Artikel ini membahas tentang bagaimana rekonstruksi cinta tanah kelahiran dalam tradisi mudik ditinjau dari sudut pandang hadis. Mudik merupakan salah satu bentuk ungkapan kecintaan seseorang terhadap tanah kelahirannya. Mencintai tanah kelahiran merupakan suatu keniscayaan bagi manusia, sebagaimana Rasulullah SAW. mencintai tanah kelahiran beliau, yaitu kota Makkah. Adapun rumusan masalah yang penulis kemukakan dalam penelitian ini yaitu status hadis tentang cinta tanah kelahiran, pemahaman para ulama terkait hadis tentang cinta tanah kelahiran, dan rekonstruksi tradisi mudik dengan cinta tanah kelahiran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif untuk merekonstruksi hubungan antara tradisi mudik dengan cinta tanah kelahiran. Penelitian ini menyimpulkan: Pertama, Hadis riwayat Ibnu Hibban nomor 275 berstatus hasan. Kedua, Hadis ini menjelaskan kecintaan Rasulullah SAW. terhadap kota Makkah sebagai tempat kelahiran beliau. Ketiga¸ Tradisi mudik merupakan suatu momen yang penting bagi para pemudik untuk berkunjung ke kampung halaman dan mengisi waktu dengan melaksanakan shalat Idul Fitri bersama keluarga, bersilaturahmi kepada kerabat dan sanak saudara di kampung halaman, berekreasi ke berbagai tempat wisata, dan aktivitas lainnya.