Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan pada sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sebuah konteks yang krusial namun seringkali kurang terwakili dalam literatur manajemen sumber daya manusia di Indonesia. Penelitian ini menguji pengaruh reward secara parsial, pengaruh punishment secara parsial, serta pengaruh reward dan punishment secara simultan terhadap kinerja karyawan. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi kasus empiris, penelitian ini dilakukan di BPR Bangunarta Pamanukan-Subang. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh (sensus), di mana seluruh populasi karyawan yang berjumlah 30 orang menjadi responden. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner berskala Likert dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan (thitung = 4,363 > ttabel = 2,052; sig. = 0,000 < 0,05). Demikian pula, punishment berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan (thitung = 3,452 > ttabel = 2,052; sig. = 0,002 < 0,05). Secara simultan, reward dan punishment berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Fhitung = 13,192 > Ftabel = 3,354; sig. = 0,000 < 0,05). Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,494 mengindikasikan bahwa 49,4% variasi dalam kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen tersebut. Implikasi manajerial dari temuan ini menekankan pentingnya bagi BPR untuk merancang dan mengimplementasikan sistem reward dan punishment yang tidak hanya ada, tetapi juga adil, transparan, dan konsisten untuk mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia.