Masalah tersebut dikaji dalam perspektif sosiolinguistik. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan aspek kebahasaan Jokowi pada debat calon presiden 2014-2019 dan kegunaannya dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan menggunakan teknik simak bebas cakap dan teknik catat. Analisis data dilakukan menggunakan analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat debat calon presiden 2014-2019, Jokowi menggunakan gaya bahasa repetisi, hiperbola, metafora, dan personifikasi. Jokowi menggunakan variasi bahasa berupa ragam resmi, usaha, akrab, sastra, idiolek, dan sosiolek. Jokowi menggunakan diksi yaitu kata asing, serapan, khusus, umum, populer, abstrak, konkret, ilmiah, konotasi, dan jargon. Jokowi melakukan alih kode dan campur kode.Kata kunci: aspek kebahasaan, debat calon presiden, jokowi, sosiolinguistik.