Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PEMBEBANAN DENGAN PENURUNAN (DISPLECEMENT) BATA MERAH PEJAL DILIHAT DARI POSISI PEMBAKARANNYA Irvin Devanty; Irza Ahmad; Daryati Sr
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.909 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i1.7874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar perbedaan nilai penurunan(displacement) yang terjadi pada bata merah pejal posisi pembakaran atas, tengah danbawah jika diberi gaya lateral. Batu bata diambil dari Lemah Abang, Cikarang. Metode yangdigunakan adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium balaiPenelitian Bahan Dinas perindustrian DKI Jakarta, di Jl. Let. Jend. Suprapto, CempakaPutih, Jakarta Pusat. Tahapan penelitian. Statistik yang digunakan adalah analisa Lillieforsuntuk normalitas data, analisa Bartlett untuk homogenitas data dan ANAVA untukmenghitung perbedaan penurunan di antara tiap kelompok batu bata merah
TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM EATAD (Enhanched Autogenous Thermopilic Aerobic Digestion) Humairoh S; Daryati Sr; Amos Neolaka
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.435 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i2.7883

Abstract

Sistem EATAD merupakan sistem pengolahan sampah yang dapat mengolahbahan baku sampah organik sebesar 300 m3/hari dicampur dengan material kertassebanyak 75 m3/hari yang dilumat, lalu dicerna dan diurai menjadi produk pupuk IBRSolid dan IBR Liquid oleh bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan StreptococcusThermophyllus. Pengolahan selama 5 hari, dengan dimensi pengolahan terdiri dari : bakpenampung (16,5 m x 5,5 m x 4 m), Hummer Mill, Electromagnetic Shearator, AirShearator, bak penampung II (16,5 m x 5,5 m x 3 m), 25 buah Digester Tank kapasitas27,21 m3, Filter Press, oven, mesin penggiling, bak pengendap (12 m x 4 m x 3 m),tangki pemurnian (12 m x 4 m x 3 m), dan mesin pengemas produk.Selama ini pupuk hasil pengolahan lain tidak memiliki standar mutu, sedangkan sistemEATAD ini menghasilkan produk pupuk yang memiliki standard mutu, sehinggaperencanaan menyimpulkan bahwa pengolahan sampah dengan sistem EATAD dapatdilaksanakan
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KECIL PENCUCIAN TEKTIL Putri Nur Tiara; Daryati Sr; Sri Wahyuning Astuti
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2008): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.892 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v3i1.7895

Abstract

Perencanaan ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil perhitungan dimensi yang manaDiperlukan untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk Pencucian Tekstil di IndonesiaIndustri Kecil di Kecamatan Sukabumi Selatan, sedangkan sistem yang tepatyang akan digunakan adalah biofilter anaerob-aerob.Dalam perencanaan ini, ada 3 industri pencuci jeans yang termasuk dalam hal inipenelitian regional. Dari hasil analisis laboratorium yang berlebihanmempengaruhi parameter berdasarkan tolok ukur kualitas sebagaimana diatur dalam KEP-51 / MENLH / 10/1995 adalah sebagai berikut: BOD5 = 574 mg / l; COD = 1,181,82 mg / l;dan TSS = 238 mg / l. Unit pemrosesan yang digunakan dalam reservoir pembagi pasir,reservoir pemerataan, reservoir sedimen kimia (koagulasi), anaerobaerobreaktor biofilter, waduk kontrol dan waduk pengeringan lumpur adalah:BOD5 = 85 mg / l; COD = 250 mg / l; TSS = 60 mg / l. Data limbah adalah:BOD5 = 44,74 mg / l; COD = 103,11 mg / l; TSS = 43,87 mg / l.Dari hasil perencanaan, dimensi bangunan diperoleh sebagai berikut: pasirreservoir pembagi 5 mx 3,5 mx 3,5 m; pemerataan 2,7 mx 1,3 mx 2,5 m;reservoir sedimen kimia (koagulasi) 0,5 mx 0,5 mx 0,5 m; anaerobaerobreaktor biofilter 2,6 mx 1,5 mx 3,8 m; lumpur penampung lumpur 5,5 mx5,5 mx 5,5 m dan waduk kontrol 1,5 mx 1,5 mx 1,5 m.
PENGGUNAAN PUING BETON UNTUK LAPIS PERKERASAN JALAN Daryati Sr
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2008): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.841 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v3i2.7896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai CBR bahan lapis pondasi atasyang menggunakan material dengan memanfaatkan limbah puing beton darisisa benda uji crushing test. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahuiapakah nilai CBR bahan lapis pondasi atas dengan menggunakan bahan puingbeton dapat memenuhi nilai CBR standar Bina Marga.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, populasi dalampenelitian ini adalah lapis pondasi atas jalan. Sampel yang digunakan adalahbenda uji dari bahan puing beton.Nilai CBR diperoleh dari uji CBR laboratorium.Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa nilai CBR bahan lapispondasi atas dengan menggunakan puing beton lebih rendah dari nilai CBRstandar Bina Marga.
PENGGUNAAN PUING BETON DAN KAPUR SEBAGAI LAPIS PERKERASAN PONDASI ATAS (BASE COURSE) JALAN Mohamad Idrus; Daryati Sr; Nira Nasution
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2009): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.993 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v4i2.7913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai CBR material base course yang digunakanbahan dengan memanfaatkan limbah puing beton dari sisa uji uji menghancurkan obyekdan kapur dengan variasi penambahan kapur sama dengan 0%, 10%, 12,5% dan 15%. IniPenelitian juga bertujuan untuk mengetahuinya, lakukan kursus dasar material CBR dengan menggunakan betonbahan puing-puing dan kapur dapat sesuai dengan nilai standar CBR Bina Marga samahingga 80%.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, populasi dalam penelitian ini adalah bahanjalan dasar. Sampel adalah uji objek dari bahan puing beton danjeruk nipis dengan variasi campuran kapur 0%, 10%, 12,5%, 15%. Setiap Variasi adalah 4contoh uji. Nilai CBR diperoleh dari uji laboratorium CBR.Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan setiapvariasi campuran bahan puing beton dan kapur. Hasil uji t menyatakanbahwa nilai material CBR dari base course dengan menggunakan puing beton dan kapur lebih besardari nilai standar CBR Bina Marga (80%)Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan serpihan beton dan kapur denganvariasi puing beton 85% dan kapur 15% menghasilkan nilai CBR tingkat yang lebih tinggi dariNilai CBR Bina Marga (80%)
PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK PADA PEMBUATAN BATAKO BERLUBANG TERHADAP KUAT TEKAN BATAKO MENURUT SNI 03-0349-1989 Chandra Eliap Therti; Daryati Sr; Gina Bachtiar
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.598 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i2.7954

Abstract

tujuan penelitian ini adalah untuk menambahkan serat eceng gondok dengan persentase yang berbeda pada campuran semen dan pasirterhadap tingkat mutu III, untuk dinding non struktural terlindungi dari cuaca mutu batako sesuai SNI 03-0349-1989 sebesar 35 kg/cm2. Sedangkan banyaknya serat eceng gondok ditentukan dalam persen terhadap berat semen, yaitu sebesar 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7%Perkembangan pembangunan dalam bidang konstruksi sudah mulai terasa dampaknya, mengakibatkan kebutuhan akan bahan bangunan semakin meningkat. Misalnya dalam proyekpembangunan perumahan maupun pembangunan gedung bahan bangunan untuk dinding atau pemisah ruangan ada berbagai macam pilihan seperti, batako, batu bata, dinding panel dan beton ringan seperti hebel. Peningkatan kebutuhan bahan bangunan tersebut harus disediakandalam jumlah skala besar dan tentunya pembuatan bahan tersebut bisa dari alam maupun buatan.Untuk mensukseskan rencana pembangunan fisik perlu ada industri bahan bangunan yang menghasilkan produk yang bermutu baik dengan jumlah yang cukup banyak. Salah satu cara untuk memenuhi permintaan kebutuhan bahan bangunan tersebut adalah dengan carameningkatkan sumber daya alam yang berada di negara ini. Khususnya di bidang konstruksi sudah banyak dipergunakan berbagai metode untuk memperoleh kemudahan dalam memperoleh modal yang efisien, bahan baku dan tenaga kerja yang berkualitas.
ALTERNATIF PENANGANAN MASALAH GENANGAN AIR HUJAN PADA DRAINASE JALAN MENGGUNAKAN BAK PENAMPUNG DAN POMPA (Studi Kasus Jalan Nusa Indah Raya Kelurahan Malaka Jaya Jakarta Timur) Annisa P Dewanti; Arris Maulana; Daryati Sr
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2016): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.263 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan desain tangki penyimpanan berikut dan memompa untuk drainase. Perencanaan diupayakan sebagai alternatif untuk masalah perkiraan genangan setinggi 60 cm karena hujan yang sering terjadi di Jalan Nusa Indah Raya, sehingga tidak menghambat arus lalu lintas dan aktivitas di sekitar wilayah ini.Desain didasarkan pada observasi, studi pustaka, dan dengan mengikuti pedoman desain drainase yang relevan dari Departemen Pekerjaan Umum dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Analisis distribusi curah hujan dilakukan dengan metode Normal, Normal Log, Gumbel, dan Log Pearson III. Sedangkan, berdasarkan uji dispersi dan uji chi kuadrat dengan tingkat signifikansi (α) 0,05 kemudian, hasil pengendapan yang memenuhi syarat cames dari Log Pearson III dengan jumlah curah hujan (Xtr) sebesar 685,09 mm. Menggunakan metode Van Breen, nilai intensitas hujan diperoleh sebesar 154,15 mm / jam. Menurut daerah tangkapan drainase jalan ini, perhitungan debit banjir (Qr) menggunakan metode rasional dengan periode pengembalian 5 tahun diperoleh sebesar 0,1856 m³ / dt. Sementara itu, Kapasitas (Qs) saluran dihitung sebagai 0,2748 m³ / dtk. Ini berarti Qr> Qs, sehingga dimensi saluran tidak perlu diubah. Sementara itu, masalah genangan hujan masih terjadi karena rendahnya permukaan lokasi.Sementara untuk cara alternatif untuk mengatasi masalah genangan atau banjir yang disebabkan oleh permukaan tanah yang lebih rendah dari jalan ini, desain menggunakan pompa dan tangki penyimpanan dapat dilakukan. Tangki penyimpanan dengan volume sebagai penampung sementara sebelum dialirkan ke sungai Nusa Indah. Hasil dimensi untuk tangki penyimpanan adalah 26 x 5 x 4 meter. Bahan yang digunakan adalah tukang batu. Untuk desain pompa, dipilih dengan satu unit pompa sentrifugal dengan kapasitas 150 liter / detik
STUDI KUAT LENTUR PELAT FERROCEMENT DENGAN LAPISAN LEMBARAN ALUMINIUM SEBAGAI BEKISTING TETAP PADA MATERIAL PELAT LANTAI BANGUNAN BERTINGKAT Ali Rahman; Gina Bachtiar; Daryati Sr
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2013): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.901 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v8i1.8103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, Berapa nilai yang dihasilkan oleh pelat ferosemen kekuatan lentur menggunakan bekisting aluminium. Inibelajar mencoba untuk menjelaskan melalui percobaan menguji kekuatan lentur piring ferosemen menggunakan lembaran aluminium sebagai bekisting dapat menghasilkan kekuatan lentur yang besar sehingga material ini akan digunakan sebagai struktur lantai bahan bangunan lantai alternatif struktur. penelitian ini menggunakan metode eksperimental, populasi adalah beton ferosemen spesimen lempengan menggunakan bekisting aluminium dengan dimensi Panjang 0,3 mm 1100 m, lebar 300 mm, dan ketebalan 50 mm.Sampel yang digunakan adalah sepotong uji berbentuk lempeng dari 15 spesimendengan tiga kelompok proporsi campuran dan FAS 0,45, 5 buah campuran spesimen 1 Pc: 2 Ps; 5 lembar campuran spesimen 1 Pc: 3 Ps: dan 5 buah benda uji dengan campuran 1 Pc: 4 Ps. Secara keseluruhan benda uji menggunakan 2 kawat anyaman kawat yang berlapis penguatan. hasil yang diperoleh untuk nilai rata-rata lentur kekuatan lempengan beton ferrocement menggunakan lembaran aluminium sebagai bekisting permanen adalah yang terbaik 28 hari dalam campuran 1 PC: 3 Ps 42,91 kg/cm2, sedangkan nilai kekuatan lentur dalam campuran 1 PC: 2 Ps 37,66 kg/cm2, dan PC: 4 Ps dari 36,66 kg/cm2. Itu hasil untuk nilai rata-rata uji modulus elastisitas (MOE) 28 hari tua, pada campuran 1 PC: 2 Ps 50.626,55 Kg / cm2, campuran 1 PC: 3 Ps 51.602,52 kg/cm2, dan campuran 1 PC: 4 Ps dari 39.198,77 Kg / cm2.