Natasha Maryono
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN HEMOGRAM DAN TES FUNGSI HATI PADA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT DI BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU TAHUN 2013 Maryono, Natasha; Wantania, John; Lengkong, Rudy
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.7485

Abstract

Abstract: Preeclampsia is still the main cause of morbidity and mortality in obstetric service in Indonesia. In preeclampsia treatment, routine diagnostic and prognostic laboratory tests are carried out, and progresivity of preeclampsia is observed. This study aimed to find out the description of hemogram and the liver function test of severe preeclampsia patients at Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital in 2013. This was a descriptive and retrospective study by using medical records of Obstetry and Gynecology Department in 2013. Out of 41 cases of severe preeclampsia, it was found that severe preeclampsia patients mostly had haemoglobin ranging from 10.0-12.0 g/dl. The leucocytes counts were 10.000-15.000/mm3, and thrombocyte counts 150.000-450.000/Mel. SGOT was less than 33 u/L, and SGPT was less than 43 u/L. Most impending eclampsia cases had haemoglobin >12 g/dl, leucocyte counts >15.000/mm3, and thrombocyte counts 150.000-450.000/Mel. Most severe preeclampsia cases without complication had trombocytes counts 150.000-450.000/Mel and SGPT <43 u/L. Most cases of severe preeclampsia without other complications had haemoglobin and thrombocytes counts within normal limit, however leucocyte counts increases slightly.Keywords: preeclampsia, hemogram, liver function testAbstrak: Preeklampsia saat ini masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas dalam pelayanan obstetri di Indonesia. Dalam penanganan preeklampsia secara rutin dilakukan pemeriksaan laboratorium test diagnostik, prognostik dan memantau progresivitas dari penyakit preeklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hemogram dan tes fungsi hati pada penderita preeklampsia berat di BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado tahun 2013. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif yaitu dengan menggunakan catatan rekam medik kasus obstetrik di Bagian Obstetri Ginekologi tahun 2013. Dari 41 kasus Preeklampsia Berat, didapatkan paling banyak pada hemoglobin di rentang nilai 10.0-12.0 g/dl, leukosit di rentang nilai 10.000-15.000 mm3, trombosit di rentang nilai 150.000 – 450.000/Mel darah, SGOT di rentang nilai <33 u/L, dan SGPT di nilai <43 u/L. Impending eklampsia terbanyak mempunyai nilai hemoglobin >12 g/dl, nilai leukosit >15.000 mm3 dan rentang nilai 150.000 – 450.000/Mel darah untuk trombosit. Preeklampsia tanpa komplikasi, pada trombosit dengan rentang nilai 150.000 – 450.000/Mel darah dan terbanyak pada SGPT dengan nilai <43 u/L. Kadar hemoglobin dan trombosit pada Preeklampsia Berat tanpa komplikasi lain sebagian besar dalam batas normal, kecuali leukosit sedikit meningkatKata kunci :preeklampsia, hemogram, tes fungsi hati
Abnormalitas Koagulasi sebagai Indikator Keparahan Infeksi Dengue pada Anak: Studi Kohort Retrospektif Tatura, Suryadi Nicolaas Napoleon; Maryono, Natasha
Sari Pediatri Vol 26, No 6 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.6.2025.337-42

Abstract

Latar belakang. Infeksi dengue merupakan masalah kesehatan global yang signifikan pada anak-anak, dengan gangguan faktor koagulasi yang berperan penting dalam meningkatkan keparahan penyakit dan kematian.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gangguan faktor koagulasi dan tingkat keparahan infeksi dengue pada anak.Metode. Tinjauan retrospektif dilakukan pada rekam medis anak-anak di bawah 18 tahun yang dirawat dengan infeksi dengue dari Januari 2020 hingga Desember 2022 di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado. Keparahan infeksi dengue diklasifikasikan berdasarkan kriteria WHO 2011, mulai dari demam dengue hingga DHF grade IV. Hubungan antara gangguan koagulasi dan keparahan infeksi dengue dianalisis menggunakan uji point biserial dengan ? <0,05 dan power 0,80.Hasil. Dari 182 anak dengan infeksi dengue, peningkatan proporsi elongasi prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), dan international normalized ratio (INR) ditemukan seiring peningkatan keparahan DHF. Hubungan signifikan ditemukan pada PT (r=0,309, p<0,001), aPTT (r=0,356, p<0,001), dan INR (r=0,233, p=0,002).Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara gangguan faktor koagulasi dan tingkat keparahan dengue pada anak-anak, yang berpotensi muncul sejak tahap awal infeksi.