Suryadi Nicolaas Napoleon Tatura, Suryadi Nicolaas Napoleon
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Comparison between COVID-19 and DHF co-disease with COVID-19 alone in two pediatric sibling patients Tatura, Suryadi Nicolaas Napoleon
Paediatrica Indonesiana Vol. 64 No. 3 (2024): May 2024
Publisher : Indonesian Pediatric Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/pi64.3.2024.281-6

Abstract

We report herein the difference between Corona virus disease-19 (COVID-19) and dengue hemorrhagic fever (DHF) co-infection compared with COVID-19 alone in two pediatric sibling patients. This case report highlights a 10-year-old boy with both COVID-19 and DHF who had less severe coagulation disorder than his sister with COVID-19 alone. In a patient with a dual infection, the presence of dengue antibodies may induce immunological protection against COVID-19. We found reports of milder symptoms in patients who had dengue prior to SARS- CoV-2 infection; however, the opposite occured when SARS-CoV-2 infection precedes dengue.
Pancasila dan Etis Teologis sebagai Basis Kepemimpinan Kristen bagi Reintegrasi Iman dan Identitas Kebangsaan Tatura, Suryadi Nicolaas Napoleon; Arifianto, Yonatan Alex
DIDASKO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 2 (2025): Didasko: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Oktober 2025 (Still in Progress
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Diaspora Wamena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52879/didasko.v5i2.213

Abstract

Pluralistic and dynamic national life is related to the relationship between Christian faith and Pancasila values. This has an impact on leadership, which experiences complex ethical and spiritual tensions. Moral shifts and the weakening of public leaders' integrity indicate a dissonance between religious values and national spirit. Meanwhile, Christian theology is often perceived as purely spiritual, without active involvement in social and national spheres. The phenomenon of increasing identity fragmentation and moral crisis among Christian leaders emphasises the importance of reconstructing a theological basis that can integrate faith and nationalism into a single, comprehensive ethical horizon. This study aims to reinterpret Pancasila as a space for theological dialogue that shapes Christian leadership based on theological ethics for the reintegration of faith and national identity. Using qualitative methods with a literature study approach, it was concluded that Pancasila has the potential as a theological and ethical space that enables Christian leadership rooted in the values of justice and humanity. Theological ethics has proven to be a moral foundation that guides Christian leaders to integrate faith with social and national responsibilities. Thus, Pancasila-based Christian leadership serves as a means of reintegrating faith and national identity in the praxis of Indonesian public life.AbstrakKehidupan berbangsa yang plural dan dinamis, terkait relasi antara iman Kristen dan nilai-nilai Pancasila. Berdampak pada kepemimpinan yang mengalami ketegangan etis dan spiritual yang kompleks. Pergeseran moral dan melemahnya integritas pemimpin publik menunjukkan terjadinya disonansi antara nilai-nilai iman dan semangat kebangsaan. Sementara itu, teologi Kristen kerap dipersepsikan hanya bersifat spiritual, tanpa keterlibatan aktif dalam ruang sosial dan nasional. Fenomena meningkatnya fragmentasi identitas dan krisis moral di kalangan pemimpin Kristen menegaskan pentingnya rekonstruksi basis teologis yang mampu mengintegrasikan iman dan nasionalisme dalam satu horizon etis yang utuh. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan kembali Pancasila sebagai ruang dialog teologis yang membentuk  kepemimpinan Kristen berbasis etika teologis bagi reintegrasi iman dan identitas kebangsaan. Menggunkan metode kualitatif dengan pendekatan studi literature maka disimpulkan bahwa bahwa Pancasila memiliki potensi sebagai ruang teologis dan etis yang memampukan kepemimpinan Kristen berakar pada nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Etika teologis terbukti menjadi fondasi moral yang menuntun pemimpin Kristen untuk mengintegrasikan iman dengan tanggung jawab sosial dan kebangsaan. Dengan demikian, kepemimpinan Kristen berbasis Pancasila berperan sebagai sarana reintegrasi iman dan identitas kebangsaan dalam praksis kehidupan publik Indonesia.
Abnormalitas Koagulasi sebagai Indikator Keparahan Infeksi Dengue pada Anak: Studi Kohort Retrospektif Tatura, Suryadi Nicolaas Napoleon; Maryono, Natasha
Sari Pediatri Vol 26, No 6 (2025)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.6.2025.337-42

Abstract

Latar belakang. Infeksi dengue merupakan masalah kesehatan global yang signifikan pada anak-anak, dengan gangguan faktor koagulasi yang berperan penting dalam meningkatkan keparahan penyakit dan kematian.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gangguan faktor koagulasi dan tingkat keparahan infeksi dengue pada anak.Metode. Tinjauan retrospektif dilakukan pada rekam medis anak-anak di bawah 18 tahun yang dirawat dengan infeksi dengue dari Januari 2020 hingga Desember 2022 di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado. Keparahan infeksi dengue diklasifikasikan berdasarkan kriteria WHO 2011, mulai dari demam dengue hingga DHF grade IV. Hubungan antara gangguan koagulasi dan keparahan infeksi dengue dianalisis menggunakan uji point biserial dengan ? <0,05 dan power 0,80.Hasil. Dari 182 anak dengan infeksi dengue, peningkatan proporsi elongasi prothrombin time (PT), activated partial thromboplastin time (aPTT), dan international normalized ratio (INR) ditemukan seiring peningkatan keparahan DHF. Hubungan signifikan ditemukan pada PT (r=0,309, p<0,001), aPTT (r=0,356, p<0,001), dan INR (r=0,233, p=0,002).Kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara gangguan faktor koagulasi dan tingkat keparahan dengue pada anak-anak, yang berpotensi muncul sejak tahap awal infeksi.