Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINDAK TUTUR DALAM KOMUNIKASI ANTARMAHASISWA DI KANTIN FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG Eva Restia; Nurlaksana Eko Rusminto; Eka Sofia Agustina
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.578 KB)

Abstract

The problem of this research is how the students speech act in their communication at the canteen in Teacher Training and Education Faculty in University of Lampung and its implication to Indonesia language learning in senior high school. This research uses descriptive qualitative method by using free seeing technique field and note technique. Data sources of this research was the students communication at canteen in Teacher Training and Education Faculty in University of Lampung. The result showed that students communication at canteen is divided into two direct speech act and indirect speech act. Direct speech act found consists of on target direct speech act and argumentative direct speech act. While indirect speech act divided into seven modus, used in speech in communication which are fact stating modus, assumption stating modus, third person modus, questioning modus, complaining modus, praising modus, and informing modus.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tindak tutur dalam berkomunikasi antarmahasiswa di kantin FKIP Universitas Lampung dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catatan lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan antarmahasiswa di kantin FKIP Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur dalam berkomunikasi antarmahasiswa di kantin yang dituturkan oleh subjek penelitian dilakukan dengan dua bentuk tindak tutur, yaitu tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung yang ditemukan terdiri atas tindak tutur langsung pada sasaran dan tindak tutur langsung dengan alasan atau argumentasi. Tindak tutur tidak langsung dilakukan dengan tujuh modus tuturan, yaitu modus menyatakan fakta, modus menyatakan pengandaian, modus melibatkan orang ketiga, modus bertanya, modus menyatakan keluhan, modus menyatakan pujian, dan modus menginformasikan.Kata kunci: komunikasi, mahasiswa, tindak tutur.
Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Force Tupperware Sld. Kalyana Barra Restia, Eva; Rahmawati Zulfiningrum

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v10i2.3355

Abstract

Tupperware merupakan salah satu bisnis multilevel marketing yang berkembang pesat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kota Semarang. Mahalnya harga produk Tupperware sering kali menjadi hambatan dalam proses pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dalam memasarkan produk Tupperware kepada konsumen, dimana terdapat pola penggunaan komunikasi langsung atau tatap muka yang menjadi ciri khas dari Tupperware dalam mengembangkan jaringan pemasarannya. Penelitian menggunakan teori proses penjualan atau sales cycle dari sales force yang terdiri dari planning, making appointment atau approaching, prospecting, fact finding, presentation, handling objection & negotiation, closing, dan after sales service. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian diantaranya adalah para sales force, distributor, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa training yang dilakukan perusahaan menjadi kunci utama dari keberhasilan strategi komunikasi pemasaran para sales force. Sales force perlu mengetahui detail dari produk yang akan ditawarkan, memiliki solusi atas pertanyaan dari para konsumen agar planning pemasaran yang sudah di susun dapat terealisasikan, sehingga konsumen menjadi lebih mengenal detail produk maupun beragam event Tupperware melalui komunikasi secara langsung yang dilakukan oleh sales force kepada konsumen.
Strategi Komunikasi Pemasaran Sales Force Tupperware Sld. Kalyana Barra Restia, Eva; Rahmawati Zulfiningrum
HERITAGE Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Heritage
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v10i2.3355

Abstract

Tupperware merupakan salah satu bisnis multilevel marketing yang berkembang pesat tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kota Semarang. Mahalnya harga produk Tupperware sering kali menjadi hambatan dalam proses pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi dalam memasarkan produk Tupperware kepada konsumen, dimana terdapat pola penggunaan komunikasi langsung atau tatap muka yang menjadi ciri khas dari Tupperware dalam mengembangkan jaringan pemasarannya. Penelitian menggunakan teori proses penjualan atau sales cycle dari sales force yang terdiri dari planning, making appointment atau approaching, prospecting, fact finding, presentation, handling objection & negotiation, closing, dan after sales service. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian diantaranya adalah para sales force, distributor, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa training yang dilakukan perusahaan menjadi kunci utama dari keberhasilan strategi komunikasi pemasaran para sales force. Sales force perlu mengetahui detail dari produk yang akan ditawarkan, memiliki solusi atas pertanyaan dari para konsumen agar planning pemasaran yang sudah di susun dapat terealisasikan, sehingga konsumen menjadi lebih mengenal detail produk maupun beragam event Tupperware melalui komunikasi secara langsung yang dilakukan oleh sales force kepada konsumen.