Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK Ahmad, Irza
Konstruksia Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini diawali dengan pembahasan tiang tunggal karena merupakan dasar untuk interaksi dua tiang yang akan dikembangkan menjadi analisa pondasi tiang kelompok, dengan menggunakan metode Elastis dan metode Penyederhanaan Perhitungan Gaya Horisontal. Kedua metode ini digunakan untuk beban dan jarak antar tiang yang bervariasi. Kesimpulannya bahwa tiang pada sudut menanggung beban lebih besar dari yang di tengah dan distribusi gaya untuk masing-masing tiang semakin merata serta lendutan yang terjadi makin kecil dengan bertambahnya jarak antar tiang.Kata Kunci: lendutan, monotonik, gaya lateral, pondasi tiang
ANALISA LENDUTAN DAN DISTRIBUSI GAYA LATERAL AKIBAT GAYA LATERAL MONOTONIK PADA PONDASI TIANG KELOMPOK Irza Ahmad
Konstruksia Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.513 KB) | DOI: 10.24853/jk.3.2.%p

Abstract

SEJARAH BATU BATA MERAH PEJAL Irza Ahmad
Konstruksia Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.572 KB) | DOI: 10.24853/jk.2.1.%p

Abstract

Peran baris batu digunakan pada waktu kuno. Baris batu dikeringkan di bawah sinar matahari atau dibakar. Selanjutnya, batu bata digunakan untuk pertama kalinya di Yunani kuno sampai sekarang. Cara membuatnya berubah dari waktu ke waktu, dari cara sederhana sampai cara manufaktur. Pekerja juga harus memenuhi standar mutu. Perubahan ukuran dari batu bata mulai dengan ukuran (65 x 85 x 4) cm dan sekarang, bata memiliki ukuran yang lebih besar. Cara membakarnya juga berubah untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik.
ANALISA KUAT TEKAN BATA MERAH PEJAL TERHADAP POSISI PEMBAKARAN DI DALAM TUNGKU KONVENSIONAL Irza Ahmad; Herny Budyany
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2006): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.872 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v1i1.7848

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan kekuatan batu bata tanah liat terhadap posisi terbakar pada kotak api. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Metode penelitian adalah eksperimen dengan tiga jenis pengobatan. Mereka adalah: kelompok pertama adalah posisi di atas kotak api, kelompok kedua adalah posisi di tengah-tengah kotak api, dan kelompok ketiga adalah bagian bawah kotak api. Jumlah semua batu bata yang diuji adalah 75 buah, masing-masing kelompok mendapat 20 batu bata tanah liat, untuk menguji kekuatan kekuatan dengan Crushing Test. Berdasarkan hasil penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan kekuatan batako pada posisi atas kotak api adalah 7,48 Mpa, pada posisi tengah kotak api adalah 12,54 Mpa, dan dasar api kotak adalah 15,65 Mpa. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan AnalisisVarian (ANAVA) satu arah dengan hipotesis Ho: μA = μB = μC dan H1: μA ≠ μB ≠ μC. Dan penelitian lain menggunakan Uji Kesamaan Dua Rata-rata dengan hipotesis Ho: μ = μo dan H1: μ> μo. Dari hipotesis pertama diterima Fhitung = 64,35> Ftabel = 4,998; Jadi hipotesis adalah perbedaan kekuatan kekuatan batu bata tanah liat yang signifikan terhadap pembakaran pos pada api kotak. Hipotesis kedua menerima thitung = 5,27> ttabel = 2,54; Sehingga hipotesis adalah kekuatan kekuatan batako tanah liat yang optimal lebih tinggi dari kekuatan kekuatan batako (SNI 15-2094-2000).
RINGKASAN HASIL PENELITIAN TENTANG BOND STRENGTH BATA / MORTAR DI AUSTRALIA DAN BRAZIL Irza Ahmad
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 1 No 2 (2006): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.129 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v1i2.7865

Abstract

Meningkatkan ikatan (Bond) antara bata dan mortar sangatlah penting. Hal ini dapat meningkatkan kekuatan pasangan dinding terutama bila terjadi gaya geser seperti gempa. Oleh sebab itu beberapa peneliti melakukan penelitian tentang ikatan (Bond) antara bata dan mortar dengan bermacam-macam variabel yang diberikan, misalnya pengaruh daya hisap air, cara pemasangan bata dan lain-lain, hasil penelitian tersebut dari beberapa penelitian yang berbentuk ringkasan.
HUBUNGAN ANTARA PEMBEBANAN DENGAN PENURUNAN (DISPLECEMENT) BATA MERAH PEJAL DILIHAT DARI POSISI PEMBAKARANNYA Irvin Devanty; Irza Ahmad; Daryati Sr
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.909 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i1.7874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar perbedaan nilai penurunan(displacement) yang terjadi pada bata merah pejal posisi pembakaran atas, tengah danbawah jika diberi gaya lateral. Batu bata diambil dari Lemah Abang, Cikarang. Metode yangdigunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium balaiPenelitian Bahan Dinas perindustrian DKI Jakarta, di Jl. Let. Jend. Suprapto, CempakaPutih, Jakarta Pusat. Tahapan penelitian. Statistik yang digunakan adalah analisa Lillieforsuntuk normalitas data, analisa Bartlett untuk homogenitas data dan ANAVA untukmenghitung perbedaan penurunan di antara tiap kelompok batu bata merah
ANALISA METODE PERBAIKAN TANAH LUNAK DAN KOHESIF Irza Ahmad
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.954 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i2.7881

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat keuntungan dari beberapa macammetode perbaikan tanah lunak dan kohesif. Hal ini sangat penting sehubungan denganperencanaan pondasi. Pondasi akan kokoh dan kuat bila terletak pada tanah yangmempunyai kemampuan atau daya dukung yang mencukupi bagi beban yang diterima. Jadiuntuk tanah yang lunak dan kohesif perlu diperbaiki terlebih dahulu sebelum melakukanpondasi di atasnya.Mengingat pengaruh metode-metode itu berbeda-beda maka kita harus mengetahuimetode yang mempunyai pengaruh metode paling banyak dan yang paling sedikit. Adapunpengaruh metode tersebut baik terhadap deformasi geser, pengaruh liquefaction, jumlahtotal pengurangan penurunan, pengurangan kekuatan, dan lain sebagainya.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah metode tiang pasir padat menunjukkanyang paling baik untuk perbaikan tanah lunak di samping masih mempunyai hasilsampingan yaitu pengurangan penurunan, pembelian ketahanan gelincir dan pencegahanterhadap liquefaction.
PONDASI DERMAGA TYPE CAISSON UNTUK REHABILITASI PELABUHAN UJUNG PANDANG Irza Ahmad
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2008): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.362 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v3i1.7891

Abstract

Banyak sekali pelabuhan yang terdapat di Indonesia. Tentunya karenaIndonesia terdiri dari pulau-pulau yang membutuhkan pelabuhan, baikpelabuhan besar maupun pelabuhan perintis.Dari sekian banyak pelabuhan, terdapat satu pelabuhan yang memilikipondasi yang direncanakan dengan pondasi Type Caisson yang merupakansatu-satunya di Indonesia, yaitu pelabuhan Ujung Pandang.Pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang direhabilitasi dengan memperluasdari pelabuhan yang telah ada.
PEMANFAATAN SERAT IJUK PADA GENTENG BETON DENGAN MENGGUNAKAN BATU APUNG SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP MUTU GENTENG BETON Novi Susiawati; Irza Ahmad; Amos Neolaka
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2008): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.597 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v3i2.7900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan nilai optimum dan perbedaan kualitas genteng beton menggunakan serat pohon kelapa sebagai bahan tambahan. Tempat penelitian ini di Balai Penelitian Substansi Laboratorium Dinas Perindustrian DKIJakarta. Metode penelitian adalah metode eksperimen. Ada lima jenis perawatan, yaitu: 0%; 1%; 1,5%; 2% dan 2,5% Fibred dari pohon palem dari berat semen. Jumlah. uji objek keseluruhan / seluruh 50 uji objek dengan masing-masing perlakuan 10 uji objek.Data memiliki Distribusi yang homogen dan normal ke. Pemeriksaan oleh ANAVA diperoleh dengan salah satu cara F hitung> F tabel sehingga H0 menolak, untuk beban lentur 30,35> 2,58 dan serapan air 120> 2,58.Sedangkan uji t untuk mendapat beban limber dari thitung> ttabel atau 28,66> 2,82 makaH0 menolak. Penyerapan sedang mengairi t hitung <t tabel atau - 0,324> 2,82 maka H0 diterima. Diperoleh. dari hasil penelitian t di sini adalah perbedaan kualitas genteng beton dengan menggunakan variasi dari berbagai pohon kelapa yang berbeda pada nilai optimum dan kualitas genteng beton dari genteng beton dengan variasi serat pohon kelapa yang berbeda lebih besar dari SNI.Hasil penelitian genteng beton dengan menggunakan palm tree fibred dengan variasi yang berbeda, dapat menghasilkan nilai rata-rata beban lentur memenuhi StandarSNI Nasional Indonesia dengan hasil yang meningkat. Untuk penyerapanmengairi, semakin meningkatkan persentase serat pohon kelapa yang digunakan maka semakin tinggi nilai absorpsi pengairan ubin beton. menggunakan serat pohon kelapa sebagai tambahan pada ubin beton dapat digunakan sampai persentase 1% serat pohon kelapa dari berat semen, dengan nilai beban lentur 152,3 kgf dan absorpsi air 9,98% memenuhi Standar Nasional Indonesia sesuai dengan SNI 03 -0096-1999.
ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN BAKU PAPAN PARTIKEL Wahyu Nurramadhan; Irza Ahmad; Nira Nasution
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.418 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari sifat fisik kerapatan,kadar air, pengembangan tebal, dan sifat mekanik keteguhan lenturserta modulus elastisitas papan partikel dengan bahan baku ecenggondok dan perekat urea formaldehida (UF) serta hardener (NH4CL)sesuai dengan persyaratan SNI 03-2105-2006.Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, populasisebanyak 7 papan dengan ukuran 30x30x1 cm, sedangkan sampeldiambil sebanyak 10 buah dari setiap 1 papan, 1 sampel untukkerapatan dan kadar air, 3 sampel untuk pengembangan tebal, dan 6sampel untuk keteguhan lentur serta modulus elastisitas. Teknikanalisis data dengan menggunakan uji t, yang sebelumnya dilakukanuji analisis persyaratan yaitu normalitas. Bahan yang digunakan dalampenelitian ini adalah partikel eceng gondok dengan ukuran 10 meshdan perekat urea formaldehida (UF) sebanyak 10% sertahardener(NH4CL) sebanyak 2%.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu papan partikel eceng gondok10mesh dan UF 10% serta NH4CL 2% tidak memenuhi standar SNI 03-2105-2006 dikarenakan sifat mekaniknya di bawah standar SNI 03-2105-2006.