Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMILIHAN PRIORITAS BAHAN BAKU BIOAVTUR DI INDONESIA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP) Siswahyu, Agung; Hendrawati, Tri Yuni
Jurnal Teknologi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bioavtur  merupakan  bahan  bakar  alternative  untuk  pesawat  terbang  bermesin  turbin.  Penggunaan bioavtur bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang dari mesin pesawat terbang. IATA sejak tahun 2005 sudah memiliki strategi untuk mengurangi emisi gas buang. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan menggunakan bioavtur  sebagai bahan bakar. Indonesia sebagai anggota IATA juga memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan bioavtur di Indonesia sebagai bahan bakar pesawat memiliki peran penting dan stratergis.  Bioavtur dihasilkan olehserangkaian proses konversi biomassa  berupa serat, gula, tepung dan minyak nabati.  Proses konversi bahan tersebut  bisa  melalui  proses  transesterifikasi,  perlakuan  panas  (pyrolisis  dan  hydrothermal), perlakuan hidrolisis oleh enzim, fermentasi, dan fischertrops.  Indonesia  memiliki potensi bahan baku yang melimpah, produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun 2014 mencapai 29,41 juta ton, minyak kelapa 3,38 juta ton dan 4.6 Ton minyak inti sawit ditahun 2014.  Tujuan penelitian ini adalah memilih prioritas bahan baku bioavtur dengan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Hasil analisis AHP menunjukkan  bahwa  minyak  sawit  adalah  bahan  baku  yang  paling  potensial  dengan  bobot  0,361, kemudian  urutan  kedua  adalah  biomassa bobot  nilai  0,327  sedangkan  minyak intisawit  dan kelapa berbobot  0,156.  Berdasarkan  analisis  AHP  maka  pemanfaatan  bahan  baku  terbarukan  (renewable resourcess) berbasis minyak nabati seperti minyak kelapa sawit untuk produksi bioavtur menjadi salah satu solusi yang potensial.
PEMILIHAN PRIORITAS BAHAN BAKU BIOAVTUR DI INDONESIA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARKHI PROCESS (AHP) Agung Siswahyu; Tri Yuni Hendrawati
Jurnal Teknologi Vol 6, No 2 (2014): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jurtek.6.2.137-143

Abstract

Bioavtur  merupakan  bahan  bakar  alternative  untuk  pesawat  terbang  bermesin  turbin.  Penggunaan bioavtur bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang dari mesin pesawat terbang. IATA sejak tahun 2005 sudah memiliki strategi untuk mengurangi emisi gas buang. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan menggunakan bioavtur  sebagai bahan bakar. Indonesia sebagai anggota IATA juga memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan bioavtur di Indonesia sebagai bahan bakar pesawat memiliki peran penting dan stratergis.  Bioavtur dihasilkan olehserangkaian proses konversi biomassa  berupa serat, gula, tepung dan minyak nabati.  Proses konversi bahan tersebut  bisa  melalui  proses  transesterifikasi,  perlakuan  panas  (pyrolisis  dan  hydrothermal), perlakuan hidrolisis oleh enzim, fermentasi, dan fischertrops.  Indonesia  memiliki potensi bahan baku yang melimpah, produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun 2014 mencapai 29,41 juta ton, minyak kelapa 3,38 juta ton dan 4.6 Ton minyak inti sawit ditahun 2014.  Tujuan penelitian ini adalah memilih prioritas bahan baku bioavtur dengan metode Analytical Hierarkhi Process (AHP). Hasil analisis AHP menunjukkan  bahwa  minyak  sawit  adalah  bahan  baku  yang  paling  potensial  dengan  bobot  0,361, kemudian  urutan  kedua  adalah  biomassa bobot  nilai  0,327  sedangkan  minyak intisawit  dan kelapa berbobot  0,156.  Berdasarkan  analisis  AHP  maka  pemanfaatan  bahan  baku  terbarukan  (renewable resourcess) berbasis minyak nabati seperti minyak kelapa sawit untuk produksi bioavtur menjadi salah satu solusi yang potensial.
Penurunan Downtime Mesin Packing Dengan Pendekatan Six Big Losses Menggunakan Seven Tools Muhazir, Achmad; Widyantoro, Murwan; Siswahyu, Agung
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 9, No 2 (2023): Oktober
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v9i2.8425

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan produktifitas produksi mesin–mesin yang digunakan PT. XYZ, beberapa kejadian terdapat satu mesin yang mengalami downtime yang mencapai 6402 menit selama satu tahun yaitu mesin packing garnis GKS, melewati batas toleransi yaitu hanya 5000 menit pertahun. Dengan jumlah downtime yang tinggi tersebut  maka perlu adanya perbaikan untuk mencari faktor-faktor dan akar yang mempengaruhi terjadinya downtime, serta memberikan usulan solusi pada akar masalah yang ditemukan. Sebagai alat bantu menganalisis permasalahan yang terjadi maka dilakukan pendekatan six big losses dan analisis menggunakan metode     seven tools dan cause and effect diagram serta tree diagram untuk mencari akar masalah. Hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan ada beberapa factor yang menyebabkan meningkatnya downtime yaitu,  overload, mesin tidak bisa naik dan turun, slide kasar. Sedangkan akar masalahnya adalah belum adanya preventive maintenance, target produksi yang tinggi, dan pengerjaan produk yang tidak sesuai dengan kapasitas mesin. Dari akar masalah yang ada maka usulannya adalah membuat jadwal preventive maintenance, penjadwalan ulang pada proses produksi, dan kerjakan produk di mesin yang sesuai kapasitasnya.
PENURUNAN CACAT PRODUKSI SUBASSY D30D DENGAN METODE STATISTICAL PROSESS CONTROL Widyantoro, Murwan; Muhazir, Achmad; Faisal, Rohmat; Siswahyu, Agung
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v10i1.9246

Abstract

Poses Stamping, SubAssy, Machining, Making Dies adalah produksi  sparepart  kendaraan  roda  4, dalam upaya meningkatkan daya saing dan kepuasan pelanggan, terus menerus meningkatkan mutu atau kualitas. Pada bagian Assembly SubAssy D30D khusus produksi part SC-0751 terjadi defect sehingga hasil produksi tidak maksimal. Defect yang terjadi ada 4 yaitu: Spatter, Spot Lepas, Nut tidak center, dan korosif. Rasio komulatif defect pada periode Jan–Des (2022)   adalah 6,20% dimana melewati standar rasio defect perusahaan sebesar 4,00%. Analisa usulan perbaikan dilakukan berdasarkan pada diagram pareto, peta kendali  p-chart, (fishbone) diagram  sebab akibat, dan   statistical process control. Setelah dilakukan usulan perbaikan dibuat check sheet, standar  tip gun upper dan lower, perlunya stopper, sediakan anti rust. Hasil rasio komulatif defect setelah dilakukan usulan perbaikan pada periode Jan–Jun (2023) menjadi 3,00% dan berhasil menjadi dibawah standar rasio defect perusahaan